Wine Asal Bali Jadi Unggulan di Wine & Cheese Expo 2018

7 April 2018 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wine & Cheese Expo 2018. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wine & Cheese Expo 2018. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bagi beberapa kalangan, menikmati segelas wine sudah menjadi bagian dari gaya hidup. Tak lagi hanya bisa dinikmati di restoran mewah, kini wine juga bisa kamu temukan di beberapa kafe, bar, dan bahkan di supermarket tertentu. Hal inilah yang membuat minuman anggur di Indonesia semakin populer.
ADVERTISEMENT
Jika selama ini produk wine asal luar negeri lebih banyak dilirik masyarakat, maka saat ini, produk wine lokal mulai diperhitungkan kualitasnya. Tak tanggung-tanggung, produk wine asal Pulau Dewata Bali turut disandingkan dengan produk wine impor di acara Wine & Cheese Expo 2018.
Berlokasi di La Piazza, Kelapa Gading, acara tahunan tersebut menjadi ajang pembuktian bahwa Indonesia juga memiliki produk minuman anggur yang siap bersaing dengan produk mancanegara.
"Kami kedatangan produk wine dari lokal yang disandingkan dengan produk luar negeri," ujar Soegianto Nagaria, Chairman Jakarta Fashion & Food Festival saat ditemui kumparan (kumparan.com) dalam acara pembukaan Wine & Cheese Expo 2018, Jumat (6/4).
Wine & Cheese Expo 2018. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wine & Cheese Expo 2018. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Wine & Cheese Expo sendiri merupakan bagian dari Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF) yang rutin diadakan setiap tahunnya. Dengan menghadirkan berbagai produk wine dari beberapa negara, acara ini bertujuan untuk memanjakan para penikmat wine, serta memperkenalkan produk wine terbaik dari seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Di antara banyaknya produk wine yang berasal dari luar negeri, Hatten Wines menjadi produk yang diunggulkan di acara tersebut. Asli buatan lokal, produk wine yang satu ini dibuat dari anggur yang ditanam di kawasan Bali Utara.
Telah ada sejak tahun 1994, Hatten Wines memiliki beberapa varian, di antaranya Rosé wine, white wine, red wine, sparkling, dan fortified wine. Kehadiran Hatten Wines di acara tersebut menjadi sebuah titik terang yang diharapkan bisa membawa produk lokal ke pasar internasional.
"Kami berharap, tamu-tamu kita dari embassy bisa mempertimbangkan produk wine buatan lokal untuk nantinya dipasarkan di luar negeri," tutur Soegianto lebih lanjut.
Wine & Cheese Expo 2018. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wine & Cheese Expo 2018. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Ada total 16 tenant penjual wine yang berpartisipasi dalam Wine & Cheese Expo 2018. Berbagai varian wine bisa kamu temukan di sini, mulai dari wine bercita rasa agak manis dari Italia, wine reserved alias wine yang dituakan dari Australia, hingga sake asal Jepang yang dijual dengan berbagai ukuran.
ADVERTISEMENT
Semua produk wine yang dijual di sini dibanderol dengan harga ratusan ribu hingga jutaan rupiah, tergantung dari kualitas wine tersebut. Khusus untuk kamu yang mencari produk wine vintage, salah satu pemilik tenant, Casa mengungkapkan bahwa dirinya menerima pesanan wine vintage bila pengunjung menginginkannya.
"Meski tidak dihadirkan di sini, namun kami tetap menerima orderan dari pembeli yang ingin memesan wine vintage," tuturnya.
Wine & Cheese Expo 2018. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wine & Cheese Expo 2018. (Foto: Luthfa Nurridha/kumparan)
Sesuai dengan nama acaranya, beberapa produk keju turut dihadirkan di sini. Dan, satu di antaranya merupakan keju buatan lokal. Dengan label Baros, keju Gouda khas Belanda menjadi unggulan produk buatan PT Bukit Baros Cempaka asal Sukabumi ini.
Dibanderol dengan harga mulai puluhan ribu hingga ratusan ribu, varian keju Gouda yang terdiri dari Young Gouda Cheese, Middle Gouda Cheese, dan Process Gouda Cheese bisa kamu dapatkan di Wine & Cheese Expo 2018. Selain itu, ada juga black dan orange mozzarella yang memiliki warna mencolok dibandingkan keju lainnya.
ADVERTISEMENT
Namun sayangnya, dibandingkan dengan jumlah tenant wine yang ada, tenant yang menjajakan keju lebih sedikit, yaitu hanya ada dua tenant saja yang mempromosikan produk kejunya masing-masing.
Untuk berkunjung kesini, acara ini terbuka untuk umum tanpa dikenakan biaya masuk. Digelar hingga 29 April mendatang, acara ini tentu menjadi wadah bagi para penikmat wine dalam berburu wine favoritnya.