Menyelami Kisah dan Budaya Kopi Nusantara Dalam Sebuah Buku

13 Desember 2018 13:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peluncuran buku KOPI oleh BEKRAF (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran buku KOPI oleh BEKRAF (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu, bukan hanya memiliki biji kopi dari berbagai daerah dengan cita rasa yang juga beragam, ternyata budaya minum kopi di Indonesia pun tiada duanya, lho. Ya, kita, orang Indonesia, punya caranya sendiri untuk menikmati kopi. Bukan hanya satu atau dua cara saja, mungkin bila dirangkum, budaya-budaya minum kopi tersebut tidaklah terhitung.
ADVERTISEMENT
Keunikan dalam menikmati kopi tersebut juga menjadi identitas dan kekayaan budaya Nusantara, yang tentunya tak dimiliki negara lain. Di mana lagi kita bisa menemukan sajian kopi joss yang dicampur dengan bara (arang) selain di Yogyakarta? Atau, misalnya kebiasaan minum kopi di pagi buta, tepatnya usai sholat Subuh seperti yang dilakukan orang Aceh.
Belum lagi tradisi-tradisi minum kopi lainnya yang mungkin belum terpublikasi dan diketahui oleh orang banyak. Bila dikulik lebih dalam, kopi telah melekat dan jadi bagian dari budaya Indonesia, sehingga membuatnya menjadi salah satu sektor penting yang harus lebih diperhatikan.
Buku KOPI: Indonesian Coffee Craft and Culture (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Buku KOPI: Indonesian Coffee Craft and Culture (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
"Banyak orang yang tak tahu mengenai kopi tapi banyak yang ingin tahu dan belajar lebih banyak tentangnya. Contohnya dalam event Jakarta Coffee Week beberapa bulan lalu, pengunjungnya luar biasa banyak, meskipun sebagian besar dari mereka tak tahu menahu tentang kopi. Seperti fenomena di konser musik, walau mereka tak mengerti tentang musiknya, tapi they want to see and want to be seen. Sama, kini kopi juga telah menjadi seperti itu," ujar Triawan Munaf selaku ketua Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (BEKRAF) dalam sambutannya dalam acara peluncuran buku KOPI: Indonesian Coffee Crafts and Culture di Menteng, Jakarta Selatan, pada Rabu (11/12).
ADVERTISEMENT
Kisah dan cerita di balik budaya minum kopi yang hanya dimiliki Indonesia tentunya bisa menjadi 'pemanis' yang mendongkrak nilai jual kopi, terutama dalam hal pengenalan kopi Nusantara ke kancah dunia. Kisah-kisah dari para petani, kedai kopi yang telah dijalankan turun-temurun oleh beberapa generasi, hingga bagaimana anak bangsa mampu berpartisipasi dalam inovasi di dunia perkopian layak menjadi sebuah cerita yang didengar oleh orang banyak.
Buku KOPI: Indonesian Coffee Craft and Culture (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Buku KOPI: Indonesian Coffee Craft and Culture (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
Seluk beluk tentang kopi Nusantara tersebut dituangkan dalam buku berjudul KOPI: Indonesian Coffee Crafts and Culture yang baru saja diluncurkan oleh BEKRAF. Semua tentang kopi Bumi Pertiwi dikupas tuntas, mulai dari sejarah, persebaran biji kopi, hingga fenomena 'gelombang' kopi di Indonesia.
"Dalam proses penulisannya, literatur lokal yang didapatkan sangatlah sedikit, sehingga kami melakukan diskusi langsung dengan orang-orang di balik kopi," ungkap Andi Haswidi, sang penulis dari buku KOPI.
Peluncuran buku KOPI oleh BEKRAF (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peluncuran buku KOPI oleh BEKRAF (Foto: Safira Maharani/ kumparan)
Proses blusukan pun dilakukan demi mendapatkan kisah tersembunyi di balik biji kopi. Linda Rustama, Project Manager dari Afterhours, penerbit buku KOPI menuturkan, mereka sempat mengirimkan fotografer andalannya ke Aceh untuk mencari kedai kopi yang unik, tanpa tahu persis di mana lokasinya.
ADVERTISEMENT
"Kami bahkan sempat mengirimkan fotografer ke Aceh untuk mencari-cari tentang kedai kopi, hingga akhirnya bertemu dengan petani-petani dan pemain kawakan kopi di Indonesia. Pencarian tersebut juga berujung pada pertemuan dengan seorang petani kopi di Aceh yang memiliki kedai kopi di tengah-tengah ladang perkebunannya," kisah Linda.
Buku setebal 255 halaman ini nantinya akan tersedia dalam bentuk PDF secara gratis dan bisa diunduh melalui situs BEKRAF. Ke depannya, sebagai salah satu alat promosi kopi Indonesia, buku KOPI tersebut diharapkan mampu membawa produk kopi Indonesia beserta identitasnya semakin berjaya di kancah internasional.