Polemik Qatar Timbulkan Kekhawatiran terhadap Piala Dunia 2022

6 Juni 2017 4:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Logo FIFA di markas mereka di Zurich, Swiss. (Foto: Matthias Hangst)
Situasi Qatar tengah memanas. Pasalnya mereka dituding mendukung terorisme dan karenanya Arab Saudi beserta negara-negara sekutunya di Timur Tengah seperti Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan seluruh hubungan diplomatik dengan Qatar.
ADVERTISEMENT
Panasnya situasi ini kemudian merembet ke ranah sepak bola. Qatar, seperti kita tahu merupakan negara tuan rumah Piala Dunia 2022. Karena itu, situasi pelik seperti yang menimpa mereka saat ini jelas memicu kekhawatiran. Apalagi persoalannya menyangkut isu terorisme.
Maka dari itu, FIFA, sebagai federasi sepak bola dunia segera mengambil tindakan. Seperti dilansir dari Reuters, FIFA sudah melakukan kontak dengan Panitia Pelaksana Lokal Qatar 2022 untuk meninjau situasi di negara yang beribukota di Doha itu. Selain itu, FIFA juga berkomunikasi dengan pihak komite bidang infrastruktur dan legalitas Piala Dunia 2022.
Presiden FIFA (tengah) bersama Emir Qatar. (Foto: Reuters/Ibraheem Al Omari)
Akan tetapi, FIFA belum akan mengemukakan kepada publik terkait pembicaraan mereka dengan pihak-pihak tersebut. "Kami tidak memiliki komentar lebih lanjut untuk saat ini," begitu tulis keterangan mereka.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Panitia Penyelenggara Piala Dunia 2022 beserta Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) masih enggan memberikan komentarnya terkait permasalahan ini. Namun yang jelas, polemik yang menaungi Qatar saat ini sudah menimbulkan kekhawatiran.
Federasi Sepak Bola Jerman (DFB) misalnya, mengatakan apabila mereka khawatir terhadap situasi ini. Dan karenanya, DFB akan melakukan pembicaraan dengan pihak Pemerintah Jerman dan juga pihak asosiasi yang menaungi mereka, yakni UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa).
"Masih ada lima tahun sebelum Piala Dunia 2022 dimulai. Selama masa ini, prioritas harus diberikan untuk solusi politik daripada ancaman pemboikotan. Tapi satu hal yang penting, komunitas sepak bola di seluruh dunia harus setuju bahwa turnamen besar tidak boleh dimainkan di negara-negara yang secara aktif mendukung teror," begitu tulis keterangan DFB.
ADVERTISEMENT
Khalifa International Stadium, Qatar. (Foto: Reuters/Ibraheem Al Omari)
Sejatinya, bagi Qatar sendiri Piala Dunia 2022 ini merupakan strategi mereka untuk mengenalkan diri ke lingkup global melalui olahraga. Sayangnya, polemik yang terjadi ini bisa berdampak pada persiapannya. Mengingat kita tak tahu kapan polemik ini akan berakhir.