Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Setelah Sekian Lama, Manchester United Bakal Punya Direktur Olahraga
13 Agustus 2018 0:23 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Akhirnya. Sepanjang 140 tahun sejarah klub, Manchester United bakal punya direktur olahraga untuk pertama kalinya.
ADVERTISEMENT
United, klub yang mengaku sebagai yang terbesar di Inggris (karena punya 20 gelar juara liga), sebetulnya cukup ketinggalan. Di era modern, ketika banyak klub menyerahkan urusan pembelian pemain kepada direktur olahraga, United masih percaya sepenuhnya kepada seorang manajer.
Praktik tersebut berlanjut bahkan selepas Sir Alex Ferguson pensiun. Di eranya, Ferguson memang terbiasa mengurusi semuanya: Mulai dari menyusun tim hingga mengidentifikasi pemain yang pas sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu, Ferguson memang layak disebut sebagai ‘manajer’, alih-alih ‘pelatih kepala’.
Dengan situasi tersebut, semuanya berpusat ke Ferguson. Ia menjadi otak sekaligus perancang ide bagaimana sebuah tim dan skuat harus dijalankan. Ketika ia kehabisan ide, habis jugalah United.
Sementara itu, dunia di luar Old Trafford bergerak dan zaman berubah. Peran mengidentifikasi pemain hingga mencari pemain yang tepat untuk tim sudah diserahkan kepada direktur olahraga. Di sisi lain, pelatih diminta fokus untuk mengurusi tim saja.
ADVERTISEMENT
Perlahan-lahan kerja sebagai manajer pun terkikis dan cakupannya menjadi lebih sempit. Oleh karena itu, banyak klub Premier League sekarang menggunakan istilah ‘pelatih kepala’, alih-alih ‘manajer’.
Tentu saja direktur olahraga kudu bersinergi dengan baik dengan si pelatih kepala. Pasalnya, pemain-pemain yang diidentifikasi dan dicarikan adalah mereka yang dianggap sesuai dengan taktik yang diinginkan oleh sang pelatih.
Menurut The Guardian, United kini tengah berusaha merestrukturisasi klub. Begitu restrukturisasi itu rampung, mereka akan segera menunjuk seseorang untuk menjadi direktur olahraga klub.
Dengan begitu, menurut laporan media yang sama, kelanggengan klub bisa dipertahankan dalam waktu yang panjang —tidak peduli siapa pun pelatihnya. Selain itu, United juga bisa berbelanja dengan lebih efektif. Pemain yang didatangkan pun disesuaikan dengan kebutuhan tim.
ADVERTISEMENT
Dalam beberapa musim terakhir, United banyak membeli pemain mahal, tetapi sedikit yang bisa berkontribusi positif untuk tim. Pemain-pemain yang dibeli Louis van Gaal, contohnya. Mulai dari Angel Di Maria, hingga Morgan Schneiderlin dan Bastian Schweinsteiger, tidak bertahan lama.
Begitu juga dengan pembelian-pembelian Jose Mourinho. Dalam beberapa musim terakhir, pria asal Portugal itu sudah mendapatkan sejumlah pemain yang ia mau, tetapi tidak semuanya berakhir positif. Mau contoh? Henrikh Mkhitaryan.
Mourinho sendiri sudah berkomentar. Menurutnya, peran seorang Manajer kini sudah banyak dikebiri. Oleh karena itu, ia merasa tidak lagi pantas disebut sebagai seorang Manajer.
“Begitulah sepak bola, dan begitulah manajemen dalam sepak bola. Saya pikir, sepak bola sudah berubah dan seorang manajer kini sebaiknya disebut pelatih kepala. Saya pikir, kami semua sekarang lebih pas disebut pelatih Kepala ketimbang manajer,” kata Mourinho.
ADVERTISEMENT