Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Pochettino Tak Kuasa Mencegah Kepergian Eriksen
4 Januari 2019 1:35 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Berkat Mauricio Pochettino, nama Christian Eriksen melambung lewat permainannya bersama Tottenham Hotspur. Bukan berarti sang pelatih memiliki otoritas penuh terhadap masa depan Eriksen.
ADVERTISEMENT
Status Eriksen tengah menjadi sumber kegusaran suporter Spurs. Masa baktinya segera kedaluwarsa pada 30 Juni 2020. Itu artinya, manajemen harus memberikan pembaruan kontrak demi menghindari risiko kehilangan tanpa mendapatkan kompensasi sepeser pun.
Upaya tersebut sudah dilakukan Spurs. Masalahnya, kedua belah pihak kesulitan mencapai kata sepakat dalam negosiasi. Kondisi ini tentu membuka kans klub-klub raksasa yang berniat meminang Eriksen, seperti Barcelona dan Real Madrid. Karena tanpa kesepakatan baru, Spurs bakal terdesak untuk melego eks pemain Ajax Amsterdam tersebut pada musim panas 2019.
Potensi kepergian Eriksen turut disadari Pochettino. Dia sendiri memendam harapan besar agar Eriksen bertahan, tetapi merasa tak punya hak untuk mengintervensi keputusan masa depan gelandang Denmark tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya bukan orang yang terlalu memberikan perhatian terhadap kasus seperti ini. Sepak bola itu dinamis dan menyangkut kepentingan yang kadang di luar kuasa pelatih," tutur Pochettino.
"Eriksen tentu saja merupakan pemain penting buat kami. Dan sebagai pelatih, Anda pasti menginginkan pemain macam ini terus bertahan. Namun, semua bergantung negosiasi pada akhirnya. Jika nanti Eriksen berkomitmen terhadap kami untuk jangka panjang, itu fantastis. Sebaliknya kalau tidak, dia memiliki hak guna melakukan apa yang sesuai keinginan," katanya.
Harapan Pochettino bukan tanpa dasar. Bakal muncul lubang besar di lini tengah Spurs apabila Eriksen hengkang kelak. Pasalnya, dia merupakan pelontar umpan kunci terbaik dengan rapor 1,8 per laga di Premier League musim ini.
ADVERTISEMENT
Berbekal kemampuan tersebut, Eriksen pun merebut predikat spesialis pencetak assist. Sejak musim 2017/18, sebanyak 22 umpannya dikonversi para pemain Spurs menjadi gol.
Begitu besar peran Pochettino sampai Eriksen mencapai level permainan seperti itu. Di bawah asuhan sang juru taktik, Eriksen menjalani 215 pertandingan berhiaskan 52 gol dan 66 assist sejak musim panas 2014. Inilah jumlah laga terbanyak Eriksen bersama seorang pelatih.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini