Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Alasan Mike Wiluan Tampilkan Cerita Koboi di Tanah Jawa
19 Juli 2018 10:43 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Koboi biasanya identik dengan kebudayaan barat, Namun di tangan sutradara Mike Wiluan , koboi dihadirkan di tanah Jawa lewat film garapannya berjudul 'Buffalo Boys '.
ADVERTISEMENT
Film ini bercerita tentang dua orang kakak beradik bernama Jamar (diperankan oleh Ario Bayu ) dan Suwo (diperankan oleh Yoshi Sudarso) yang ingin membalas dendam atas kematian ayah mereka Sultan Hamza (diperankan oleh Mike Lucock). Keduanya sempat diungsikan bertahun-tahun ke Amerika Serikat pada era wild west dan dibesarkan oleh sang paman Arana (diperankan oleh Tio Pakusadewo).
Setelah beranjak dewasa, keduanya kembali ke tanah kelahiran mereka untuk membalas dendam pada pembunuh sang ayah Van Trach (diperankan oleh Reinout Bussemaker) yang masih menjajah tanah kelahiran mereka. Dalam perjalanannya, mereka bertemu dengan para penduduk desa yang turut merasakan penderitaan dari Van Trach.
Mike mengaku memang menggilai genre western sejak kecil. Hal inilah yang menginspirasinya untuk merealisasikan keinginannya tersebut dalam bentuk film garapan perdananya sebagai sutradara. Apalagi Indonesia dikenal memiliki budaya dan sejarah yang dapat dieksplorasi lebih dalam dari segi cerita.
ADVERTISEMENT
“Kenapa kita enggak bisa menjadi satu paralel universe yang termasuk kebudayaan Indonesia, juga dalam era penjajahan Belanda, tapi era 1860 ini era koboi juga,” kata Mike ketika ditemui di CGV Grand Indonesia, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Menurut Mike, genre western memang kerap mendapat sambutan hangat dari para penikmat film. Namun yang menjadi tantangan bagi Mike film tersebut adalah bagaimana meleburkan budaya barat dan timur dengan sangat lembut.
“Saya takut juga mungkin enggak ditangkap di Indonesia, tapi yang penting konsep harus jalan smooth,” ucapnya.
“(Cerita) Jangan sampai kaku dan enggak aneh-aneh. Biar ada flow dengan konsep yang muat,” lanjutnya.
Mike memang menaruh perhatian penting dari segi bahasa dalam dialog yang digunakan. Sebab, bahasa yang digunakan juga tak boleh terlalu kaku atau terlalu modern.
ADVERTISEMENT
“Tadinya (mau pakai) bahasa Jowo, (tapi) agak susah,” ujar Mike.
Berbeda dengan cerita koboi yang biasanya menunggangi kuda, dalam film 'Buffalo Boys' Mike justru memilih kerbau sebagai tunggangan para koboi. Menurutnya, hal tersebut dilakukan untuk turut mengangkat nama Indonesia ke kancah internasional dengan memasukkan elemen-elemen kenusantaraan.
“Simbol buffalo kuat juga dengan tanduknya yang saya lihat bisa jadi simbol buat Indonesia,” tutur Mike.
Film 'Buffalo Boys' tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia pada hari ini, Kamis (19/7). Sebelumnya, film ini juga telah diputar di Fantasia Film Festival di Kanada dan New York Asian Film Festival. Mike bahkan mengaku sudah banyak festival yang ingin memutar filmnya.
“Harusnya film ini diputar di Indonesia dulu baru kita konfirmasi untuk festival-festival lain,” pungkas Mike.
ADVERTISEMENT