Pola Makan Buruk yang Harus Dihindari saat Berpuasa

26 Mei 2018 15:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makan malam bersama. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Makan malam bersama. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tak bisa dipungkiri, selain memperbanyak ibadah, berpuasa di bulan Ramadhan merupakan salah satu momentum yang kerap dimanfaatkan untuk memperbaiki pola makan. Sayangnya, masih banyak yang belum paham bagaimana cara menerapkan pola makan yang baik dan benar. Sehingga, alih-alih tubuh jadi sehat, penyakit justru akan datang menyerang. Lantas, seperti apa pola makan yang harus dihindari saat berpuasa?
ADVERTISEMENT
Menurut ahli gizi dan ahli kedelai, Prof. Dr. Made Astawan, hal pertama yang harus dihindari adalah makanan yang padat kalori. Di antaranya junk food, kentang goreng, dan nasi goreng. Selain berisiko menambah bobot tubuh, terlalu banyak menyantap makanan jenis ini dapat memicu penyakit tertentu.
Junk Food (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Junk Food (Foto: Pixabay)
“Saat berbuka puasa umumnya banyak orang suka kalap saat menyantap makanan. Harusnya nggak boleh berlebihan, karena, kan, saat bulan puasa aktivitas berkurang, kalau kurang olahraga akan berisiko obesitas,” kata Prof. Dr. Made Astawan, saat ditemui kumparanFOOD di Penang Bistro Pakubuwono, Jumat (25/5).
Ia juga menambahkan, tak hanya obesitas, seseorang yang tidak mengatur pola makannya dengan baik akan berisiko obesitas abdominal atau obesitas sentral dengan tumpukan lemak yang berpusat di daerah perut.
ADVERTISEMENT
“Maksimal lingkar perut pria harusnya sekitar 90 cm, sedangkan wanita 80 cm. Kalau lebih dari itu, berarti sudah obesitas sentral,” tambahnya.
Ilustrasi Obesitas (Foto: Thinstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Obesitas (Foto: Thinstock)
Selain makanan tinggi kalori, dosen di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut juga menyarankan untuk tidak terlalu banyak menyantap makanan atau minuman yang tinggi gula. Seringkali dianggap sepele, terlalu banyak mengasup gula dapat menaikan kadar insulin, hal tersebut tentunya dapat memengaruhi kondisi tubuh, terutama bagi penderita diabetes. Karenanya, ia menganjurkan untuk meminimalisir asupan gula saat berpuasa, yakni saat berbuka saja.
“Banyak takjil yang tinggi gula, seperti kolak, es buah, atau sirup. Nah, sirup itu, kan, tinggi gula tapi minim nutrisi, jadi harus dibatasi. Batas konsumsi gula perhari hanya 5 sendok teh saja,” ungkapnya.
Menusuk steak dengan garpu. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menusuk steak dengan garpu. (Foto: Thinkstock)
Mengurangi asupan makanan yang mengandung lemak dan garam juga tak kalah pentingnya. Terlalu banyak konsumsi garam dan lemak dapat memicu hiperlipidemia, yaitu suatu kondisi di mana kadar lipid darah melebihi batas normal dan juga beberapa gangguan kesehatan lainnya, seperti hipertensi, gangguan jantung, penyumbatan pembuluh darah, stroke, hingga gagal ginjal.
ADVERTISEMENT
Kesalahan pola makan yang terakhir adalah terlalu sedikit mengkonsumsi serat. Seperti yang telah diketahui, serat merupakan salah satu jenis nutrisi yang sangat penting untuk membantu melancarkan sistem pencernaan. Dengan minimnya mengkonsumsi makanan berserat, tentunya akan menghambat proses pembuangan kotoran dan racun yang mengendap dalam usus.
“Konsumsi makanan kaya serat, seperti kedelai, buah-buahan dan sayuran untuk memaksimalkan sistem pencernaan,” pungkasnya.