Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Layanan video on demand, HOOQ, kembali menggelar kompetisi 'HOOQ Filmmakers Guild'. Kompetisi ini dibuat untuk menyalurkan aspirasi para sineas berbakat serta menghadirkan kisah paling menarik untuk disuguhkan ke penonton.
ADVERTISEMENT
Sutradara Mouly Surya , kembali dipercaya menjadi juri di perhelatan 'HOOQ Filmmakers Guild' musim ketiga ini. Ia bahagia karena kembali ditunjuk menjadi juri di perlombaan tersebut.
"Senang banget karena bisa dibilang, selama dua tahun terakhir ini, menjuri 'Filmmakers Guild' selalu fun. Pengalamannya selalu fresh, dan ketemu sama judges yang lain dari Asia," kata Mouly Surya dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (19/9).
Tak hanya Mouly Surya, aktris Adinia Wirasti juga didapuk untuk menjadi juri di kompetisi itu. Berbeda dengan Mouly, ini adalah pengalaman pertama bagi Adinia.
"It's been an honour and pleasure untuk dipilih menjadi salah satu juri di wadah kreatif seperti ini. Aku senang banget," ucapnya dalam kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Pemain film 'Critical Eleven' itu menyebutkan bahwa dirinya bisa menjadikan kesempatan ini sebagai ajang pembelajaran. Ia bisa melihat lebih banyak cerita dari yang sisi yang sebelumnya belum pernah diangkat ke layar lebar.
"Kita enggak pernah tahu 'kan, ada cerita apa sebenarnya di luar sana, yang mungkin bukan berasal dari komunitas filmmaker. Kadang, it's really hard get in filmmaker comunity," ujarnya.
Mouly Surya dan Adinia Wirasti kemudian menjelaskan tentang kriteria penilaian yang akan dilakukan dalam kompetisi ini. Mereka sepakat untuk melihat dari berbagai aspek, dan tak terlalu mementingkan genre dari film itu sendiri.
"Akhirnya kan kita enggak melihat ide ceritanya saja. Kita lihat eksekusi juga, treatment sutradara, pemain-pemainnya juga," kata sutradara 'Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak' tersebut.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya, cari cerita yang menarik untuk divisualkan sebagai film. Judging skenario dan film beda banget, karena ketika sudah jadi film, banyak departemen lain yang harus diperhatikan, karena film kan kerja kolektif," timpal Adinia.
Kompetisi 'HOOQ Filmmakers Guild' musim ketiga telah dibuka sejak 30 Juli 2019 dan akan ditutup pada 14 Oktober mendatang.
Tidak ada batasan untuk genre, namun karya dan produksi film yang didaftarkan harus menggunakan bahasa asli peserta kompetisi
Para peserta lomba harus terdaftar di sekolah perfilman atau bekerja sebagai profesional di industri film, dan punya pengalaman memproduksi film.
Peserta wajib mengirimkan naskah mencakup film serial pendek atau serial lengkap dengan jumlah maksimal 13 episode untuk satu musim.
ADVERTISEMENT
Sejumlah negara yang bisa terlibat dalam kompetisi ini adalah Singapura, Thailand, Indonesia, Filipina, India, Malaysia, Kamboja, dan Vietnam.