Abimana Aryasatya vs Chicco Jerikho, Siapa Aktor Favoritmu?

4 Oktober 2018 16:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abimana Aryasatya dan Chicco Jerikho (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan, Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Abimana Aryasatya dan Chicco Jerikho (Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan, Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bicara mengenai Abimana Aryasatya dan Chicco Jerikho, tentu berkaitan dengan dunia seni peran. Puluhan film telah mereka bintangi. Makanya wajar jika wajah keduanya kerap muncul di layar lebar.
ADVERTISEMENT
Abimana pertama kali terjun ke dunia seni peran pada tahun 90-an. Ia berperan sebagai Nuno dalam sinetron Lupus yang tayang pada tahun 1995-1999. Pada awal kemunculannya, dia menggunakan nama Robertino.
Abimana Aryasatya di sinetron Lupus Milenia. (Foto: YouTube Lupus Milenia)
zoom-in-whitePerbesar
Abimana Aryasatya di sinetron Lupus Milenia. (Foto: YouTube Lupus Milenia)
Setelah itu, Abimana bermain di film ‘Missing’ dan ‘12:00 AM’ yang dirilis pada 2005. Dua tahun berselang, dia bermain di film ‘Malam Jumat Kliwon’ dan ‘Miracle: Menantang Maut’.
Pada 2008, Abimana terlibat dalam film ‘Sebelah Mata’ dan ‘Demi Dewi’ pada 2010. Di semua film itu, ia masih menggunakan nama Robertino.
Baru pada 2011, ketika bermain di film ‘Catatan Harian Si Boy’, ia menanggalkan nama Robertino dan mengubahnya menjadi Abimana Aryasatya. Alasannya mengubah nama supaya dapat melupakan kisah pedih pada masa lalu serta kehidupannya mendatang bisa menjadi lebih baik.
ADVERTISEMENT
Semenjak mengubah namanya, karier Abimana seolah terus menanjak. Pada tahun 2012, ia terlibat dalam film Republik Twitter. Di film tersebut, pria yang kini berusia 35 tahun, mendapat posisi sebagai pemeran utama.
Setelah itu, Abimana selalu main film setiap tahunnya, seperti ‘Negeri Van Oranje’, ‘Warkop DKI Reborn’ dan ‘Bulan Terbelah di Langit Amerika 2’. Selama berkarier di dunia seni peran, bapak empat anak ini sudah terlibat di dalam 25 film.
Berkat aktingnya, Abimana juga masuk menjadi nominasi di berbagai ajang penghargaan. Dia berhasil meraih kemenangan di Indonesian Box Office Movie Awards 2016 dan 2017.
Abimana Aryasatya. (Foto: Munady Widjaja )
zoom-in-whitePerbesar
Abimana Aryasatya. (Foto: Munady Widjaja )
Tidak hanya berkarier sebagai seorang aktor, Abimana juga merambah kariersebagai seorang produser. Film ‘Petualangan Menangkap Petir’ yang tayang pada 30 Agustus 2018, merupakan film anak-anak yang ia produksi . 
ADVERTISEMENT
Abimana mengaku salah satu alasannya memproduseri film tersebut karena masih sedikit film yang bercerita tentang anak-anak dan petualangan. “Tahun ini sih lumayan. Tahun-tahun kemarin kita sempat mengalami masa-masa tidak adanya film anak," ucapnya.
Chicco Jerikho. (Foto: Instagram @chicco.jerikho)
zoom-in-whitePerbesar
Chicco Jerikho. (Foto: Instagram @chicco.jerikho)
Sementara, Chicco Jerikho mulai dikenal publik saat dirinya bermain sinetron berjudul 'Cinta Bunga' pada 2007. Di sinetron itu, ia beradu akting dengan Laudya Chintya Bella pada tahun 2007. Chicco telah membintangi sekitar 12 sinetron.
Selain sinetron, pria berusia 34 tahun itu juga main film. ‘Lawang Sewu’ menjadi film perdananya. Setahun berselang, Chicco bermain dalam film ‘Merem Melek’.
Selama berkarier di dunia seni peran, Chicco telah membintangi lebih dari 10 film. Misalnya saja, ‘Cahaya Dari Timur: Beta Maluku’, ‘Filosofi Kopi’, ‘Aach...Aku Jatuh Cinta!’ dan ‘A Copy of My Mind’.
Chicco Jerikho. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chicco Jerikho. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
Berkat kemampuan aktingnya, suami Putri Marino ini berhasil meraih penghargaan di Festival Film Indonesia 2014 dan Indonesian Movie Awards 2015. Selain aktor, Chicco melebarkan sayapnya menjadi produser. Ia menjadi produser di film ‘Bukaan 8’, ‘Filosofi Kopi 2: Ben & Jody’ dan ‘Love For Sale’.
ADVERTISEMENT
Chicco mengaku tidak mudah untuk menjadi seorang produser. Banyak hal yang harus dikerjakan, seperti mencari investor, bernegosiasi dengan sponsor, hingga mempromosikan film yang akan ditayangkan.
“Kesulitannya jadi produser adalah ini adalah pengalaman baru yang sebelumnya saya enggak pernah kerjakan,” kata Chicco Jerikho dalam suatu wawancara.