Toko Roti Senapelan, Saksi Bisu Perkembangan Roti di Pekanbaru

9 Juli 2018 15:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toko roti Senapelan (Foto: Dok. Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Toko roti Senapelan (Foto: Dok. Adisty Putri Utami/kumparan)
ADVERTISEMENT
Jejak Tionghoa di Nusantara hingga kini masih melekat kuat. Terbukti dari peninggalan bangunan, wilayah, budaya, hingga usaha kulinernya yang masih terjaga. Ya, dikenal memiliki sifat yang ulet dan giat dalam bekerja, terdapat beberapa usaha kuliner Tionghoa yang masih berdiri sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
Di Pekanbaru sendiri, terdapat sebuah toko roti yang konon merupakan toko roti pertama di Kota Madani tersebut. Bernama 'Senapelan', usaha toko roti yang dibangun secara turun-temurun tersebut menyajikan aneka produk roti dan selai dengan cita rasa jadul yang sampai saat ini masih terus dipertahankan.
Bukan hanya cita rasanya saja yang masih sama, toko roti satu ini juga masih menggunakan etalase roti kayu dan lemari kaca tua, sehingga semakin menggambarkan suasana tempo dulu yang khas.
Toko roti Senapelan (Foto: Dok. Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Toko roti Senapelan (Foto: Dok. Adisty Putri Utami/kumparan)
Menurut Ayi, pemilik sekaligus penjaga toko roti Senapelan, usaha ini telah dirintis sejak tahun 1950-an. Berkat kegigihan dan usaha keras keluarganya, toko roti Senapelan sampai detik ini masih berjalan hingga generasi kedua.
"Dulu tokonya di depan, tahun 1950-an pindah ke sini. Banyak (roti) yang dibuat, ada roti tawar, roti kelapa, roti isi," jelas Ayi saat ditemui di sela-sela acara Menjelajah Warisan Budaya Melayu Riau bersama Fox Harris Hotel, Pekanbaru beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Ayi mengungkapkan, meski toko roti Senapelan telah berumur 68 tahun, ia dan keluarganya tetap mempertahankan resep dan proses turun-temurun. Bukan tanpa alasan, hal tersebut ia lakukan agar cita rasa, tekstur dan aroma roti tetap sama seperti produk yang dibuat oleh pendahulunya silam. Dan, alih-alih menggunakan alat yang lebih modern, wanita yang akrab disapa Cici ini lebih memilih untuk menggunakan mesin pembuat roti Belanda.
Toko roti Senapelan (Foto: Dok. Adisty Putri Utami/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Toko roti Senapelan (Foto: Dok. Adisty Putri Utami/kumparan)
"Pembuatan roti masih menggunakan cara lama, masih pakai tungku batu. Produk roti di sini juga tidak menggunakan bahan pengawet. Jadi cuma bisa tahan sampai tiga hari saja," tambahnya.
Terdapat beberapa varian roti yang ditawarkan, mulai dari roti tawar, roti isi cokelat, hingga roti kelapa yang dikemas dengan plastik bening dengan cap merah bertuliskan 'Senapelan' pada bagian depan kemasan.
ADVERTISEMENT
Namun, bila ingin mencari jenis roti jadul yang lebih autentik, roti kasur bisa menjadi pilihan yang tepat untukmu. Soal harga, tak perlu khawatir. Karena, aneka roti di toko roti Senapelan dibanderol dengan harga yang murah meriah. Yakni mulai dari Rp 2.500 hingga Rp 12 ribu saja.
Tertarik menikmati sajian roti jadul khas toko roti Senapelan? jika iya, cobalah untuk melipir sejenak ke Jalan Senapelan. Berada di sebelah kiri dari arah Kampung Bawah, kamu bisa langsung menemukan toko roti legendaris ini.