Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di sini, kita akan dimanjakan dengan berbagai camilan, makanan, hingga barang-barang lain; seperti pakaian, sepatu, dan jam tangan. Kami pun berkesempatan untuk mengeksplorasi pusat jajanan yang tersohor ini pada akhir April lalu dalam sesi food tour Ubud Food Festival 2019 Presented by ABC.
Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WITA, puluhan pedagang dan pembeli mulai menyesaki bagian dalam pasar.
Kuliner yang dijajakan cukup bervariasi. Ada jajanan tradisional, aneka minuman es, hingga makanan khas Bali seperti babi guling , tipat cantok, dan lawar. Semuanya berjajar rapi, memadati sisi kanan dan kiri jalanan pasar.
Harum khas bunga kamboja menyambut para pengunjung yang memasuki gerbang. Makin masuk ke dalam area pasar, wangi bunga mulai berpadu dengan aroma makanan.
Di bagian depan, sebuah gerobak kayu tampak dipenuhi dengan jajanan pasar beraneka warna. Mulai dari bubur candil, ketan hitam, hingga sumsum. Tak ketinggalan, beragam getuk, klepon, dan agar-agar gula merah.
ADVERTISEMENT
Tepat di seberangnya, seekor babi guling utuh 'tergeletak' di atas nampan. Di sampingnya, tertancap beberapa tusuk dupa. Dengan cekatan, si penjual memotong-motong daging babi yang baru selesai dimasak, menguliti bagian kulitnya yang tampak renyah dan berkilau.
Penjelajahan kuliner di Pasar Senggol Gianyar tak berhenti sampai di situ. Makin ke dalam, temuan kulinernya makin beragam. Tak jauh dari kios babi guling, kami menemukan beberapa baskom berisi sayuran --kangkung, kacang panjang, kacang kedelai, dan tauge. Sayuran-sayuran itu dihidangkan bersama parutan kelapa.
"Hidangan ini namanya lawar, bisa disantap bersama sate-satean, atau disajikan bersama nasi campur," jelas Puriana, tour guide kami selama food tour di Ubud.
Menjajal tipat cantok dan ayam panggang khas Bali
ADVERTISEMENT
Tentu tak akan lengkap bila hanya berkeliling tanpa mencicipi cita rasa yang ditawarkan. Tipat cantok jadi hidangan yang pertama kami coba. Terdiri dari potongan ketupat dan aneka sayuran yang diulek bersama, lalu disajikan dengan siraman saus kacang.
Cita rasanya? Pedas, gurih, dan sedikit manis. Campuran terasi udang membuat aromanya cukup kuat.
Keriuhan tak cuma berada di dalam pasar. Di bagian luar, tepatnya di sepanjang pinggir jalan Ngurah Rai, kita juga akan menemukan deretan penjual makanan khas Bali. Dari ujung ke ujung, tiap tenda kaki lima menjajakan hidangan yang berbeda.
Ada nasi jinggo, nasi campur, ayam betutu, babi guling, hingga ayam panggang.
Yang menarik, tampak seekor ayam panggang utuh dengan tusukan sate dari besi diletakkan sebagai pajangan. Bersanding dengan hidangan lainnya.
ADVERTISEMENT
Meski tampilannya terlihat agak menyeramkan, namun saat disajikan, ayam tersebut telah dipotong-potong jadi beberapa bagian. Memperlihatkan tekstur yang empuk dan menggoda.
Sepiring nasi dan potongan ayam panggang tersebut dipadukan bersama lawar, kacang goreng, sambal merah, dan sambal matah.
Bintang utama dari hidangan ini sudah tentu, ayam panggangnya yang empuk dan kaya bumbu. Sambal merahnya tak kalah istimewa, pedas, namun sedikit manis.
Sambal matahnya segar, dengan tekstur bawang merah renyah dan irisan cabai rawit yang merona. Meski pedasnya cukup membakar lidah, tapi tak mengurangi kenikmatan dari sepiring hidangan itu sendiri.
Berkeliling di Pasar Senggol Gianyar, kita dapat memanjakan lidah sembari menikmati kentalnya tradisi dan budaya Bali. Tertarik untuk wisata kuliner di pasar ini?
ADVERTISEMENT
Pasar Senggol Gianyar
Alamat: Jl. Ngurah Rai, Gianyar, Kec. Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali
Jam buka: Setiap hari, (17.00 - 23.00 WITA)