Alasan Premiere 'Bumi Manusia' dan 'Perburuan' Digelar di Surabaya

Produser Falcon Picture, Frederica. Foto: Achmad Rafiq/kumparan

‘Bumi Manusia’ dan ‘Perburuan’, dua film produksi Falcon Pictures yang diangkat dari novel karya Pramoedya Ananta Toer, akan tayang di bioskop pada 15 Agustus mendatang. Sebelum penayangan dua film itu akan digelar gala premiere di Surabaya.

Frederica selaku produser memiliki alasan tersendiri memilih Surabaya sebagai lokasi gala premiere film 'Bumi Manusia' dan 'Perburuan'.

“Satu, karena bukunya berlatar Surabaya. Kedua, Surabaya adalah kota pahlawan. Dua itu yang paling major,” ucap Frederica ketika ditemui di kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Kamis (1/8).

Peluncuran Poster Film Bumi Manusia. Foto: Giovanni/kumparan

Selain itu, menurut Frederica, Falcon Pictures ingin menggelar gala premiere film-film produksinya di berbagai daerah di Indonesia, tak melulu Jakarta.

“Penonton film nasional 'kan banyak dari daerah-daerah. Mereka juga pengin didatangi oleh orang di balik layar dan melihat pemainnya. Enggak menutup kemungkinan, di film lain, kami akan ke mana-ke mana gitu,” tuturnya.

Para pemain film 'Perburuan'. Foto: Alexander Viito/kumparan

Dalam rangka gala premiere itu, Falcon Pictures memboyong 250 orang dari Jakarta. Ada para pemain ‘Bumi Manusia’ dan ‘Perburuan’, produser, sutradara, tim produksi, awak media, artis undangan, dan keluarga Pramoedya Ananta Toer.

Frederica mengaku belum mengetahui angka pasti terkait bujet yang mereka gelontorkan untuk gala premiere tersebut. Yang jelas, jumlahnya mencapai miliaran rupiah.

Konferensi pers gala premier film Bumi Manusia dan Perburuan, Jakarta, Kamis (1/8). Foto: Alfadillah/kumparan

Di samping itu, setelah menggelar gala premiere di Surabaya, Falcon Pictures juga akan mengadakan special screening ‘Bumi Manusia’ dan ‘Perburuan’ di Jakarta.

“Ada special screening sama kawan-kawan selebriti juga. Dengan pejabat juga, lagi diatur penanggalannya. Akan diadakan di bulan ini semua karena momennya pas, ya, sekaligus merayakan kemerdekaan. Spirit-nya ada di sana,” pungkas Frederica.