Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
5 Alasan Mengapa Kamu Harus Nonton 'Crazy Rich Asians'
12 September 2018 15:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Sejak pertama kali tayang di Amerika Serikat pada pertengahan Agustus lalu, film 'Crazy Rich Asians ' mendapatkan sorotan yang positif dari para penikmat film. Bukan hanya karena alur ceritanya yang menarik, tapi karena film besutan Jon Chu itu menjadi film Warner Bros. pertama yang mayoritas pemerannya adalah Asia-Amerika.
ADVERTISEMENT
Secara garis besar, 'Crazy Rich Asians' bercerita tentang kisah asmara Rachel Chu (Constance Wu), seorang wanita keturunan China-Amerika yang berkunjung ke kota kelahiran kekasihnya, Nick Young (Henry Golding), di Singapura, untuk bertemu keluarganya.
Konflik mulai menghantui Rachel ketika dirinya mengetahui bahwa sang kekasih berasal dari keluarga kaya raya. Nick juga ternyata dikenal sebagai pria tampan dan cerdas, yang memiliki banyak penggemar, yang berasal dari kalangan atas di Singapura.
Rachel yang dianggap memiliki latar belakang yang tidak sepadan dengan Nick mendapatkan penolakan pula dari orang tua kekasihnya itu. Nick pun dipaksa untuk memilih antara cinta dan keluarga.
Sebelum menyaksikan film 'Crazy Rich Asians', sebaiknya kalian menyimak terlebih dulu beberapa fakta yang membuat film ini layak ditonton bersama dengan orang-orang terdekat. Simak ulasan kumparan di bawah ini, ya.
ADVERTISEMENT
1. 'Crazy Rich Asians' diangkat dari novel best seller
Film 'Crazy Rich Asians' merupakan adaptasi dari novel berjudul sama yang digarap oleh seorang penulis asal Amerika Serikat berdarah Singapura bernama Kevin Kwan. Novel tersebut telah dirilis pada tahun 2013 lalu.
'Crazy Rich Asians' adalah salah satu dari novel trilogi karya Kevin Kwan. Dua lainnya adalah 'China Rich Girlfriend' dan 'Rich People Problems'. Ketiga novelnya tersebut berhasil terjual sebanyak lebih dari satu juta kopi di Amerika Serikat.
Ketika menggarap novel tersebut, Kwan merasakan betul kondisi nyata yang terjadi di dalam masyarakat Asia, terutama mereka yang berasal dari kalangan atas. Meskipun kisah dalam novel ini adalah fiktif, namun beberapa karakter di dalamnya terinspirasi dari dunia nyata.
ADVERTISEMENT
Kwan, yang memiliki keturunan dari pemilik OCBC Bank, juga berhasil masuk ke dalam daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia tahun 2018 versi Forbes.
2. Film perdana aktor asal Malaysia, Henry Golding
Mayoritas pemain dalam film 'Crazy Rich Asians ' merupakan aktor dan aktris yang berasal dari Asia. Pemeran utamanya, Henry Golding, yang memainkan tokoh Nick Young, adalah seorang aktor yang berasal dari Negeri Jiran, Malaysia.
'Crazy Rich Asians' menjadi debut layar lebar pertamanya. Selama ini, Henry Golding, hanya dikenal sebagai pembawa program acara wisata saja. Pria berusia 31 tahun tersebut awalnya sempat tak yakin menerima tawaran untuk memerankan karakter Nick Young. Sebab, dia merasa tidak mampu dan pengalamannya di dunia akting masih kurang.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, Jon Chu, selaku sutradara film 'Crazy Rich Asians' berusaha untuk meyakinkannya secara langsung lewat Facebook, bahwa dia dalah orang yang tepat untuk memainkan karakter Nick Young.
Pemilik nama lengkap Henry Ewan Golding ini lahir di Kuching, Serawak, Malaysia, pada 5 Februari 1987. Dia memiliki ayah yang merupakan keturunan Inggris, sementara ibunya merupakan keturunan asli Malaysia.
Henry Golding menikah dengan seorang presenter televisi sekaligus instruktur yoga berdarah Italia-Taiwan, bernama Liv Lo, pada Agustus 2016 lalu.
Selain Henry Golding, 'Crazy Rich Asians' juga dibintangi oleh sederet pemeran lainnya seperti Michelle Yeoh, Constance Wu, Awkwafina, Ken Jeong, dan Gemma Chan.
3. Alur cerita kental dengan kehidupan dan budaya Asia
Kisah asmara Nick Young dan Rachel Chu yang terbentur restu orang tua karena permasalahan latar belakang, membuat film ini terkesan dekat dengan kehidupan dan budaya masyarakat Asia.
ADVERTISEMENT
Meskipun dua pasangan itu sama-sama berasal dari Asia, namun mereka merasakan perbedaan budaya. Sebab, Nick Young diceritakan berasal dari keturunan China yang keluarga besarnya masih mengikuti pakem-pakem budaya yang diturunkan oleh leluhur mereka.
Sementara itu, Rachel Chu diceritakan sebagai wanita keturunan China yang sudah lama tinggal di Amerika Serikat. Sehingga, dia memiliki pemikiran yang lebih terbuka dan tak terlalu mengikuti budaya-budaya China tradisional.
Film ini juga berusaha untuk membuka mata penonton, bahwa kekayaan bukanlah satu-satunya cara untuk meraih kebahagiaan. Sebab, meskipun Nick Young berasal dari keluarga kaya raya, tapi dia selalu tersiksa karena terbentur dengan berbagai macam adat dan budaya keluarga yang harus selalu diikutinya.
4. Hampir jatuh ke tangan Netflix
Sebelum diproduksi oleh Warner Bros. untuk menjadi film layar lebar, 'Crazy Rich Asians' hampir jatuh ke tangan stasiun TV kabel, Netflix. Mereka sempat memberikan tawaran yang cukup menarik kepada Kevin Kwan dan Jon Chu, mulai dari pemberian kebebasan artistik, membolehkannya menjadi film trilogi, hingga pemberian gaji minimal tujuh digit untuk setiap pemangku kepentingan.
ADVERTISEMENT
Awalnya, mereka berdua tergiur dengan tawaran tersebut. Namun, pada akhirnya Kwan dan Chu lebih memilih Warner Bros. yang menawarkan budget sebesar USD 30 juta atau setara dengan Rp 445 miliar. Mereka ingin para penonton menikmati film ini lewat media layar lebar.
"Kami membutuhkan ini untuk menjadi pengalaman sinematik kuno, bukan untuk para penggemar yang duduk di depan TV dan hanya tekan tombol," kata Kwan, dikutip dari The Hollywood Reporter.
"Kami diberi posisi ini untuk membuat keputusan yang tidak dapat dibuat oleh siapa pun, yang menolak gajian besar untuk bertaruh (ke box office) - tetapi diundang ke pesta besar, yaitu orang-orang yang membayar untuk menonton kami," timpal Chu.
5. Mendapat pujian dari kritikus dan berhasil merajai box office di pekan pertama
Mempercayakan Warner Bros. untuk memproduksi film 'Crazy Rich Asians' tampaknya menjadi keputusan tepat yang dipilih oleh Kevin Kwan dan Jon Chu. Film ini sukses membuat para kritikus film terpesona sejak pertama kali tayang di bioskop.
ADVERTISEMENT
'Crazy Rich Asians' berhasil mendapatkan approval rating sebesar 93% dari 228 review. Film tersebut dipuji karena akting dari para pemainnya dianggap cukup bagus dengan jalan cerita yang ringan, namun dikemas secara apik.
Film berdurasi 121 menit ini juga berhasil merajai tangga box office Amerika Serikat. Di pekan pertama penayangannya, situs Box Office Mojo menuliskan 'Crazy Rich Asians ' menduduki peringkat pertama dengan pendapatan sebesar USD 25,2 juta atau setara Rp 367, 4 miliar. 'Crazy Rich Asians' mengalahkan film 'The Meg' yang dibintangi Jason Statham, dan 'Mile 22' yang dibintangi Mark Wahlberg.