Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Anggun C Sasmi: Mulai Nyanyi di Ancol hingga Juri Ajang Internasional
6 Desember 2017 16:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Perjuangan yang dibutuhkan untuk mencapai kesuksesan tidaklah mudah. Banyak proses yang harus dilalui dan tidak sedikit risiko yang diambil. Agar mendapatkan hasil yang terbaik, melakukan segala sesuatu pun harus disertai dengan konsistensi, karena hasil tidak akan mengkhianati proses.
ADVERTISEMENT
Hal itu sudah terbukti oleh salah satu musisi Internasional berdarah Indonesia, Anggun Cipta Sasmi . Ayah dari pelantun 'Mimpi' ini, Darto Singo, merupakan seorang seniman, sehingga darah seni pun sudah mengalir dalam diri Anggun.
Sementara sang ibunda yang bernama Dien Herdina, merupakan salah satu keturunan dari keraton Yogyakarta.
Anggun mengawali kariernya sebagai penyanyi saat ia berumur tujuh tahun. Kala itu, tampil di suatu acara di kawasan Ancol, Jakarta Utara, menjadi pengalaman pertama dalam hidupnya.
Demi meningkatkan kualitas suaranya, penyanyi berumur 43 tahun itu melakukan latihan vokal dan bermain piano yang diajarkan oleh orangtuanya. Bahkan pada awal mula Anggun tampil di atas panggung, ia mendapat nasi bungkus sebagai imbalannya.
Dua tahun kemudian, tepatnya saat berusia sembilan tahun, ia sudah mulai merekam lagu anak-anak dan menciptakan lagu-lagunya sendiri. Lalu pada tahun 1986, Anggun mengeluarkan album studio pertamanya yang berjudul ‘Dunia Aku Punya’.
ADVERTISEMENT
Setelah merilis single berjudul ‘Mimpi’ pada 1989 barulah nama Anggun mulai mencuat di industri hiburan sebagai penyanyi rock.
Untuk melebarkan kariernya menjadi musisi bertaraf internasional, Anggun memilih untuk hijrah dari Indonesia ke beberapa negara Eropa. Sebelum akhirnya tinggal di Perancis, Anggun sempat tinggal di London dan Belanda.
"Saya putuskan tinggalkan Indonesia. Dari dulu, saya enggak punya American dream. Saya ingin ke negara yang bisa belajar satu hal baru. Makanya saya pikir, Eropa itu keren. Terus saya mikir, mulai dari mana, kontak aja enggak punya. Akhirnya, ke London karena kayaknya keren," cerita Anggun saat menjadi pembicara di Diaspora Indonesia, di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Di usianya yang masih belia, mantan istri Michel Georgea itu sudah menjadi produser rekaman albumnya sendiri. Ia melakukan rekaman di Bali Cipta Records yang ia dirikan sendiri ketika menginjak usia 19 tahun.
ADVERTISEMENT
Video musik dari single ‘Kembalilah Kasih’ dari albumnya yang berjudul ‘Anggun C. Sasmi… Lah!!!' Berhasil masuk ke MTV Hong Kong.
Saat berada di Perancis, ia bertemu dengan produser yang pernah menggarap album artis internasional seperti Celine Dion, pria itu bernama Erick Benzi. Melalui bantuan dari sang produser, Anggun direkrut oleh Columbia Records Perancis, hingga mendapat kontrak kerja dari label Sony Music International untuk mengedarkan albumnya secara internasional.
Pada saat tengah merintis karier di Perancis, Anggun kemudian bertemu dan melihat seorang penyanyi di sana saat tengah berinteraksi dengan wartawan.
"Kebetulan dia baru keluarkan album. Saya perhatikan dia ngobrol sama wartawan, interaksinya di atas panggung. Saya pun mulai belajar bahasa Prancis," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Saya pun dikenalkan sama penyanyi itu ke timnya, yang sekarang jadi tim saya. Saya buat demo album, saya tawarkan demo saya ke Sony Music Entertainment di sana. Saya keluarkan album pertama di tahun 1996, dibuat dua bahasa, dan dirilis di 23 negara," sambungnya.
Impian Anggun untuk menjadi penyanyi bertaraf internasional pun berhasil diraihnya. Album bertajuk ‘Snow on the Sahara’ berhasil terjual lebih dari satu juta keping di 33 negara dan berhasil menembus tangga musik Billboard posisi 19 di Border Breakers Chart.
Single ‘Snow on the Sahara’ pun dipakai oleh perusahaan jam tangan merek Swatch sebagai lagu untuk promosinya.
Pada akhir tahun 2000, akhirnya Anggun harus memilih untuk melepaskan kewarganegaraan Indonesia dan menjadi warga negara Perancis. Hal itu dilakukan karena ia merasa sulit untuk mempromosikan album internasional pertamanya.
ADVERTISEMENT
Saat itu Anggun kesulitan untuk mengurus administrasi, dan ada pula beberapa negara yang tidak bekerja sama dengan Indonesia.
Setelah melalui berbagai rintangan, perlahan Anggun mulai meraih kesuksesan. Ia mendapat penghargaan sebagai penyanyi yang menginspirasi wanita Asia, berkat keberhasilannya di dunia internasional sebagai penyanyi asal Asia.
Penghargaan tersebut diberikan oleh ‘The Women Inspire Award’ pada 2002 dan ‘The Cosmopolitan Asia Women Award’ pada 2000. Tak hanya mendapat penghargaan dari luar negeri, Anggun juga dianugerahi sebagai Artis Internasional Terbaik dari Anugerah Musik Indonesia.
Wanita berwajah eksotis pun sukses menjadi penyanyi Indonesia pertama yang menembus pasar internasional. Penyanyi kelahiran 29 April 1974 itu berbagi tips menuju kesuksesan, yakni dengan selalu menjadi diri sendiri dan terus semangat mencapai impian.
ADVERTISEMENT
"Kunci keberhasilan saya, karena saya tidak pernah mencoba jadi orang lain. Pas saya di luar negeri, jadi orang Jawa itu keren banget. Warna rambut hitam itu bagus. Punya individualitas itu bagus. Saya belajar untuk kritis, tapi untuk mengapresiasi. Di kala kita punya waktu dan ada kemauan, pasti ada jalan," tandasnya.
Tak hanya berkecimpung di dunia musik, Anggun pun aktif dalam kegiatan sosial. Dilansir dari un.org, Anggun terpilih menjadi juru bicara untuk Skim Mikrokredit, yaitu program pengentasan kemiskinan di seluruh dunia sebagai perwakilan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Anggun ingin membantu untuk memberantas kemiskinan di Indonesia, karena ia merasa jiwa sosialnya terpanggil saat melihat ada perbedaan antara yang kaya dan miskin.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Chartsinfrance.net, Anggun juga dipilih oleh National Geographic Channel dan Kementerian Ekologi dan Pembangunan Berkelanjutan Perancis, sebagai ‘Marraine des Prix Micro-Environnement’ atau disebut juga duta lingkungan hidup.
Selain itu, dalam misi pengentasan kelaparan di seluruh dunia, Anggun juga terpilih menjadi duta organisasi pangan internasional, Food and Agriculture Organization (FAO) oleh PBB pada akhir 2009.
Setelah kariernya di dunia musik dan aktif dalam kegiatan sosial, wanita berumur 43 tahun ini pernah menjadi juri dari ajang pencarian bakat bernama ‘X Factor Indonesia’ pada 2013. Setelah berhasil menjadi juri pada ajang tersebut, kesempatan Anggun untuk menjadi juri di ajang lain pun mulai terbuka.
Simon Cowell, yang terkenal sebagai juri di beberapa ajang pencarian bakat seperti ‘American Idol’, ‘America’s Got Talent’, ‘The X Factor UK’ dan lainnya, merekrut Anggun untuk menjadi juri ‘Indonesia’s Got Talent’.
ADVERTISEMENT
Sebelum memulai untuk menjadi juri di ajang pencarian bakat tersebut, Anggun dibawa ke ‘Britain’s Got Talent’ untuk melihat Simon Cowell ketika menjadi juri.
Tidak berhenti hanya sampai situ, Anggun kembali menjadi juri bersama artis ternama lainnya seperti Paula Abdul, Louis Walsh, Ahmad Dhani, dan Daniel Bedingfield di ajang pencarian bakat ‘X Factor Around TheWorld’ 2014.
Dilansir dari situs resmi acara Asia’s Got Talent (axn-asia.com/asiasgottalent), Anggun menjadi juri di ajang pencarian bakat tersebut bersama musisi asal Korea Selatan, Jay Park, dan peraih 16 piala Grammy Awards, David Foster.
Anggun menjadi juri di dua musim acara itu, musim pertama tayang pada Maret 2015 dan musim kedua tayang pada Oktober 2017.
Selain juri di bidang musik, Anggun juga pernah terpilih menjadi salah stau juri ajang kecantikan di Perancis yakni, Miss France 2016. Saat kembali bertandang ke Indonesia untuk menghadiri suatu acara brand kecantikan, Anggun pun menceritkan pengalaman saat menjadi salah satu juri Miss France.
ADVERTISEMENT
Anggun merasa, dengan mendapatkan kesempatan menjadi juri pada ajang pencarian bakat di tingkat Internasional, membuat pandangan dunia tak hanya terpaku warna kulit melainkan kemampuan seseorang.
"Aku juga jadi wajah representatif bahwa Perancis tuh sekarang ada macam-macam orang gitu, ya. Nggak cuma orang putih doang. Sekarang dunia makin kecil loh," tuturnya.