Kata Ahli Gizi Soal Cara Sehat Menikmati Daging Kambing

10 Agustus 2019 13:31 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sate kambing Madura H Husain Blok S Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sate kambing Madura H Husain Blok S Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Saat Idul Adha daging kambing stoknya kerap melimpah. Momen ini bisa dimanfaatkan sebagai waktunya pesta daging kambing. Tapi enggak semua orang mau makan daging kambing; alasannya dagingnya keras, bau prengus, sampai takut darah tinggi dan kolesterol naik, betul tidak?
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, enggak melulu makan daging kambing bikin darah tinggi atau kolesterol meningkat. Dokter spesialis konsultasi gizi klinik, dr. Jovita Amelia, Sp.GK membeberkan beberapa nutrisi yang terkandung dalam daging kambing. Ada protein, lemak, aneka mineral, vitamin seperti sodium, kalium, zat besi, magnesium, zinc dan vitamin B12. Banyak kan kandungan nutrisinya?
"Daging kambing sebagai sumber protein hewani yang baik dapat dikonsumsi sesuai kebutuhan protein harian. Hanya, jika memang ada kecenderungan profil lipid yang buruk, maka disarankan memilih bagian (daging) yang tanpa lemak. Selain itu, memang daging merah merupakan salah satu faktor risiko beberapa jenis kanker," ungkap dokter yang praktik di RS Pelni itu saat dihubungi kumparan (9/8).
Jadi, sejatinya makan daging kambing itu enggak dilarang, asal ingat jangan berlebihan; baik saat momen Idul Adha seperti ini maupun sehari-hari. Agar menikmati sate atau gulai kambing enggak bikin was-was, dr. Jovita menyarankan agar diseimbangkan pula dengan sumber nutrisi lainnya. Dengan begitu, makan daging kambing 2-3 kali dalam seminggu enggak akan jadi masalah.
Sate Kambing H. Giyo Foto: Safira Maharani/ kumparan
Selain itu, perhatikan juga cara mengolah daging kambingnya, ya. Ditambahkan dr.Jovita, yang menyebabkan darah tinggi usai makan daging kambing sebenarnya adalah kandungan garam. Garam tinggi akan sodium, dan di dalam daging kambing pun sudah terkandung sekitar 80 mg sodium per 100 gr.
ADVERTISEMENT
Menurut American Heart Association, batasan asupan sodium harian kita adalah 2300 mg. Di sisi lain, rasa asin sejatinya bukan hanya berasal dari penambahan garam, lho, melainkan daging kambing sendiri sudah punya rasa gurih alami jadi, tak perlu lagi tuh menambahkan garam terlalu banyak.
Sementara, lanjut dr.Jovita, jika ada kecenderungan kolesterol, maka batasi pengolahan dengan campuran santan maupun yang digoreng. Pasalnya, daging kambing mengandung beragam jenis lemak, salah satunya saturated fat yang kalau dikonsumsi berlebih bisa mengganggu profil lipid atau yang orang awam kenal kolesterol tinggi.
Nah kalau sudah begini, sate kambinglah pilihan terbaik untuk menikmatinya. Tapi, perlu diingat juga, membakarnya jangan sampai terlalu gosong. Makanan yang dibakar atau dipanggang, mengandung karsinogen yang dapat merusak sel hingga DNA sehingga berisiko terkena penyakit kronis.
Ilustrasi daging kambing Foto: Dok. Thinkstock
Tips singkat menyimpan daging kambing
ADVERTISEMENT
Bukan hanya memberikan saran memakan daging kambing yang sehat, dr.Jovita juga membagikan tips menyimpannya, lho. Menurutnya, daging kambing bisa tahan 3-4 bulan jika disimpan dengan benar.
"Disimpan di kulkas tahan 1-2 hari. Kalau mau lebih lama, disimpan di wadah kedap udara, lalu dibekukan di freezer bisa tahan 3-4 bulan," tutupnya.