Prahara Milan: Ketika Bakayoko Memaki Gattuso

7 Mei 2019 10:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang AC Milan, Tiemoue Bakayoko. Foto: Miguel MEDINA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang AC Milan, Tiemoue Bakayoko. Foto: Miguel MEDINA / AFP
ADVERTISEMENT
Milan berhasil meraup poin penuh usai menekuk Bologna 2-1 di laga Serie A pekan ke-35, Selasa (7/5/2019) dini hari WIB. Kemenangan itu untuk sementara mengantarkan mereka ke urutan lima klasemen dengan 59 poin. Kini, mereka cuma berjarak tiga angka dari Atalanta yang ada di peringkat keempat. Meski demikian, di balik kemenangan tersebut, ada prahara yang tak lagi bisa disembunyikan.
ADVERTISEMENT
Semua bermula dari pertandingan melawan Lazio, 14 April lalu. Usai laga yang dimenangi Milan 1-0 itu, Tiemoue Bakayoko dan Franck Yannick Kessie kedapatan mengolok-olok Lazio dengan memamerkan jersi bek Francesco Acerbi layaknya harta rampasan perang. Acerbi tidak terima kostumnya diperlakukan demikian dan kedua pemain pun akhirnya meminta maaf.
Namun, masalah tak selesai sampai di situ. Usai pertandingan menghadapi Torino di mana Milan kalah 0-2, Bakayoko kembali berbuat ulah. Dia terlambat datang ke sebuah sesi latihan sampai satu jam lamanya. Aksi itu membuat pelatih Gennaro Gattuso mengambil langkah tegas dengan mengadakan ritiro alias pemusatan latihan dadakan di Milanello.
Di Italia, ritiro digelar apabila situasi tim tidak kondusif. Ia tak ubahnya aksi menyepi yang dilakukan agar para pemain tidak terdistraksi dengan suara-suara miring dari dunia luar. Terlambatnya Bakayoko datang ke tempat latihan itu menjadi puncak dari segala kekesalan Gattuso terhadap sikap para pemain Milan secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Seusai ritiro, Gattuso mengungkapkan bahwa masalah di timnya sudah selesai. Bakayoko pun sudah kembali meminta maaf. Akan tetapi, bagi eks pemain Monaco itu, tetap ada konsekuensi yang harus dia jalani. Jika biasanya dia merupakan pemain andalan di lini tengah, pada pertandingan melawan Bologna dia harus mendekam di bangku cadangan.
Gattuso sendiri akhirnya memutuskan untuk memainkan Bakayoko sebagai pengganti Lucas Biglia yang cedera. Akan tetapi, setelah diminta bersiap oleh Gattuso, pemain asal Prancis itu tidak langsung bergegas. Keduanya pun terlibat adu mulut yang diakhiri oleh ucapan 'f*ck off' dari Bakayoko. Insiden itu tertangkap oleh kamera televisi dan seusai pertandingan Gattuso harus memberi penjelasan pada awak media.
"Aku meminta Bakayoko untuk bersiap tetapi dia terlalu lama. Aku menunggu tujuh sampai delapan menit dan dia bahkan belum pakai deker. Aku sudah sering mengumpat ke pelatihku dan di sanalah segalanya berakhir. Kita lihat saja nanti karena ini semua adalah soal respek," kata Gattuso seperti ditulis Football-Italia.
ADVERTISEMENT
"Para pemain boleh saja berkata apa pun kepadaku tetapi mereka tidak boleh tidak respek kepada rekan-rekannya dan merusak atmosfer ruang ganti. Di akhir musim nanti kita lihat saja. Seperti rapor sekolah, ada anak baik dan bandel. Semua boleh saja mengumpat kepadaku tetapi setelah itu kami akan berbincang empat mata."
"Aku ingin masalah ini selesai di ruang ganti. Aku akan berbicara dengan bahasaku yang tidak pantas diucapkan di televisi. Sekarang, kami harus fokus meraih kemenangan dan tidak membuang waktu memikirkan masalah lain," tambah Gattuso.
Gennaro Gattuso di laga AC Milan melawan Inter Milan pada ajang Serie A 2018/19 pekan kesembilan. Foto: REUTERS/Alberto Lingria
Dengan adanya masalah ini, kans Bakayoko untuk jadi pemain permanen Milan pun mengecil. Padahal, Gattuso sendiri sempat menyatakan kekagumannya pada pemain pinjaman dari Chelsea ini. Milan kabarnya juga sudah siap menebus banderol 35 juta euro yang dipasang The Blues untuk pemain 24 tahun tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kami tidak bisa apa-apa tanpa dirinya. Dia harus bertahan di Milan. Dia punya kualitas teknik yang kami perlukan. Kalian tahu aku tidak mengurusi masalah finansial, tetapi dia adalah pemain yang bisa memberi kami perbaikan mendasar. Dia bisa jadi pemain penting klub ini untuk beberapa tahun ke depan," kata Gattuso, Februari silam.
Gattuso benar. Bakayoko memang berpotensi jadi pemain penting. Musim ini saja, gelandang berpostur 185 cm itu sudah turun dalam 34 pertandingan Serie A dan Liga Europa. Selain 1 gol dan 1 assist di Serie A, Bakayoko juga sanggup mencatatkan 2,4 tekel, 1,5 intersep, 1,2 sapuan, serta 1,7 dribel per pertandingannya. Sayangnya, di akhir-akhir musim, dia justru menjadi sumber masalah utama bagi Rossoneri.
ADVERTISEMENT