Satu Kekalahan Tak Akan Buat Emery Ubah Gaya Permainan

17 Agustus 2018 7:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unai Emery di laga Arsenal vs Manchester City. (Foto: Reuters/John Sibley )
zoom-in-whitePerbesar
Unai Emery di laga Arsenal vs Manchester City. (Foto: Reuters/John Sibley )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Awal musim Unai Emery bersama Arsenal tidak berjalan menyenangkan. Padahal, ia memasukinya dengan menggebu-gebu. Arsenal cukup menjanjikan di sepanjang gelaran pramusim. Anak-anak asuhnya bahkan menegaskan bahwa mereka menyukai dan merasa selaras dengan taktik yang diusung oleh Emery.
ADVERTISEMENT
Menyerang menjadi kata kunci dari sistem permainan yang dibangun oleh Emery. Bila dideskripsikan secara singkat, sistem yang dipakai Emery berpatokan pada formasi 4-2-3-1, mementingkan penguasaan bola, melancarkan pressing ketat di sepertiga akhir pertahanan sendiri, dan pergerakan cair di lini depan.
Sementara, saat dalam situasi tak menguasai bola, Emery akan meminta anak-anak asuhnya untuk menutup ruang gerak lawan yang membawa bola. Harapannya, ritme yang demikian dapat menyulitkan lawan dan terpaksa membuang bolanya ke belakang.
Namun, harapan tinggal harapan, setidaknya di laga pertama Arsenal di Premier League 2018/19. Melawan Manchester City di rumah sendiri, Emirates Stadium, Arsenal menuai kekalahan 0-2.
Kritik lantas membanjiri langkah awal Emery. Yang paling tersohor tentu kritik yang diberikan oleh mantan pelatih Timnas Inggris, Sam Allardyce. Katanya, taktik Emery itu bodoh. Ia muak dengan kecenderungan pelatih zaman sekarang yang begitu getol membangun serangan dari belakang tapi tidak memiliki skuat yang mumpuni untuk bermain dalam sistem yang demikian.
ADVERTISEMENT
Emery tak mau kalah. Tak peduli sebanyak apa kritik yang didapatnya, Emery bergeming dan berkeras untuk membangun serangan dari belakang.
"Kami kalah bukan karena sikap, ide, atau gaya bermain. Kami kalah dalam hal lainnya, tapi kami juga dapat mengembangkan diri di sektor taktik. Kami dapat berbenah untuk menghadapi laga selanjutnya," kata Emery dalam wawancara jelang laganya, dilansir ESPNFC.
"Namun, kami membangun gaya permainan yang demikian karena kami pikir, itulah cara terbaik untuk melakoni pertandingan, untuk mengendalikan laga, dan menemukan cara terbaik merebut kemenangan."
Sistem permainan yang demikian dianggap memberatkan penjaga gawang mereka, Petr Cech. Garis pertahanan tinggi yang diterapkan Arsenal memberikan celah di wilayah pertahanan. Belum lagi tuntutan untuk aktif mendistribusikan bola yang bisa saja berujung blunder ikut mempersulit Cech.
ADVERTISEMENT
Kekhawatiran ini bukan isapan jempol karena muncul di laga melawan Manchester City. Di menit ke-21 laga ini, Cech melakukan kesalahan yang hampir saja membikin timnya kebobolan gol bunuh diri.
Arsenal tuai kekalahan 0-2 dari Manchester City. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Arsenal tuai kekalahan 0-2 dari Manchester City. (Foto: Reuters/John Sibley)
“Ini menjadi salah satu evolusi sepak bola, tapi sepak bola berubah setiap tahunnya. Penjaga gawang dapat bermain laiknya pemain out-field. Ia dapat mulai mendistribusikan bola kepada bek tengah atau bek sayap," jelas Emery, dilansir ESPNFC.
“Namun permainan umpan-umpan pendek itu juga tidak saklek. Kalau lawan memberikan tekanan tinggi kepada kami, maka kami harus mencari solusi lain untuk bermain dengan bola-bola panjang.”
“Kami berlatih untuk menghadapi situasi yang berbeda-beda. Saya selalu ingin memahami setiap momen yang muncul dalam satu pertandingan. Ini adalah bagian dari proses kreatif kami. Kami butuh untuk terus membangun serangan dengan tenang dan aman. Kami semua sedang ada dalam proses itu,” jelas Emery.
ADVERTISEMENT
Chelsea menjadi lawan kedua Arsenal di gelaran Premier League 2018/19. Pertandingan ini akan dihelat di Stamford Bridge pada Sabtu (18/8/2018) pukul 23:30 WIB.