Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Timnas U-22 Indonesia berhasil juara. Dalam laga final Piala AFF U-22 2019 yang dihelat di Stadion Nasional Phnom Penh, Selasa (26/2/2019), Timnas U-22 menang atas Thailand dengan skor 2-1.
ADVERTISEMENT
Sepasang gol yang dicetak Sani Riski (59') dan Osvaldo Haay (64') sukses membalas gol Thailand yang dicetak Saringkan Promsupa. Berkat hasil ini pula, Timnas U-22 sukses keluar sebagai juara dalam keikutsertaan mereka untuk kali pertama di Piala AFF U-22.
***
Timnas U-22 menurunkan para pemain inti yang tidak jauh beda dengan di semifinal. Ada Bagas Adi dan Nurhidayat di lini belakang, dengan trio lini tengah Sani, Gian Zola, dan M. Luthfi Kamal. Lini depan diisi oleh trio Witan Sulaeman, Osvaldo Haay, dan Marinus Wanewar.
Sementara, Thailand turun arena dengan mengandalkan duet Jedsadakorn Kowngarn dan Jaroensak Wonggorn di garda terdepan. Beberapa pemain inti lain seperti Kritsada Nontharat, Sampan Kesi, dan Marco Ballini juga diturunkan, termasuk sang kapten Promsupa yang menjadi komando di lini pertahanan.
ADVERTISEMENT
Layaknya partai final pada umumnya, tensi laga sudah tinggi sejak awal. Baik Timnas U-22 maupun Thailand, langsung saling menekan.
Namun, memasuki menit 15 babak pertama, Thailand mulai menurunkan nafsunya untuk menekan dan memilih untuk bermain menunggu. Hal ini memberikan kesempatan para pemain Timnas U-22 untuk menguasai bola lebih lama dan menyusun serangan.
Meski begitu, membobol gawang Thailand memang bukan perkara mudah. Pertahanan rapat yang jadi ciri khas mereka selama Piala AFF U-22 ini jadi senjata untuk menghadapi para pemain cepat Timnas U-22.
Terbukti, ruang gerak Witan dan Osvaldo jadi tidak begitu lapang. Luthfi pun kesulitan dalam mengalirkan bola karena kerap dijaga pemain tengah Thailand.
Alhasil sampai menit 25, Timnas U-22 tak kunjung memberikan ancaman berarti ke lini pertahanan Thailand. Sebaliknya, Thailand sanggup melepaskan beberapa ancaman ke lini pertahanan 'Garuda Muda', terutama lewat skema bola mati. Postur Ballini yang menjulang benar-benar dimanfaatkan pada situasi ini.
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan tekanan ke pertahanan Thailand, dua bek sayap Timnas U-22, Asnawi Mangkualam dan Firza Andika, mulai banyak naik membantu serangan. Hasilnya, peluang sukses diciptakan Timnas U-22.
Sayang, tendangan Witan masih terlalu lemah dan mudah dihentikan oleh penjaga gawang. Ketatnya pertahanan Thailand juga merepotkan para bek sayap Timnas U-22 untuk bergerak.
Di sisa waktu 10 menit akhir babak pertama, Timnas U-22 berusaha keras mencetak gol. Hal yang sama juga dilakukan oleh Thailand karena keunggulan akan membuat babak kedua jadi lebih mudah. Namun, hingga babak pertama usai, skor 0-0 tetap bertahan.
Memasuki babak kedua, Timnas U-22 masih berusaha memberikan tekanan ke lini pertahanan Thailand. Di sisi lain, Thailand juga tak mau kalah. Dengan serangan-serangan balik, mereka mengancam lini pertahanan Timnas U-22 yang kerap kopong di kedua sisi sayap.
ADVERTISEMENT
Situasi horor muncul bagi Timnas U-22 pada menit 57. Lewat skema bola mati yang dilesakkan Jedsadakorn, Promsupa sukses membobol gawang Timnas U-22 lewat sundulannya. Skor berubah 1-0 untuk keunggulan Thailand.
Namun, keunggulan ini tidak berlangsung lama. Selang dua menit kemudian, diawali oleh sebuah serangan dari sayap, Sani menggiring bola ke area sepertiga akhir Thailand. Tanpa ragu, ia melepaskan tembakan ke gawang lawan. Keberuntungan bagi Sani karena bola sepakannya mengenai bek Thailand. Skor pun berubah jadi sama kuat 1-1.
Setelah kedua tim menciptakan masing-masing satu gol, pertandingan berjalan lebih seru. Saling serang mulai menghiasi pertandingan. Sejumlah respons taktik juga dilakukan. Salah satunya, keputusan Alexandre Gama memasukkan Ritthidet Pensawat dan Korrawit Tasa.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Timnas U-22 mampu merengkuh keunggulan. Diawali oleh sepakan bebas Luthfi Kamal, Osvaldo sukses menyundul bola ke gawang Thailand pada menit 64. Skor bergeser menjadi 2-1. Timnas U-22 unggul atas Thailand di sisa waktu 26 menit laga.
Setelah unggul 2-1, kubu Timnas U-22 juga melakukan perubahan. Rachmat Irianto dimasukkan, begitu pula dengan Rivaldo Todd Ferre.
Masuknya Rian dan Ferre bertujuan untuk memperkuat pertahanan dan menjaga keseimbangan permainan. Khusus setelah masuknya Rian, pemain Timnas U-22 mulai bertumpuk di pertahanan sendiri.
Di sisa waktu 10 menit akhir babak kedua, Timnas U-22 masih lebih santai dalam bermain. Di sisi lain, Thailand mulai aktif menekan lini pertahanan Timnas U-22 untuk mencetak gol penyama kedudukan.
ADVERTISEMENT
Bahkan, Timnas U-22 harus kehilangan satu pemain karena Bagas Adi menerima kartu merah pada menit 89. Unggul jumlah pemain, pasukan Thailand berupaya membangun serangan di menit-menit akhir.
Namun, keunggulan Timnas U-22 tetap terjaga sampai laga tuntas. Itu artinya, Timnas U-22 menutup kompetisi dengan mahkota juara.