Terus Menyerang, Chelsea Malah Tumbang dari Leicester

22 Desember 2018 23:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jamie Vardy merayakan golnya ke gawang Chelsea bersama rekan-rekannya. (Foto: Action Images via Reuters/Matthew Childs)
zoom-in-whitePerbesar
Jamie Vardy merayakan golnya ke gawang Chelsea bersama rekan-rekannya. (Foto: Action Images via Reuters/Matthew Childs)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah menjalani lima laga tanpa kekalahan di lintas kompetisi, akhirnya Chelsea tumbang juga. Satu gol dari Jamie Vardy membuat Chelsea takluk 0-1 dari Leicester City dalam laga Premier League pekan ke-18 yang dihelat di Stamford Bridge, Sabtu (22/12/2018) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Karena hasil ini, kini Chelsea memiliki jumlah poin yang sama dengan Arsenal (37). Walau begitu, Chelsea boleh berada di posisi keempat klasemen sementara liga karena unggul selisih gol. Hasil ini pula yang membuat Chelsea tertinggal dua poin dari Tottenham Hotspur, yang berada di posisi ketiga.
Chelsea tampil dengan skuat terbaiknya dalam formasi 4-3-3. Cesar Azpilicueta dan Marcos Alonso bertugas sebagai bek sayap kanan dan kiri. Sementara, Antonio Ruediger dan David Luiz berduet di pos bek tengah. Jorginho bertugas menjadi gelandang bertahan dengan N’Golo Kante dan Mateo Kovacic berada di depannya. Jika Willian Borges dan Pedro Rodriguez menjadi sayap kiri dan kanan, maka Eden Hazard tampil sebagai false nine pada laga ini.
ADVERTISEMENT
Dengan skuat ini, Chelsea mendominasi alur serangan selama babak pertama. Kendati demikian, tak satu pun gol tercipta dari 10 tembakan yang telah dilancarkan. Salah satu faktor kenapa hal ini memungkinkan adalah taktik bertahan Leicester.
Ketika diserang, para pemain tim berjuluk The Foxes itu akan merapatkan jarak antarlini dalam formasi 4-3-3. Bahkan, tak jarang Jamie Vardy turun dari posisi striker hingga ke dekat kotak penalti demi memberikan pressing kepada lini tengah Chelsea.
Upaya Cesar Azpilicueta (kiri) menjauhkan bola dari jangkauan Jamie Vardy. (Foto: REUTERS/Hannah McKay)
zoom-in-whitePerbesar
Upaya Cesar Azpilicueta (kiri) menjauhkan bola dari jangkauan Jamie Vardy. (Foto: REUTERS/Hannah McKay)
Namun, Leicester sempat dua kali kecolongan ketika menerapkan metode bertahan seperti ini. Pada menit ke-32, Hazard berhasil merebut bola dari kaki Harry Maguire di luar kotak penalti. Tak lama, eks pemain LOSC Lille itu lakukan aksi dribel di kotak penalti. Sayangnya, ketika kiper Kasper Schmeichel telah salah langkah, Hazard malah lancarkan tembakan yang membentur tiang dengan keras.
ADVERTISEMENT
Pada menit ke-41, Leicester memiliki kans emas untuk mencetak gol. Hanya, tembakan jarak jauh Wilfried Ndidi berhasil ditepis kiper Kepa Arrizabalaga. Dari situ, Chelsea bisa menciptakan serangan balik cepat. Sayangnya, upaya itu berakhir dengan tembakan Willian yang dengan mudahnya ditangkap Schmeichel.
Gol pertama pada laga ini akhirnya tercipta pada menit ke-51. Sayangnya bagi Chelsea, merekalah yang menjadi korban. Memanfaatkan kelewat majunya pemain-pemain Chelsea, Leicester lancarkan serangan balik cepat usai merebut bola.
Bola bergulir cepat dari kaki Ricardo Pereira, lalu ke James Maddison, sebelum pada akhirnya berakhir dengan tembakan berujung gol yang dilancarkan Jamie Vardy dalam kondisi satu lawan satu dengan Kepa. Setelah gol itu, Chelsea berhasrat untuk mengepung pertahanan lawan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, penguasaan bola lebih dari 70% dimiliki Chelsea pada 20 menit akhir pertandingan ini. Di sisi lain, Leicester memiliki beberapa kans untuk mencetak gol karena penyelataman tak sempurna dari Kepa. Walau begitu, pada akhirnya kekalahan 0-1 dari Leicester harus diterima tim berjuluk The Blues itu dengan lapang dada.