Jangan Salah Pakai, Kenali Dulu Jenis-jenis Minyak Zaitun

1 Agustus 2018 19:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Minyak zaitun bisa mengurangi jumlah keringat (Foto: pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Minyak zaitun bisa mengurangi jumlah keringat (Foto: pixabay)
ADVERTISEMENT
Berasal dari Eropa, tepatnya Yunani, minyak zaitun merupakan salah satu jenis minyak yang kerap disajikan bersama hidangan sehat. Minyak zaitun memang diklaim lebih sehat dibandingkan jenis minyak lainnya, karena kaya akan antioksidan dan lemak tak jenuh yang baik bagi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Tingginya kandungan polifenol tersebut membuat minyak zaitun kerap disisipkan dalam pola diet Mediterania, yang biasanya dilakukan oleh penderita jantung atau hipertensi. Bukan hanya itu, jenis minyak ini juga menjadi primadona makanan sehat, dan menjadi menu wajib bagi mereka yang menjalani pola hidup sehat.
Mungkin selama ini kita hanya mengenal jenis minyak zaitun yang umumya dihidangkan sebagai dressing salad saja, namun tahukah kamu, ternyata minyak zaitun terdiri dari berbagai jenis atau kategori berdasarkan kandungan dan fungsinya, lho. Ada jenis minyak zaitun yang memang dikhususkan sebagai campuran sayuran, ada pula yang dapat digunakan untuk menggoreng makanan.
Nah, agar tak bingung saat memilih jenis minyak zaitun yang akan dibeli, yuk simak ulasannya seperti dilansir Cure Joy berikut ini:
ADVERTISEMENT
1. Extra virgin olive oil
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
Minyak zaitun dengan jenis extra virgin berasal dari perasan pertama sari buah zaitun, sehingga kandungan polifenolnya sangat tinggi. Selain itu, jenis extra virgin merupakan pilihan yang paling sehat karena tidak melewati proses pengolahan yang terlalu banyak.
Minyak zaitun extra virgin memiliki ciri khas cita rasa yang pahit dan sedikit pedas, layaknya merica. Rasa pahit tersebut mengindikasikan tingginya kandungan oleuropein yang berfungsi menurunkan tekanan darah dalam tubuh. Semakin pahit rasanya, semakin baik pula kualitas dari jenis minyak zaitun tersebut.
Selain baik digunakan sebagai campuran salad, minyak zaitun extra virgin juga dapat dimanfaatkan untuk menumis, menggoreng dalam suhu rendah, atau merebus makanan.
2. Virgin olive oil
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
Sama halnya seperti minyak zaitun extra virgin, jenis minyak zaitun yang satu ini juga tidak melewati proses penyaringan. Bedanya, rasa dari buah zaitun yang dimiliki oleh minyak jenis virgin lebih ringan dibandingkan dengan jenis extra virgin. Selain itu, tingkat keasamannya juga lebih tinggi, yakni sebesar 2 persen, dengan kalori dan titik didih yang juga lebih tinggi daripada minyak zaitun extra virgin.
ADVERTISEMENT
Biasanya, jenis minyak zaitun virgin dapat digunakan untuk menggoreng makanan yang berlemak rendah.
3. Refined olive oil
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
Jenis minyak zaitun refined sejatinya adalah minyak zaitun jenis virgin yang melewati proses filterisasi atau penyaringan. Biasanya, minyak jenis ini memang dikhususkan untuk memasak makanan, sehingga rasa dari buah zaitunnya sangat tipis dan tidak terasa.
Namun sayangnya, proses penyaringan tersebut juga mengurangi kandungan antioksidan di dalamnya. Karena kandungan antioksidan yang lebih minim, minyak zaitun dengan tipe refined memiliki daya tahan yang lebih lama. Biasanya, minyak zaitun refined juga ditambahkan dengan vitamin E, dan bisa digunakan untuk memasak secara deep-fry.
4. Pure olive oil
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
Kata-kata ‘pure’ atau ‘classic’ seringkali membuat kita salah kaprah dan berfikir bila jenis minyak ini merupakan perasan murni dari buah zaitun. Faktanya, minyak zaitun yang dilabeli dengan kata-kata pure atau classic merupakan campuran dari refined olive oil dan virgin olive oil.
ADVERTISEMENT
‘Pure’ sendiri menerangkan bahwa minyak zaitun tersebut hanya dicampur dengan ’saudaranya’, bukan jenis minyak lainnya. Rasa, aroma, dan tingkat antioksidannya tergantung pada kandungan di dalam minyak zaitun jenis virgin.
Pure olive oil dapat digunakan untuk menggoreng makanan secara deep-fry dan mengasap daging.
5. Lite/light olive oil
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Minyak zaitun (Foto: Thinkstock)
Label ‘light’ pada jenis minyak zaitun ini merujuk pada ketajaman rasa dalam minyak, bukan jumlah kalori yang dimiliki. Minyak zaitun dengan tipe light telah melewati tahap filterisasi yang lebih banyak untuk menghilangkan warna, aroma, dan rasanya.
Proses pengolahan tersebut memungkinkan minyak zaitun light untuk digunakan saat memasak menggunakan metode deep-fry atau memanggang makanan karena tidak memiliki cita rasa yang kuat.