Prestasi Wolves Bikin Diogo Jota Pede Hadapi Keluarganya

Diogo Jota beduel dengan Pedro Rodriguez. Foto: Reuters/David Klein

Keberhasilan Wolverhampton Wanderers merangsek ke papan atas klasemen Premier League 2018/19 memang bukan kebetulan. Mereka memiliki pemain-pemain berkualitas, khususnya yang berasal dari Portugal dan diageni oleh Jorge Mendes, bahkan sejak masih berkecimpung di Championship musim lalu.

Salah satu pemain berkualitas asal Portugal yang diageni oleh Mendes itu adalah Diogo Jota. Jelang pertandingan perempat final Piala FA menghadapi Manchester United di Molineux, Minggu (17/3/2019), dini hari WIB, pemain berusia 22 tahun itu berkata bahwa keberhasilan Wolves saat ini merupakan bukti bahwa dia telah membuat keputusan tepat.

"Banyak orang di Portugal mengkritikku. Mereka berkata, 'Kamu pindah dari klub yang bermain di Liga Champions ke klub divisi bawah di negara lain, apa kamu sudah gila?'" tutur Jota seperti dilansir Reuters.

"Kubilang, 'Oh, tidak. Aku percaya dengan proyek mereka dan jika semuanya berjalan lancar, seperti yang sudah kuperkirakan, musim depan kalian akan memahami alasannya'," tambah Jota.

Sebelum berseragam Wolves, Jota berstatus sebagai pemain Atletico Madrid. Namun, semenjak dibeli Atletico dari Pacos Ferreira pada 2016, Jota belum pernah bermain untuk Los Colchoneros di ajang resmi. Pada musim 2016/17 Jota dipinjamkan ke Porto. Lalu, pada musim berikutnya dia dipinjamkan ke Wolves. Peminjaman ke Wolves itu akhirnya menjadi pembelian permanen pada Januari 2018.

Diogo Jota saat masih bermain untuk Porto. Foto: AFP/Miguel Riopa

Musim lalu Jota berperan besar dalam membawa Wolves jadi juara Championship lewat 17 gol yang dicetaknya. Penampilan apik itu berlanjut musim ini, saat dia sudah menorehkan 6 gol dan 4 assist dari 25 pertandingan Premier League.

Selain moncer di liga, Wolves juga dibawa Jota melaju jauh di Piala FA. Jika berhasil mengalahkan Manchester United, tim yang identik dengan warna oranye ini akan lolos ke semifinal Piala FA untuk pertama kalinya dalam 21 tahun. Dengan capaian seperti ini, Jota pun kian percaya diri, terutama saat berhadapan dengan keluarganya sendiri.

"Ayah selalu mendukungku, begitu pula dengan anggota keluarga yang lain. Tapi, ada satu pamanku yang mempertanyakan keputusan tadi. Untungnya, semua berjalan lancar bagiku dan sekarang semua orang mengerti. Aku dan Ruben [Neves] telah berkembang pesat sebagai pemain dan kini tak ada lagi yang meragukan kualitas kami," pungkas Jota.