Tim Wanita Juve Dilarang Bicarakan Kasus Dugaan Pemerkosaan Ronaldo

22 Juli 2019 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rita Guarino merayakan kemenangan bersama Tim Wanita Juventus di Allianz Stadium. Foto: Marco BERTORELLO / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Rita Guarino merayakan kemenangan bersama Tim Wanita Juventus di Allianz Stadium. Foto: Marco BERTORELLO / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Juventus menutup 2018/19 sebagai Raja dan Ratu Italia. Tim pria mereka merengkuh scudetto, begitu pula dengan tim wanita.
ADVERTISEMENT
Namun, kesuksesan macam itu tak lantas membuat seluruh pemain tak angkat kaki. Salah satunya Petronella Ekroth yang memutuskan untuk pergi dari Tim Wanita Juventus.
Bukan, bagi Ekroth ini bukan tentang tawaran menggiurkan yang diterimanya dari klub Swedia, Djurgardens. Keputusannya untuk bergabung dengan Djurgardens tak cuma tentang pulang ke kampung halaman, tapi juga melepaskan diri dari belenggu Juventus.
Bagaimana klub dan staf kepelatihan memperlakukan pemain adalah salah satunya. Menurut Ekroth, ada perlakuan yang diterima oleh pemain Italia dan asing sangat berbeda. Sebagai pemain asing, Ekroth merasa tidak leluasa untuk berekspresi.
"Ada banyak situasi yang membuat saya sangat dan berpikir jangan-jangan ada kamera tersembunyi yang mengawasi saya," jelas Ekroth kepada media Swedia, Expressen.
ADVERTISEMENT
"Awalnya saya merasa: 'Hei, benarkah ini terjadi? Apakah saya harus benar-benar mengalaminya?' Tapi, lama kelamaan saya berusaha membiasakan diri. Saya paham ada banyak cara untuk mengatur atau menangani sesuatu. Hanya, sebagian cara yang mereka gunakan tidak benar," jelas bek kini berusia 29 tahun itu.
Mantan pesepak bola Tim Wanita Juventus (depan), Petronella Ekroth. Foto: Wikipedia
Tak berhenti sampai di situ. Ekroth juga menyebut bahwa klub membungkam suara pemain-pemain Tim Wanita Juventus. Ini ada kaitannya dengan dugaan kasus pemerkosaan yang dilakukan Cristiano Ronaldo pada 2009.
Berhitung mundur hingga Oktober 2018, Kathryn Mayorga, yang mengaku sebagai korban, menguak insiden itu kepada publik. Kepada Der Spiegel, Mayorga mengatakan bahwa Ronaldo berusaha memperkosanya.
Menyikapi kasus tersebut, Juventus tak segan memberikan dukungannya kepada Ronaldo. Lewat akun Twitter resminya, Juventus menegaskan bahwa tuduhan tersebut tak akan mengubah pandangan klub dan publik terhadap Ronaldo. Lantas pada Juni 2019, investigasi kasus tersebut dihentikan.
ADVERTISEMENT
Mantan pesepak bola Tim Wanita Juventus, Petronella Ekroth. Foto: Wikipedia
Yang begitu meresahkan Ekroth adalah pemain-pemain Tim Wanita Juventus dilarang membicarakan dugaan kasus ini. Mereka diharuskan untuk diam dan menghormati dukungan Juventus kepada sang megabintang.
"Kami disuruh diam dan tidak boleh membicarakan kasus itu. Di sana, kami tidak diharuskan untuk memikirkan banyak hal. Yang harus kami lakukan tetap bersikap baik dan bekerja sesuai dengan nilai-nilai klub. Tapi, itulah yang membuatmu sangat tertutup dan saya merasa suara saya hilang begitu saja," ujar Ekroth.
"Kamu benar-benar harus menjunjung tinggi Juventus, berdiri di atas apa pun yang mereka katakan sebagai kebenaran. Saya merasa terjebak. Saya berulang kali berpikir tentang apa yang bisa saya lakukan dan siapa saya sebenarnya. Bagi saya penting untuk bicara jika ada yang salah. Penting bagi saya untuk memegang teguh apa yang saya percayai. Tentu saja saya tidak mendapat keleluasaan seperti ini," jelas Ekroth.
ADVERTISEMENT