Tentang Arsenal yang Cuma Jago Kandang

15 April 2019 14:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mkhitaryan beradu dengan Holebas. Foto: Reuters/Tony O'Brien
zoom-in-whitePerbesar
Mkhitaryan beradu dengan Holebas. Foto: Reuters/Tony O'Brien
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Arsenal hampir saja membawa pulang tiga angka dari Vicarage Road pada Premier League edisi 2017/18. Hingga akhirnya Troy Deeney mencetak gol pada menit ke-71, sekaligus membalas gol Per Mertesacker di babak pertama. Tom Cleverley kemudian menuliskan klimaks cerita ini lewat golnya pada injury time. Arsenal pun keok dari Watford, 1-2.
ADVERTISEMENT
Selasa (16/4/2019) dini hari WIB, Arsenal bakal kembali mentas di hadapan para pendukung Watford. Sudah tentu Nacho Monreal dan kawan-kawan tak ingin hasil negatif musim lalu terulang.
Ya, kemenangan jadi harga mati mengingat dua rival terdekat mereka, Chelsea dan Manchester United, sukses mendulang kemenangan akhir pekan lalu. Alhasil, Arsenal kini melorot ke peringkat keenam dan kudu memetik tiga angka demi merenovasi posisinya ke pos empat besar.
Well, moral para pemain Arsenal memang sedang tinggi-tingginya. Kemenangan 2-0 atas Napoli pada leg pertama perempat final Liga Europa lalu jadi dasarnya. Bila dirangkum dalam lima laga terakhir, Arsenal tercatat sukses memenangi empat di antaranya.
Aaron Ramsey merayakan gol ke gawang Napoli bersama Nacho Monreal, Sead Kolasinac, dan Pierre-Emerick Aubameyang. Foto: Reuters/Eddie Keogh
Masalahnya begini, The Gunners itu adalah tim jago kandang. Buktinya, empat kemenangan terakhir mereka itu didapat di Emirates Stadium. Bisa ditebak, sebiji kekalahan mereka tercipta di laga tandang--versus Everton di pekan 33.
ADVERTISEMENT
Dari 15 laga tandang Arsenal di Premier League, cuma 5 kali mereka sukses memetik kemenangan, 6 kali kalah, dan 4 sisanya berujung imbang. Dengan kata lain, persentase Arsenal untuk berjaya di markas lawan cuma menyentuh angka 33,3%.
Kebetulan, Vicarage Road rutin menyebarkan tuahnya kepada Watford terhitung sejak awal tahun ini. Tujuh pertandingan berhasil mereka lalui tanpa kekalahan--termasuk lima kemenangan beruntun di berbagai ajang.
Oh, ya, jangan lupa bila The Hornets juga baru saja sukses menapaki Final Piala FA, dengan spektakuler pula. Mereka berhasil menyingkirkan Wolverhampton Wanderers usai tertinggal dua gol lebih dulu.
Pemain Wolverhampton Wanderers, Matt Doherty (kanan) usai mencetak gol ke gawang Watford dalam semi final Piala FA di Stadion Wembley, Inggris, Minggu, (7/4). Foto: Reuters / John Sibley
Ngomong-ngomong, nilai jual laga ini tak sebatas Watford versus Arsenal saja, tetapi juga terkandung romantisme di antara kedua juru taktik mereka, Unai Emery dan Javi Gracia, yang sama-sama berasal dari Spanyol.
ADVERTISEMENT
Gracia menjadi rujukan pertama Emery saat menerima pinangan Arsenal awal edisi 2018/19. Eks pelatih Sevilla itu juga mengaku mengenal baik dengan kedua asisten Gracia, Zigor Aranalde and Inigo Arteaga.
"Ketika tawaran sebagai arsitek (Arsenal) datang kepada saya , pelatih, orang pertama di dunia sepak bola yang saya panggil adalah dia," kata Emery tentang Gracia, sebagaimana dilansir The Telegraph.
"Saya mengajukan beberapa pertanyaan tentang sepak bola di sini, klub-klub, serta Arsenal. Dia kemudian merekomendasikan kepada saya untuk datang ke sini."