news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Tendangan 'Trivela' Quaresma Antarkan Portugal ke 16 Besar

26 Juni 2018 3:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perayaan gol Quaresma di laga vs Iran. (Foto: REUTERS/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Perayaan gol Quaresma di laga vs Iran. (Foto: REUTERS/Matthew Childs)
ADVERTISEMENT
Tim Nasional (Timnas) Portugal pada akhirnya lolos ke 16 besar Piala Dunia 2018 usai bermain imbang 1-1 dengan Timnas Iran dalam matchday ketiga babak grup di Mordiva Arena, Selasa (26/6/2018) dini hari WIB. Portugal sendiri lolos ke 16 besar dengan status sebagai runner-up grup B dengan torehan 5 poin.
ADVERTISEMENT
Torehan poin yang dimiliki Portugal sama dengan Spanyol, yang pada laga lainnya bermain imbang 2-2 dengan Maroko. Selain itu, selisih gol Portugal juga sama dengan Spanyol. Kendati begitu, Spanyol lolos sebagai juara grup karena mencetak gol lebih banyak (6 gol) dibanding Portugal (5 gol).
Gol semata wayang anak-anak asuh Fernando Santos itu diciptakan oleh Ricardo Quaresma dari luar kotak penalti. Di kubu Iran, Karim Ansarifard berhasil menyamakan kedudukan di menit 93 melalui tendangan penalti.
Umpan-umpan terobosan dalam formasi 4-4-2 khas Portugal sempat tak mujarab di depan garis pertahanan tinggi Iran selama babak pertama. Meski menguasai 80% bola selama 20 menit awal, cuma satu tembakan tepat sasaran yang bisa dilancarkan Seleção das Quinas. Hal ini disebabkan kolektivitas tim lawan yang memang bagus.
ADVERTISEMENT
Salah satu contohnya bisa dilihat dari bagaimana cara mereka menghadapi peluang Portugal di menit 15. Peluang itu bermula dari keputusan Ricardo Quaresma untuk melancarkan umpan lambung kepada striker Andre Silva yang berada di kotak penalti. Kiper Alireza Beiranvand memang gagal menangkap umpan ini. Namun, bek-bek Portugal langsung sigap mengadang Silva, sehingga gol pun urung tercipta.
Laga Portugal vs Iran. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
zoom-in-whitePerbesar
Laga Portugal vs Iran. (Foto: REUTERS/Murad Sezer)
Bermain sabar, Iran akhirnya bisa menyerang di menit 20. Usai merebut bola dari Portugal, Tīm-e Melli memainkan operan cepat dengan Alireza Jahanbakhsh sebagai muaranya. Sayang, saat penyerang AZ Alkmaar itu sudah di depan gawang, kiper Rui Patricio berlari mengadang bola. Dalam prosesnya, Patricio terbentur kaki Jahanbakhsh, sehingga perlu mendapatkan penanganan medis.
Setelahnya, Iran mulai lancar dalam melancarkan serangan. Namun, ancaman-ancaman yang diberikan Iran ini punya efek samping: ringkihnya lini belakang mereka. Akibatnya, Portugal bisa mencetak gol sebelum babak pertama selesai.
ADVERTISEMENT
Gol itu bermula dari umpan terobosan dalam serangan balik cepat dan bermuara pada tembakan trivela. Adapun, istilah ini mengacu pada tembakan menggunakan punggung kaki dari luar kotak penalti yang menjadi ciri khas Quaresma.
Beiranvand tepis eksekusi penalti Ronaldo. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
zoom-in-whitePerbesar
Beiranvand tepis eksekusi penalti Ronaldo. (Foto: REUTERS/Lucy Nicholson)
Saat babak kedua baru berjalan tiga menit, lini belakang Iran kembali melakukan eror. Cristiano Ronaldo merasa Ehsan Hajsafi menjatuhkannya di kotak penalti. Usai melihat ulasan VAR, wasit pun melihat lutut Hajsafi sengaja dibenturkan ke kaki penyerang Real Madrid itu. Beruntung, tembakan penalti Ronaldo bisa ditebak oleh kiper Iran.
Setelahnya, Iran tak menyerah dalam melancarkan serangan. Pada akhirnya, Iran bisa mencetak satu gol di injury time, tepatnya di menit 93. Gol tersebut bermula dari ulasan VAR yang menyatakan bahwa pemain Portugal melakukan handsball di kotak penalti. Karim Ansarifard pun sukses mencetak gol dari titik putih. Laga ini selesai dengan skor 1-1.
ADVERTISEMENT