Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Usia Matthijs de Ligt baru 19 tahun, tetapi kualitas bek tengah Ajax Amsterdam ini dalam menghentikan pemain besar sudah sangat teruji. Tak percaya? Silakan bertanya kepada Cristiano Ronaldo.
ADVERTISEMENT
Sudah berkali-kali Ronaldo menuai kekecewaan saat bersua De Ligt . Paling aktual tentu saja kekalahan Ronaldo bersama Juventus di semifinal Liga Champions.
Dalam duel yang berlangsung di Turin, 16 April 2019 lalu, Ronaldo sempat mencetak gol pembuka pada menit ke-28. Namun, kiprahnya melempem setelah itu. Total 5 tembakannya melenceng dari gawang Andre Onana.
Servis untuk Ronaldo juga kerap tersumbat gara-gara kepiawaian De Ligt di jantung pertahanan Ajax. Sang kapten tercatat melakukan 10 sapuan sepanjang 90 menit.
Semakin klimaks kegemilangan De Ligt karena dirinya mencetak gol kedua Ajax yang berujung kemenangan 2-1. De Ligt lantas berhak mencicipi semifinal perdananya di Liga Champions. Sementara, Ronaldo gagal menapak babak serupa untuk kali pertama dalam sembilan tahun.
ADVERTISEMENT
Jauh sebelum itu atau tepatnya pada 2018, De Ligt juga sempat menghentikan Ronaldo di panggung internasional. Ronaldo tak cuma gagal mencetak gol, tetapi juga dipaksa melihat Timnas Portugal kalah 0-3 dari Belanda. Di laga ini, De Ligt turut menciptakan 2 assist.
Berikutnya, kedua negara kembali berduel dalam laga final UEFA Nations League di Estadio do Dragao, Porto, Senin (10/6/2019). Tak heran jika pelatih Belanda, Ronald Koeman, memendam keyakinan akan De Ligt untuk mematikan Ronaldo.
"Kami sempat menghadapi Portugal di Swiss belum lama ini. Di situ, De Ligt sudah terbukti bisa mematikan Ronaldo. Yang bisa menghentikan Ronaldo tidak cuma Virgil van Dijk," kata Koeman sebagaimana dilansir oleh Standard.
Seperti kata Koeman, nama Van Dijk juga tak boleh dilupakan dalam upaya meredam Ronaldo. Kalau De Ligt bermodalkan catatan pertemuan, Van Dijk memiliki rapor individu menawan. Tak satu pun mampu melakukan dribel melewatinya dalam 64 laga terakhir bersama Liverpool.
ADVERTISEMENT
Tak cuma dalam mode bertahan, Van Dijk juga berpotensi memberikan terapi kejut saat Belanda mendapatkan situasi bola mati. Ingat, gol pemungkas Belanda pada uji tanding terakhir melawan Portugal lahir dari eks pemain Southampton tersebut.
Di atas kertas, Belanda sudah memiliki bekal bagus untuk meredam Ronaldo dalam diri Van Dijk dan De Ligt. Kendati demikian, pemilik nama terakhir enggan merasa jemawa.
Sikap waspada De Ligt dilatarbelakangi oleh tren penampilan Ronaldo di laga krusial. Bahkan pada pertandingan terakhir di semifinal, kapten Portugal itu mampu mencetak hat-trick gol ke gawang Swiss.
"Ronaldo adalah fenomena. Dia telah membuktikan kemampuannya untuk mencetak gol dari berbagai skenario. Kami juga tak boleh menerapkan taktik khusus demi mengantisipasi Ronaldo karena Portugal memiliki pemain hebat lainnya," ucap De Ligt di situs resmi UEFA.
ADVERTISEMENT