Stefano Lilipaly: Mengekspos Area Kosong, Mendongkrak Produktivitasnya

25 Juli 2018 22:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bali United vs Persipura Jayapura (Foto: Dok. PT LIB)
zoom-in-whitePerbesar
Bali United vs Persipura Jayapura (Foto: Dok. PT LIB)
ADVERTISEMENT
Mata Stefano Lilipaly begitu tajam dalam mengekspos ruang di pertahanan lawan. Dia tahu waktu yang tepat untuk berlari mengisi kekosongan yang ditinggalkan bek lawan demi mencetak gol. Seperti yang terjadi kala Bali United menjamu PSM Makassar dalam pekan ke-15 Go-Jek Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Rabu (11/7/2018).
ADVERTISEMENT
Waktu normal cuma tersisa tiga menit. Semua masih bisa terjadi. Bali United yang unggul 1-0 terus digempur sang seteru. 'Serdadu Tridatu' memilih bermain di kedalaman untuk mematahkan serangan-serangan yang dilancarkan PSM.
Ketika PSM sedang membangun serangan, Bali United berupaya menutup semua lubang di daerah permainan sendiri dengan menggunakan banyak pemain. Selain itu, Nick van der Velden disiagakan di depan kotak penalti untuk menutup ruang bagi tembakan jarak jauh dan menginisiasi serangan.
Bali United cuma menaruh Lilipaly di area tengah lapangan. Saat Bali United tak lagi menguasai bola, Lilipaly bergerak menjauh dari dua bek tengah PSM yang terus menempel dirinya. Apa yang dilakukan pemain kelahiran Belanda itu benar-benar cerdik.
ADVERTISEMENT
Kala Van der Velden dapat merebut bola dari pemain PSM dan melepaskan umpan panjang, Lilipaly dengan kecepatannya berlari mengejar bola. Tak ada yang mengawal. Pergerakan Lilipaly di tengah lapangan luput dari perhatian pemain PSM.
Dengan begitu, Lilipaly memiliki banyak ruang dan waktu guna membidik gawang lawan. Gol pun tercipta. Hasrat PSM untuk mencuri poin tandang sirna seketika. Bali United melesat cepat menyalip tim-tim yang ada di atasnya.
Kejelian Van der Velden dalam melepaskan umpan panjang patut diacungi jempol. Tapi, tak boleh dilupakan langkah-langkah Lilipaly sebelum Van der Velden mendistribusikan bola ke lini depan. Berkat langkah-langkah itu, Lilipaly dapat melepaskan diri dari cengkeraman pemain bertahan PSM.
Apa yang dilakukan Lilipaly di tengah lapangan tersebut sekaligus mengonfirmasi bahwa dia tengah bertransformasi. Pemain berusia 28 tahun itu tak lagi bergerak 'liar' untuk merusak pertahanan lawan dan mencetak gol. Lilipaly lebih dulu mencari ruang kosong sebelum memutuskan untuk bergerak. Hal itulah yang kemudian membuat jumlah gol Lilipaly melonjak.
ADVERTISEMENT
Perjalanan Bali United pada putaran pertama musim ini tak bisa dikatakan baik. Dari 17 laga yang telah dimainkan, mereka cuma mencatatkan 6 kemenangan, 5 imbang, dan 6 kekalahan. Hasil tersebut membuat Bali United bertengger di posisi ke-11 dengan koleksi 23 poin.
Salah satu faktor yang membuat Bali United kesulitan menjejak papan atas adalah produktivitas gol yang menurun drastis dari musim sebelumnya. Musim lalu, Bali United punya rasio 2,2 gol per laga. Saat ini, rata-rata gol Bali United cuma menyentuh 1,2 per laga.
Untuk menyiasati persoalan tersebut, pelatih Widodo Cahyono Putro sudah menempuh berbagai cara. Mulai dari mengubah starting XI sampai skema bermain. Bahkan dalam beberapa laga teraktual, eks pelatih Sriwijaya FC itu mulai memasang dua penyerang sekaligus dan berpaling dari formasi 4-3-3 yang jadi andalannya musim lalu.
ADVERTISEMENT
Perubahan yang dilakukan Widodo tak cuma menyoal taktik bermain, tetapi juga peran pemain-pemainnya. Lihat saja peran Ilja Spasojevic saat ini. Pemain naturalisasi asal Montenegro itu bergerak ke sana-sini guna melakukan kombinasi di lini tengah dan menjadi sumber distribusi.
Persela vs Bali United (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
zoom-in-whitePerbesar
Persela vs Bali United (Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Transformasi tersebut berdampak pula pada peran Lilipaly. Dia tak lagi mendapatkan hak untuk 'menari-nari' di tepi lapangan dan melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti. Mantan pemain Almere City itu dituntut untuk tajam mengekspos ruang dan memanfaatkan kecepatannya sebelum mengakhiri serangan. Tak heran bila pergerakan Lilipaly di daerah permain lawan cenderung lebih statis.
Eks pemain SC Cambuur ini benar-benar memperhitungkan langkah-langkahnya ketika sedang membangun serangan. Sebagai buktinya, lihat saja gol Lilipaly ke gawang Arema FC dalam lanjutan Liga 1.
ADVERTISEMENT
Saat melancarkan serangan balik, Lilipaly berlari cepat menuju kotak 16. Ditilik lebih detail lagi, Lilipaly berkali-kali menengok pergerakan pemain bertahan Arema sebelum memutuskan untuk bergerak melebar dan menempatkan diri pada posisi yang tepat guna mengakhiri serangan.
***
Ada banyak hal yang membuat Lilipaly semakin tajam musim ini. Transformasi-transformasi yang dilakukan Widodo punya andil yang besar tentunya. Akan tetapi, kualitas Lilipaly dalam mengejawantahkan instruksi dan membaca ruang tak boleh dipandang sebelah mata. Mantan pemain Persija Jakarta itu tahu betul apa yang mesti dan tak boleh dilakukan di teritorial lawan.
Lilipaly kini bukan lagi sekadar merusak pertahanan lawan, tetapi juga menjadi mesin gol Bali United. Fungsi ini dijalani dengan baik. Catatan 10 gol sepanjang putaran pertama menjadi bukti sahih.
ADVERTISEMENT