Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Tongseng sejatinya adalah modifikasi dari sajian gulai. Tongseng tidak disajikan dengan banyak kuah. Rasanya pun lebih manis karena ada tambahan kecap, dan dibuat agak kental hingga kuahnya meresap ke dalam potongan daging. Jenisnya juga beragam; ada tongseng kambing, sapi, dan ayam.
ADVERTISEMENT
Di Jakarta, pedagang tongseng pun banyak jumlahnya. Hampir disetiap rumah makan khas sate, ada menu tongsengnya. Tapi berbeda dengan tempat makan enak yang berada di Kalibata, Jakarta Selatan ini. Pasalnya, Mulyanto (pemiliknya) hanya menjual satu menu saja yakni tongseng khas Solo.
"Saya sudah berjualan dari tahun 2003. Biasanya hanya berjualan empat jam saja," ungkap laki-laki yang akrab disapa Mul itu kepada kumparan (31/5).
Mul menyajikan tongseng khas Solo. Ketika ditanya apa perbedaannya? Ia mengungkapkan, jika tongseng khas Solo itu menggunakan irisan tomat hijau. Sehingga selain manis, ada sentuhan rasa segar ketika disantap.
Seporsi tongseng solo ala Mas Mul ini dihargai Rp 20 ribu, yang sudah termasuk nasi putih, dan kerupuk gendar. Tongsengnya disajikan dalam mangkuk terpisah dengan nasi, dan kerupuknya.
Dalam pukul 20.30-24.30, Mul mengaku bisa menjual 100 porsi tongseng. Sekali memasak ia bisa membuat sepuluh porsi tongseng.
ADVERTISEMENT
Sama seperti teknik memasak tongseng pada umumnya yakni direbus lalu ditumis. Pertama-tama mul menumis daging sapi yang sudah dipotong dadu-dadu. Dimasaknya daging tersebut hingga tidak merah lagi, barulah kuah gulai dimasukan, dan diberi bumbu-bumbu tambahan.
Seporsi tongseng ini berisi potongan daging sapi, irisan tipis kol, dan tomat hijau. Jika suka pedas, kamu bisa memintaMulmenggeruskan beberapa buah cabai rawit merah di mangkuk tongseng pesananmu.
Rasa kuahnya didominasi manis, dan gurih santan. Kuahnya cukup kental, dengan rasa cabai yang nendang --karena kami memesan yang pedas. Disajikan selalu masih panas, yang jika dimakan bersama nasi putih terasa pas di lidah. Pokoke, uenake pol!
Oiya, meski bukanya agar larut malam tapi warung makan ini tak pernah sepi. Bahkan terkadang kamu harus sabar mengantre, karena memang pesanan yang membludak atau menunggu tempat duduk. Soalnya warung milik Mul ini tak terlalu besar, tempatnya sederhana saja.
ADVERTISEMENT
Sudah murah, kenyang pula. Bisa jadi pilihan makan enak buat kamu yang sedang berada di Kalibata. Bagaimana, tertarik mencicipinya?
Alamat: Jl. Kalibata Raya, Kalibata, Jakarta Selatan. (Sebelum kantor polisi Kalibata)
Jam buka: 20.30 - 24.30 WIB.