Pochettino: Untuk Menjadi Juara, Konsistensi Saja Tak Cukup bagi Spurs

24 Desember 2018 5:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pochettino memberikan instruksi. (Foto: REUTERS/Peter Nicholls )
zoom-in-whitePerbesar
Pochettino memberikan instruksi. (Foto: REUTERS/Peter Nicholls )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tottenham Hotspur berpesta saat menyambangi markas Everton pada Premier League pekan 18, Minggu (23/12/2018). Tak tanggung-tanggung, enam gol berhasil mereka lesakkan. Son Heung-min dan Harry Kane masing-masing menyumbang dua gol, disusul sebiji gol yang diproduksi Dele Alli serta Christian Eriksen. Everton sendiri hanya mampu membalasnya dua kali, via Theo Walcott dan Gylfi Sigurdsson.
ADVERTISEMENT
Kemenangan ini tak sekadar membuktikan produktivitas Spurs, tetapi juga konsistensi yang jadi masalah laten mereka sejak beberapa edisi ke belakang. Konsep seperti yang ditegaskan Mauricio Pochettino, bahwa anak asuhnya kini setidaknya lebih stabil ketimbang musim lalu.
Bukitnya sudah 42 angka yang dikumpulkan Spurs hingga pekan 18 Premier League. Jauh lebih banyak ketimbang 31 poin yang mereka raih dalam rentang waktu yang sama pada musim 2017/18.
Pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-min, merayakan golnya ke gawang Everton. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-min, merayakan golnya ke gawang Everton. (Foto: Reuters/Carl Recine)
"Jika Anda membandingkan hasil dari Tottenham di musim lalu, saya pikir kami konsisten, tetapi itu tidak cukup untuk menjadi kandidat juara," kata Pochettino seperti dilansir Sky Sports.
Perkataan Pochettino ada benarnya. Meski lebih konsisten ketimbang sebelumnya, Spurs masih nangkring di urutan ketiga klasemen sementara. Kebetulan dua rival terdekat Spurs, Manchester City dan Chelsea, sama-sama terjungkal di pekan ini.
ADVERTISEMENT
The Citizen dipermalukan Crystal Palace, sedangkan Chelsea dipaksa bertekuk lutut dihadapan Leicester City. Namun, catatan negatif itu tak didapat Liverpool. Meski mentas di markas lawan, Mohamed Salah dan kawan-kawan sukses melibas Wolverhampton Wanderers dua gol tanpa balas. Alhasil, margin Spurs dengan pemuncak klasemen sementara itu belum berubah, masih berjarak 6 angka.
"Sekarang kami sudah dekat tetapi kami harus berhati-hati di setiap pertandingan dan kami harus sadar tentang hal itu serta berjuang lebih keras demi mempertahankan konsistensi."
Kabar baiknya, Spurs akan melakoni laga yang relatif mudah dalam tiga pertandingan Premier League ke depan--Bournemouth, Wolves, dan Cardiff City. Bandingkan dengan Liverpool yang kudu berjibaku melawan Arsenal dan Manchester City setelah bersua Newcastle United di pekan 19.
ADVERTISEMENT
Di satu sisi, padatnya jadwal laga di akhir tahun berpotensi jadi pengganjal bagi Spurs. Pasalnya, mereka akan melakoni tiga laga dalam durasi seminggu. Terlebih eksistensi Spurs juga masih terhampar di Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga. Makin besar saja tantangan mereka untuk mempertahankan konsistensi dan juga kebugaran pemain.
Nah, Alli jadi korban terbaru perkara kebugaran karena mesti ditarik keluar usia berbenturan dengan Jordan Pickford. Pemain berusia 22 tahun itu menyusul Mousa Dembele, Victor Wanyama, Eric Dier, Jan Vertonghen, serta Serge Aurier yang lebih dulu ditepikan.
"Hari ini kami telah berhasil menunjukkan mental bertanding tim, kami hanya perlu memikirkan pertandingan berikutnya dan berada dalam kondisi terbaik untuk memperjuangkannya," pungkas Pochettino.
ADVERTISEMENT