Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Rully Maradona, begitulah namanya. Maka, pikiran kita pasti langsung tertuju kepada Diego Maradona, si legenda sepak bola Argentina itu.
ADVERTISEMENT
Sah-sah saja untuk menautkan Rully dengan El Diego. Toh, ketika memberikan nama tersebut, almarhum ayahnya memang terinspirasi dari sosok Diego Maradona.
"Orangtua memang suka sepak bola. Waktu itu lagi tenar-tenarnya Maradona," tutur Rully kepada kumparanBOLA.
Rully memang lahir pada era kejayaan Maradona, tepatnya Maret 1987. Satu tahun sebelumnya, sang legenda mengantarkan Argentina menjuarai Piala Dunia 1987.
Maradona benar-benar protagonis La Albiceleste dalam turnamen di Meksiko itu. Okelah dia absen dari papan skor saat Argentina mengalahkan Jerman Barat di final. Tapi, siapa pencetak masing-masing dwigol saat Argentina menumpas Inggris di perempat final dan Belgia di semifinal?
Ya, Maradona-lah jawabannya. Tak heran jika FIFA mengganjar performa pemilik nomor kostum 10 itu dengan penghargaan Pemain Terbaik.
ADVERTISEMENT
Kendati demikian, salah besar jika mengira Rully sebagai pendukung Napoli atau Boca Juniors --dua klub yang identik dengan karier Maradona. Pilihannya justru jatuh kepada Manchester United.
Pasalnya, semasa Maradona berjaya, Rully tak mengikuti sepak bola secara benar-benar. Dia baru menjadi penggila olahraga tersebut saat menginjak bangku SMP, setelah sering membaca ulasan di Tabloid BOLA.
Nah, dari media olahraga legendaris itulah, Rully mengenal cerita-cerita kehebatan Manchester United. Tak terkecuali bagaimana 'Si Iblis Merah' mengawinkan tiga gelar sekaligus pada 1998/99.
"Saya suka Manchester United dari SMP," ujar Rully.
Sekitar dua dekade telah berlalu sejak Rully menetapkan pilihan hatinya. Namun, ia belum pernah mewujudkan salah satu impian terbesarnya: Menonton United secara langsung di stadion.
ADVERTISEMENT
Nasibnya baru berubah setelah sebuah artikel tayang di kumparanBOLA pada 16 Juli 2019 pukul 16:44. Judulnya yakni 'Selamat! Inilah Pemenang Nonton MU vs Inter di Singapura'. Nama Rully pun tercantum di artikel tersebut.
Bagi Rully, kemenangan dirinya bukanlah sesuatu yang disangka-sangka. Pasalnya, dia mengikuti kuis di kumparan hanya sekadar iseng-iseng. Waktunya kebetulan lagi cukup luang setelah mengundurkan diri dari sebuah bank BUMN. Ya, rezeki kerap berpihak kepada orang yang bersikap nothing to lose.
Setelah menang, Rully buru-buru mengurus keperluan untuk bertolak ke Singapura. Bahkan, dia rela terbang dari Lampung dan menginap sehari di Jakarta demi mewujudkan mimpinya sejak kecil.
Lalu, pergilah Rully dan perwakilan kumparanBOLA ke Singapura pada Jumat (19/7). Bagi Rully sendiri, inilah pengalaman pertamanya ke luar negeri sehingga muncul keingintahuan terhadap tempat-tempat wisata di Negeri Merlion.
ADVERTISEMENT
Dengan senang hati, kumparanBOLA mengantarkan Rully ke sejumlah spot populer di hari pertama, seperti Merlion Park serta Orchard Road. Tak banyak, sih, karena kami harus pindah ke Stadion Nasional Singapura pada sore harinya. Ya, apa lagi kalau bukan menyaksikan laga International Champions Cup antara United dan Inter.
Setelah sedikit menjelajah dan kembali ke hotel, kami pun pergi ke stadion dengan MRT. Di setiap stasiun, selalu bertambah orang-orang seperti Rully. Mereka yang beratribut merah untuk menyaksikan United secara langsung.
Hingga akhirnya, Rully bergabung dengan lautan merah di sekitar dan dalam Stadion Nasional Singapura. Merasakan keriuhan chant-chant suporter United yang mendominasi stadion, lalu menjadi saksi gol Mason Greenwood ke gawang I Nerazzurri.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, kenikmatan Rully cuma sampai di situ saja. Peluit panjang berbunyi saat hari sudah telanjur malam. Sulit untuk mengajak Rully berkeliling lagi karena MRT berhenti beroperasi sekitar pukul 11:00 waktu setempat.
Esok hari atau Minggu (21/7) pun tak sempat. Pasalnya, kami memiliki jadwal penerbangan agak tanggung atau sebelum jam makan siang. Tak heran jika Rully merasakan ada yang sedikit kurang.
"Ini baru pertama kali ke Singapura. Waktunya kurang dan banyak tempat belum dikunjungi," ucap Rully.
"Tak apa-apa, deh. Ada kepuasan lain karena bisa nonton secara langsung tim idola. Terima kasih kepada kumparan yang telah mewujudkan mimpi saya," katanya.