Ross Barkley Kini Sudah Lebih Dewasa

10 Oktober 2018 5:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ross Barkley di konferensi pers prapertandingan Timnas Inggris. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Ross Barkley di konferensi pers prapertandingan Timnas Inggris. (Foto: Reuters/Carl Recine)
ADVERTISEMENT
Setelah menangani Tim Nasional Inggris selama hampir dua tahun, untuk pertama kalinya Gareth Southgate memanggil Ross Barkley. Pemanggilan tersebut, tentunya, tidak dilakukan tanpa alasan. Bersama Chelsea yang kini diasuh Maurizio Sarri, Barkley memang telah menemukan performa terbaiknya kembali.
ADVERTISEMENT
Barkley bukanlah nama baru di Timnas Inggris. Pemain asli Liverpool ini sudah dipecaya mengenakan kostum kebanggan The Three Lions sejak masih berumur 19 tahun. Sampai akhirnya, pada 2016 lalu Barkley ikut berlaga di Piala Eropa bersama pelatih Roy Hodgson. Akan tetapi, setelah itu kiprah Barkley di Timnas sempat mati suri.
Pada musim 2016/17, Barkley sebenarnya tidak tampil buruk bersama Everton. Di bawah besutan Ronald Koeman, Barkley masih jadi pemain andalan. Di Premier League saja, dia dipercaya turun 36 kali dengan raihan lima gol dan delapan assist. Namun, itu semua tak cukup untuk menarik minat Southgate.
Situasi semakin runyam bagi Barkley pada musim 2017/18. Kala itu, di bursa transfer musim panas sebenarnya dia sudah hampir pindah ke Chelsea dari Everton. Tetapi, kepindahan itu dibatalkan sendiri oleh Barkley manakala dirinya sedang menjalani tes medis. Barkley memang akhirnya pindah ke Stamford Bridge pada pertengahan musim, tetapi dia gagal meyakinkan Antonio Conte sehingga pemain 24 tahun ini pun cuma diturunkan dua kali.
ADVERTISEMENT
Masa-masa sulit itu kini sudah dilewati oleh Barkley. Pergantian pelatih di Chelsea membuat sosok keturunan Nigeria itu kembali mendapat kepercayaan besar. Di bawah Sarri, Barkley sudah bermain dalam sembilan pertandingan musim ini dan dari sana dia telah mengoleksi satu gol serta dua assist. Penampilan Barkley untuk The Blues itulah yang akhirnya mengantarkannya kembali ke skuat Timnas Inggris.
Keberhasilan ini membuat Barkley merasa semakin percaya diri. Pemain yang pernah dipinjamkan ke Sheffield Wednesday ini mengaku sudah lebih dewasa dan tahu apa yang harus dilakukan.
"Aku merasa siap untuk menunjukkan kemampuanku sebenarnya, untuk membuktikan bahwa aku bisa bermain bagus. Sebelum-sebelumnya, barangkali aku tidak pernah bisa tampil konsisten, tetapi sekarang fokusku ada di sana, untuk selalu menjaga konsistensi," ujar Barkley dalam konferensi pers jelang laga melawan Kroasia di UEFA Nations League, Sabtu (13/10/2018) dini hari WIB mendatang.
ADVERTISEMENT
Bagi Barkley, apa yang dia dapatkan saat ini adalah buah dari kerja kerasnya selama dua tahun terakhir. Kepindahan ke Chelsea, pada akhirnya, memang membantu dirinya untuk kembali ke jalan yang benar.
Ross Barkley dan James Maddison di sesi latihan Timnas Inggris. (Foto: Reuters/Carl Recine)
zoom-in-whitePerbesar
Ross Barkley dan James Maddison di sesi latihan Timnas Inggris. (Foto: Reuters/Carl Recine)
"Sulit sekali meninggalkan Everton. Selamanya, aku akan selalu jadi bocah asli Liverpool yang mendukung Everton sejak kecil. Aku tahu bahwa meninggalkan tim kesayanganku adalah hal yang tak mudah. Akan tetapi, di sisi lain aku tahu bahwa itu adalah keputusan yang tepat. Chelsea adalah klub raksasa dan aku merasa bahwa buah dari keputusanku itu baru kurasakan sekarang," katanya.
"Sekarang aku merasa lebih komplet sebagai pemain. Ketika muda dulu, ada ekspektasi-ekspektasi tertentu yang dibebankan kepadaku, tetapi kemudian aku harus menjalani masa-masa sulit. Sekarang, setelah semua itu berhasil kuatasi, aku merasa bahwa aku telah menjadi pesepak bola yang lebih baik," tutup Barkley.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan kali ini, Barkley punya tugas yang tidak mudah bersama Timnas Inggris. Ada dua laga UEFA Nations League yang telah menanti mereka. Setelah Kroasia, Spanyol akan menyusul tiga hari kemudian. Saat ini, Inggris sama sekali belum memiliki poin karena pada pertandingan pertama lalu, mereka ditundukkan oleh La Furia Roja di Wembley.