3 Alasan Mengapa Game of Thrones Season 8 Episode 3 Mengecewakan

30 April 2019 11:04 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Night King enggak mempan disembur api naga Foto: HBO
zoom-in-whitePerbesar
Night King enggak mempan disembur api naga Foto: HBO
ADVERTISEMENT
Sejak pertama kali tayang di 207 negara pada 17 April 2011, Game of Thrones sudah mengumpulkan 133,1 juta penonton. Jumlah penonton serial produksi HBO ini selalu naik secara signifikan tiap musim.
ADVERTISEMENT
Jarang sekali kita temukan serial yang membuat tokoh utamanya mati di episode awal. Ketika Ned Stark dipenggal, pertanyaan yang kemudian muncul adalah; “Lalu, siapa jagoannya?”
Cerita ‘Game of Thrones’ kemudian berkembang dengan kompleks namun sangat menarik untuk diikuti. Seiring dengan kemunculan karakter-karakter baru sebagai penggerak plot, pertaruhan juga semakin tinggi. Entah berapa banyak plot twist yang bikin penonton menganga, lutut bergetar, dan tangan menggenggam penonton sebelah (bagus untuk modus).

Bran Stark menunggu kedatangan Night King Foto: HBO
David Benioff dan D.B. Weis, penulis brilian yang mengadaptasi The Song of Ice and Fire karya George R.R. Martin, menghabiskan ribuan jam untuk membangun rangkaian cerita yang berujung pada satu malam panjang: Battle of Winterfell. Ini pertempuran antara Army of the Dead dan pasukan yang dipimpin Daenerys Targaryen bersama Jon Snow. Pertempuran paling ditunggu dan dibangun selama 8 tahun.
ADVERTISEMENT
Tapi di balik hasrat yang terpuaskan, Game of Thrones season 8 episode 3 menimbulkan kekecewaan. Berikut alasannya:
Masih Ingat Red Wedding?
Jika dibandingkan dengan Red Wedding dan Destruction of the Great Sept of Baelor, pertempuran melawan Night King dan pasukannya jadi antiklimaks. Seharusnya itu jadi pertempuran paling menguras emosi.
Perjalanan Jon Snow dari sekadar ‘Anak Haram Ned Stark’, pemimpin Night’s Watch yang ditusuk mati kemudian hidup lagi, selamat dari Battle of Bastards hingga mengendarai naga sendiri, tak berakhir di puncak yang seharusnya.
Jon Snow berkuda di kawasan Beyond the Wall Foto: IMDb/Game of Thrones
The Great War atau Battle of Winterfell seharusnya didramatisir dengan pertaruhan yang lebih tinggi. Tokoh yang berkorban dalam perang ini tak begitu memiliki ikatan tinggi dengan penonton. Theon, Lyanna, Beric, Jorah, dan Melisandre bukanlah martir yang bisa menguras banyak air mata.
ADVERTISEMENT
Sam Tarly dan keluarganya secara mengejutkan bisa selamat. Belum lagi Jaime Lannister yang bisa bertahan hanya dengan satu tangan. Oke, kami mengerti Jaime dipersiapkan untuk pertarungan selanjutnya melawan Cersei. Tapi cara dia selamat tidak ditampilkan dengan ‘cara yang masuk akal’.
Jadi kesimpulannya, Battle of Winterfell hanya keren secara visual, tetapi efeknya pada penonton enggak sedahsyat Red Wedding atau saat Cercei membumihanguskan satu kota.
Yah, Ternyata Night King Segitu Doang…
Jon Snow pernah melawan Night King dan bertahan hidup. Mungkin sebagian dari kamu menantikan pertarungan ronde 2 yang dramatis dan melibatkan lebih banyak karakter. Apalagi Bran Stark sudah menyusun rencana untuk memancing Night King agar keluar.
Night King punya tujuan membunuh Bran agar memori manusia lenyap. Sedangkan pasukan Daenerys dan Jon Snow memburu Night King agar pasukannya ikut binasa.
Night King menghidupkan orang mati Foto: HBO
Ghost ikut perang melawan zombie Foto: HBO
Tanpa menceritakan lebih detail, kamu tahu kan bagaimana akhirnya? Yup, ternyata Night King segitu doang! Pertempuran yang minim emosi. Pertempuran yang tidak menimbulkan perayaan penonton saat tokoh jahatnya mati.
ADVERTISEMENT
Bahkan kematian Ramsay Bolton lebih keren dari Night King. Pertarungan akhir Thanos dan The Avengers juga lebih punya makna.
Naga milik Night King menyemburkan api biru Foto: HBO
Naga Daenerys menyembur api ke pasukan Night King Foto: HBO
Siapa yang Nonton Sambil Menaikkan Level Brightness?
Sejak awal episode di season 8, sebagian penggemar merasa kurang mendapatkan pengalaman menonton yang maksimal. Gambarnya terlalu gelap. Dalam beberapa adegan, mungkin itu bisa memberikan konteks tentang ‘Malam yang Panjang’, juga memberikan keindahan visual saat peperangan di tanah Winterfell yang gelap dan bersalju.
Tapi penonton adalah raja. Seharusnya kita tak perlu direpotkan setting brightness, dan di saat yang bersamaan adegan Jon Snow jatuh dari naga hampir terlewatkan.
Bagaimana komentarmu setelah menonton episode 3 Game of Thrones season 8?
Berikut beberapa foto adegan lain dari 'Battle of Winterfell' yang masih terang dan bisa dinikmati:
Tyrion dan Sansa berlindung di bawah tanah Foto: HBO
Arya Stark menebas kepala zombie Foto: HBO
Melisandre alias The Red Woman bertemu Arya Stark Foto: HBO
Daenerys berjuang sampai titik darah penghabisan Foto: HBO
Sam Tarly melawan pasukan Night King Foto: HBO