Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
5 Hal Menarik dari Senggigi Sunset Jazz 2017
25 September 2017 12:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Menikmati musik jazz di area bibir pantai, menjadi pengalaman baru tersendiri bagi sejumlah musisi yang ikut tampil pada pagelaran Senggigi Sunset Jazz 2017, pada 22 & 23 September 2017.
ADVERTISEMENT
Berlokasi di pinggir pantai Kila Resort Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), acara tersebut menghadirkan puluhan musisi lokal, nasional, hingga internasional.
Deburan ombak, laut, hingga langit senja menjadi latar belakang panggung yang diisi sejumlah musisi yang mulai tampil sekitar pukul 15.00 WITA. Acara Senggigi Sunset 2017 itu pun dibuka langsung Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, pada Jumat (22/9).
Acara itu pun berhasil menyedot perhatian wisatawan baik lokal, nasional, hingga internasional. Mereka bahkan larut menikmati alunan musik yang menyatu dengan alam di pinggir pantai Senggigi.
Berikut kumparan (kumparan.com) berikan sejumlah fakta soal pelaksanaan Senggigi Sunset Jazz 2017 yang digelar untuk kedua kalinya tersebut.
1. Festival Musik Jazz ke-2 dengan Latar Belakang Laut dan Langit Senja
Festival musik Senggigi Sunset Jazz hadir untuk kedua kalinya di Lombok, NTB. Setelah tahun lalu sukses menggelar acara 'Senggigi Jazz Internasional Festival', kini acara tersebut kembali digelar.
ADVERTISEMENT
Berlokasi di pinggir pantai Kila Resort Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), acara ini berlangsung pada 22 & 23 September 2017. Acara ini menyediakan dua panggung, Tambora Stage dan Rinjani Stage.
Tak ada banner atau spanduk acara hingga sponsor di kedua panggung tersebut. Semua umbul-umbul acara berada di luar area panggung.
2. Menghadirkan 25 Musisi Internasional, Nasional, hingga Lokal
Senggigi Sunset Jazz tak hanya menyajikan keindahan alam pasir putih serta serta langit senja pada sore harinya. Namun, sekitar 25 musisi pun turut memeriahkan acara yang baru digelar 2 kali tersebut.
Sederet musisi lokal, nasional, hingga internasional juga turut memeriahkan acara tersebut. Musisi Jazz Nasional yang akan tampil pada tahun ini mulai dari Tohpati Bertiga, Indro Hardjodikoro, Syaharani & Queenfireworks, Yura Yunita, Tesla Manaf, Bonita and the Hus Band, dan Ricad Hutapea.
Kemudian ada pula Yoiqball dan Yandi Andaputra yang tergabung dalam projek musik Dua Drum, lalu ada Fusion Stuff, hingga gitaris band Ungu, Enda, yang berkolaborasi dengan musisi lokal Lombok, Just One.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk musisi Jazz Internasional yang tampil yakni LINE asal Tokyo, Jepang, Norma Jean dari Amerika Serikat, hingga Cellomano dari Venezuela.
'Senggigi Sunset Jazz' juga semakin meriah dan beragam dengan penampilan musisi lokal seperti Pelita Harapan Jazz, Bandhini Koffie Jazz Project, Toni Moersaid Keroncong, Ammy Kurniawan & Band, 5 Kancing Baju, Swaramantra, Sambava, Sura Dipa & Friends, hingga Ary Juliyant.
3. Penonton Tidak Dikenakan Biaya Masuk
Meski menghadirkan puluhan musisi jazz dari lokal, nasional hingga internasional, tidak membuat acara yang diselenggarakan oleh Pemda Kabupaten Lombok Barat ini juga bekerja sama dengan ArchiSS dan Jazz & World Music Festival, langsung memikirkan untuk meraup untung besar.
Acara Senggigi Sunset Jazz untuk kedua kalinya ini digelar tanpa dikenakan biaya tiket masuk alias gratis kepada pengunjung pantai Senggigi. Mengetahui acara tersebut gratis, masyarakat pun berbondong-bondong hadir memasuki area pinggir pantai Senggigi.
Tak hanya anak muda, orangtua hingga anak-anak begitu menikmati alunan musik hingga duduk beralaskan pasir putih dengan dihiasi langit senja. Sejumlah orang juga bahkan begitu menikmati saat bisa bermain air asin di pinggir pantai tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut panita penyelenggara dari ArchiSS, Nety Rusi, menuturkan selama dua hari acara digelar, total jumlah penonton sekitar 4000 orang.
"Total dalam 2 hari ada sekitar 4000 sampai 5000. Hari pertama yang paling banyak, karena ada Yura Yunita dan Tohpati," ujar Nety ketika dihubungi kumparan, Senin (25/9).
4. Rintik Hujan Tak Surutkan Niat Pengisi Acara serta penonton Senggigi Sunset Jazz untuk hadir.
Hari kedua, Sabtu (23/9), Senggigi Sunset Jazz terpaksa harus ditunda sebentar, lantaran Lombok yang biasanya tak turun hujan, kali ini hujan cukup deras sejak siang. Namun menjelang pertunjukkan di mulai sekitar pukul 15.00 WIB, hujan perlahan reda.
Meski mundur sekitar 30 menit, acara tetap berlangsung, penonton yang kala itu baru mencapai ratusan orang, mulai berdatangan ke area bibir pantai Senggigi.
ADVERTISEMENT
Kemudian rintik hujan ringan kembali membasahi pasir putih Senggigi. Namun, sejumlah penonton tetap setia berdiri di depan panggung seraya menikmati alunan musik yang dibawakan musisi lokal.
Beberapa ada yang membiarkan tubuhnya dibasahi air hujan, ada pula yang menggunakan payung, hingga menutup kepalanya dengan jaket. Namun pertunjukkan tetap berlangsung.
Melihat penonton yang tidak beranjak, membuat musisi tersebut juga tetatp tampil meski gerimis mengguyur tubuhnya selama tampil. Mereka tetap profesional menghibur para penonton.
Walaupun turun rintik hujan, langit di sekitar pantai Senggigi tetap begitu indah. Matahari terbenam yang menjadi latar belakang panggung pun tetap terlihat begitu indah.
5. Festival musik Jazz di Lombok akan Jadi Agenda Tahunan
Pagelaran musik jazz tersebut langsung dibuka Bupati Lombok Barat, Fauzan Khalid, pada Jumat (22/9). Pemukulan drum kecil, menjadi salah satu tanda acara Senggigi Sunset Jazz 2017 resmi dibuka.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutan Fauzan menuturkan, akan menjadikan festival musik jazz di pinggir pantai menjadi agenda tahunan yang siap digelar 2018.
"Pemerintah Lombok Barat, Inshaallah akan melaksanakan festival seperti ini dilaksanakan setiap tahun. Tapi enggak di Senggigi mulu, bisa di tengah pulau. Jadi harapannya bisa lebih maju dan punya nuansa baru," kata Fauzan di atas panggung.
Fauzan juga menargetkan bahkan jumlah wisatawan yang datang ke wilayah Lombok akan semakin meningkat berkat acara Senggigi Sunset Jazz 2017.
"Kami punya target wisatawan tahun 2017 ini, 750 ribu (wisatawan). Sementara disemester pertama saja sudah 510 ribu lebih. Semoga kedatangan tamu lebih (banyak), karena ada event," harapnya.