Tentang Anomali Manchester United

11 Mei 2018 6:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Laga West Ham vs United. (Foto: Reuters/John Sibley)
zoom-in-whitePerbesar
Laga West Ham vs United. (Foto: Reuters/John Sibley)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Papan skor London Stadium terlihat hampa, sebab tak ada gol yang tercipta saat Manchester United bertandang ke markas West Ham United pada Premier League pekan ke-37, Jumat (11/5/2018). United yang tampil dominan gagal untuk merampungkan misinya membawa pulang poin penuh. Berikut kumparan (kumparan.com) merangkum catatan menarik dari pertandingan tersebut, silakan:
ADVERTISEMENT
Adrian Sang Pahlawan
Bukan, bukan Alexis Sanchez, Paul Pogba, atau Marko Arnautovic yang jadi penentu hasil pertandingan kali ini. Adrian, sosok yang paling pantas untuk menyadangnya.
Betapa tidak, mantan kiper Real Betis itu sukses mengenyahkan enam tembakan tepat sasaran United. Termasuk dua penyelamatan beruntun kala berhasil menepis tendangan Sanchez dan Luke Shaw di menit 22 serta responsnya yang tepat saat menjangkau tembakan Jesse Lingard. Jika sekali saja Adrian salah dalam mengambil keputusan, tentu saja United tak akan pulang dengan membawa satu angka dari markas West Ham.
Mourinho Rajanya Imbang
Pragmatis adalah kata yang paling merepresentasikan kepemimpinan Jose Mourinho. Paham yang berbeda dengan Pep Guardiola dengan permainan cantiknya atau Juergen Klopp melalui sepak bola menyerangnya.
ADVERTISEMENT
Dengan sistem tersebut, tim yang dibesutnya cenderung mengandalkan kepraktisan. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat pertahanannya. Akan menjadi masalah andai lini depan gagal mencetak gol, ya, seperti di laga kali ini: laga berakhir dengan skor kacamata.
Skor 0-0 yang kesembilan Mou bersama United di Premier League sejak dua musim lalu. Padahal, terhitung edisi 2013/2014 hingga 2015/2016 United cuma 10 kali tercatat bermain imbang tanpa gol.
'Golden Glove' Pertama De Gea
Adrian dengan berbagai penyelematan gemilangnya boleh menjadi sorotan utama pada pertandingan kali ini. Kendati demikian, secara keseluruhan tetap David De Gea yang jadi rajanya.
Keberhasilan De Gea menjaga keperawanan gawangnya dari serbuan West Ham menggenapkan torehan cleansheet menjadi 18. Dengan jumlah yang mustahil dikejar --saingan terdekatnya-- Ederson Moraes di angka 16, gelar Golden Glove sudah pasti diraihnya. Penghargaan pertama De Gea setelah enam musim mengabdi untuk United.
ADVERTISEMENT
West Ham Akhiri Dominasi United
United adalah momok bagi West Ham. The Hammers kebobolan 10 gol dalam tiga perjumpaan terakhir, belum lagi dengan cuma sebiji gol yang mereka ceploskan ke gawang 'Iblis Merah'. Akan tetapi, semuanya berbeda sekarang.
Memang West Ham belum mampu menjungkalkan United, seperti yang pernah mereka lakukan di Premier League edisi 2015/2016 silam. Namun, keberhasilan meredam gempuran Paul Pogba dan kawan-kawan yang paling tidak mencetak 3,3 gol dalam tiga perjumpaan terakhir adalah sebuah prestasi tersendiri bagi mereka.
Anomali United
Oke, bermain di kandang lawan bukanlah hal mudah. Namun, menjadi sebuah masalah saat berhasil menaklukkan Arsenal bahkan Manchester City di kandangnya dan gagal menang dari klub sekelas West Ham. Nyatanya bertandang ke markas tim medioker justru menjadi problem United di musim ini.
ADVERTISEMENT
Bukan cuma West Ham saja yang gagal mereka permalukan, di pekan sebelumnya Brighton and Hove Albion sukses mencuri angka dari United. Belum dihitung dengan hasil imbang lainnya kontra Stoke City dan Leicester City, plus kekalahan dari Newcastle United serta Huddersfield Town.
Brighton & Hove Albion vs Manchester United (Foto: Paul Childs/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Brighton & Hove Albion vs Manchester United (Foto: Paul Childs/Reuters)