Mengapa Rasa Kopi Semakin Kuat Bila Didiamkan?

12 Desember 2018 18:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopi menandung antioksidan (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Kopi menandung antioksidan (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pernah menyeduh kopi tapi tak langsung menyesapnya, dan malah baru meminumnya saat suhunya sudah turun atau jadi dingin? Kasus yang satu ini memang sering terjadi, apalagi bagi mereka yang sering minum kopi sembari bekerja. Saking larutnya dengan pekerjaan, sampai-sampai lupa kalau ada secangkir kopi hangat yang tadi baru diseduh.
ADVERTISEMENT
Nah, sadarkah kamu, saat kopi yang sudah dingin tersebut kamu sesap kembali, cita rasanya menjadi semakin kuat? Entah semakin terasa asam, atau notes--cecapan rasa dalam kopi semakin kentara. Misalnya saja, kopi gayo wine yang memiliki notes rasa anggur, saat dinikmati pada suhu dingin, katakanlah 10 hingga 15 menit usai diseduh, rasa anggur tersebut akan semakin kuat terasa.
Mengapa demikian?
Menurut Daroe Handojo, Wakil Ketua Asosiasi Kopi Spesialty Indonesia, cita rasa kopi yang berubah setelah suhunya semakin turun atau dingin disebabkan karena dua faktor, yakni ampas yang tertinggal di dalam cairan kopi, serta suhu dari air itu sendiri.
Ampas kopi yang masih tercampur dengan air dan minuman kopi (biasanya pada sajian kopi tubruk) akan semakin keluar ekstraknya, membuatnya semakin terasa kuat. Selain itu, suhu air juga sangat berpengaruh terhadap fermentasi kopi (yang akan menguarkan aroma dan cita rasanya juga).
ADVERTISEMENT
Penyeduhan kopi. (Foto: Instagram @trafiquecoffee)
zoom-in-whitePerbesar
Penyeduhan kopi. (Foto: Instagram @trafiquecoffee)
Semakin tinggi atau semakin panas suhu air, aroma dari fermentasinya justru tidak akan tercium. Sebaliknya, semakin dingin suhu air, akan semakin kuat pula fermentasinya. Kemudian tingkat keasaman atau acidity-nya pun akan meningkat. Apapun itu kopinya.
Agar lebih nikmat, Daroe juga membeberkan beberapa tips bagaimana cara membuat secangkir kopi tubruk. Cukup masukkan dua hingga tiga sendok teh bubuk kopi ke dalam gelas, atau gunakan takaran sebesar satu sendok makan bila menggunakan mug. Setelahnya, jangan langsung menuangkan air hingga penuh, tapi tuang sedikit saja hingga membasahi permukaan kopi dan jangan sampai terendam semua.
Kemudian tunggu sekitar 30 detik untuk menunggu kopi tersebut ‘mekar’ atau blooming, sehingga cita rasanya semakin nikmat. Sebisa mungkin jangan aduk kopi, apalagi bila kurang suka dengan cita rasa kopi yang sangat pekat.
ADVERTISEMENT
“Jangan diaduk, apalagi kalau tidak suka pekat. Kalau diaduk akan makin pekat dan keluar (cita rasanya). Rasa-rasa yang enggak enak juga ikut keluar. Tunggu sampai ampasnya turun, baru bisa disaring,” kata Daroe saat ditemui kumparanFOOD dalam acara peluncuran buku Indonesian Coffee Craft and Culture di kawasan Menteng, Jakarta Selatan, pada Rabu (12/12).
Kopi yang sudah dipisahkan dari ampas tersebut bahkan bisa disimpan selama dua hingga tiga hari lamanya, tanpa membuat cita rasanya semakin kuat.
“Yang paling tidak enak adalah di menit kelima hingga ketujuh. Kalau tidak segera diminum, akan keluar rasa pahit atau bitter-nya. Nah, bitter itu yang enggak enak,” pungkas Daroe.