Bakti Budaya Djarum: Upaya Regenerasi Sineas Seni Pertunjukan

4 Oktober 2017 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Maudy Koesnadi dan Garin Nugroho (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Maudy Koesnadi dan Garin Nugroho (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
ADVERTISEMENT
Minimnya regenerasi dalam dalam posisi pimpinan produksi di seni pertunjukan, dirasa cukup meresahkan bagi para penggiat seni. Hal tersebut secara tak langsung nantinya dapat berdampak matinya seni pertunjukan karena terlalu bergantung pada pimpinan produksi yang berumur jauh lebih tua.
ADVERTISEMENT
Atas alasan itu, Billy Gamaliel salah seorang perwakilan dari Bakti Budaya Djarum Foundation mengadakan acara bertajuk Ruang Kreatif: Bincang Seni Pertunjukan Indonesia yang digagas oleh Bakti Budaya Djarum Foundation dan Garin Nugroho. Menurutnya pembatasan usia maksimal 30 tahun yang dapat mendaftar adalah bukti nyata bahwa lembaganya peduli akan adanya regenerasi tersebut.
"Karena banyak sekarang ini pimpinan produksi yang umurnya diatas 30 tahun karena itu kita putuskan batasi secara usia," ujar Billy Gamaliel usai menjadi pembicara dalam acara Ruang Kreatif: Bincang Seni Pertunjukan Indonesia di Gedung Djarum Oasis Kretek Factory, Kudus.
Program yang memiliki gagasan pementasan yang dituangkan dalam 'proposal art project' yang mengharuskan peserta mengikuti ruang kreatif dengan cara mengirimkan proposal yang berisikan gagasan serta ide dari sebuah pementasan.
ADVERTISEMENT
Meski menurut Billy para usia muda sudah mulai mendapatkan banyak peran untuk tampil dalam sebuah pementasan, peran bagi usia muda untuk berperan dibalik layar pun harus dipupuk sejak dini.
"Memang yang pentas dan tampil banyak yang berusia muda, tapi kan yang pimpin produksi tetap aja diatas 30 karena itu kita mau tekankan untuk regenerasinya itu," ujar Billy.
Maudy Koesnadi dan Garin Nugroho (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Maudy Koesnadi dan Garin Nugroho (Foto: Aprilandika Pratama/kumparan)
Billy beranggapan jika ilmu manajemen dan peran dibalik tidak segera ditularkan sejak dini, nantinya akan sulit menemukan sineas muda berbakat lagi di negeri ini.
"Karena seperti yang mas Garin bilang usia yang 14 hingga 20 ini kan kelompok usia yang akan terus berkembang nih, kalau misalnya ilmu manajemen panggungnya enggak turun ke umur ini lama-lama nantinya bisa mati. Cuma multimedia dan musiknya aja yang berkembang, manajemennya ya gitu aja nantinya," kata Billy.
ADVERTISEMENT
Tak hanya menekankan pada regenerasi, melalui program ruang kreatif tersebut Garin Nugroho dan sineas kenamaan lain sebisa mungkin akan bantu menularkan pengaruh serta ilmu mereka terkait manajemen produksi seni pertunjukan di Indonesia.
"Oleh karena itu bakti budaya foundation mengajak kreator kenamaan untuk turun dan membagi ilmunya dengan kawan-kawan kita di daerah soal manajemen produksi di seni pertunjukan," ucapnya.
"Di program ruang kreatif ini kita konsentrasinya workshop manajemen seni pertunjukan, kenapa kita pilih gnerasi muda ya karena kita mau membantu menghadirkan regenerasi di dunia seni pertunjukan itu sendiri," imbuh dia.