Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Pita Kuning Pep Guardiola yang Berujung Hukuman FA
24 Februari 2018 1:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
![Guardiola usai laga versus Basel. (Foto: Andrew Boyers/Reuters)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1518596191/rtda4lhxlwamulpcic2q.jpg)
ADVERTISEMENT
Pita kuning tersemat pada sweater yang dikenakan Josep Guardiola saat memimpin anak asuhnya melawan Wigan Athletic di Piala FA pekan lalu. Pita itu bukan sekadar hiasan, ada maksud lain yang ingin disampaikan olehnya.
ADVERTISEMENT
Sebagai orang Catalunya , Guardiola memakai pita kuning sebagai bentuk penghormatan kepada pemimpin-pemimpin Catalunya yang dijebloskan di penjara. Akhir tahun lalu, para petinggi tanah kelahiran Guardiola tersebut dituduh melakukan pemberontakan dan penyalahgunaan dana publik demi mendukung kemerdekaan Catalunya.
Masalahnya, aksi yang dilakukan Guardiola itu melanggar peraturan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) yang melarang aksi-aksi politis di lapangan.
"Pep Guardiola telah dihukum karena mengenakan pesan politik, khususnya pita kuning, yang melanggar peraturan FA dan peraturan periklanan," tulis FA dalam situs resminya.
FA kemudian memberikan tenggat waktu hingga 5 Maret 2018 bagi Guardiola untuk melakukan pembelaan atas tuntutan tersebut. Uniknya, hal ini bukan yang pertama kali. Pertengahan Desember lalu, FA juga memberikan peringatan kepada Guardiola atas kasus serupa.
ADVERTISEMENT
"Saya melakukannya karena di Spanyol, dua orang tertentu (para pemimpin Catalunya yang pro-kemerdekaan) yang mendukung pemungutan suara dan sesuatu yang tidak disetujui oleh orang-orang yang berwenang malah dijebloskan ke penjara. Itu tidak adil," ungkap Guardiola dalam satu sesi wawancara pada Desember lalu.
"Jika mereka --UEFA, Premier League, FIFA-- ingin menghukum saya, tak jadi masalah," tegas Guardiola.
![Pique musuh besar suporter Madrid. (Foto: Reuters/Sergio Perez)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1504027666/khimiaydkgd6qoljkqog.jpg)
Terlepas dari benar atau salahnya aksi tersebut, Guardiola dan Catalunya memiliki ikatan yang kuat. Guardiola lahir di Santpedor yang berada 63 km di utara Barcelona. Sebagian besar kariernya juga dihabiskan untuk membela Blaugrana. Bila dihitung, sekitar 20 tahun waktunya digunakan untuk mengabdi bersama Barcelona, baik sebagai pemain maupun pelatih.
ADVERTISEMENT
Para penggawa Barcelona juga terkenal akan loyalitasnya sebagai penduduk Catalunya. Gerard Pique, misalnya, yang terang-terangan mendukung pembebasan kota asalnya itu dari pemerintahan Spanyol.
Oleguer Presas, justru lebih ekstrim lagi. Mantan bek Barcelona di medio 2000-an itu bahkan memiliki kedekatan dengan kelompok sayap kiri yang amat kental dengan pembebasan Catalunya. Oleguer juga pernah diminta Subcomandante Marcos dari Tentara Pembebasan Nasional Zapatista untuk memainkan pertandingan amal di Chiapas, Meksiko, 2005 silam, karena keterkaitannya tersebut.