Cerita Dian Sastrowardoyo soal Sulitnya Menggarap Film Layar Lebar

27 November 2018 22:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers kolaborasi Dian Sastrowaryodo dengan BASE Entertainment. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers kolaborasi Dian Sastrowaryodo dengan BASE Entertainment. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dian Sastrowardoyo kini terlibat dalam produksi sebuah film. Ia berkolaborasi dengan BASE Entertainment dan berencana membuat tiga hingga empat film dalam beberapa tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Proyek film layar lebar pertama Dian sebagai co-produser adalah film 'Guru-Guru Gokil'. Film ini akan mulai diproduksi pada tahun 2019 mendatang. Dian yang berkesempatan untuk menjajal hal-hal baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya, sempat merasa kesulitan.
Jika biasanya ia hanya terlibat sebagai seorang pemain yang hanya fokus untuk reading dan akting, sebagai co-produser, bintang 'Ada Apa Dengan Cinta?' ini pun harus terlibat dari awal proses pembuatan film. Misalnya saja rapat dengan para penulis serta meramu struktur cerita.
"Apakah dia akan berhasil di halaman berapa, jadi benar-benar yang pusing mikirnya. Dan mikirnya itu yang sebelumnya sebagai aktor, enggak pernah dipikirkan sebelumnya," kata Dian Sastrowardoyo ditemui di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (27/11).
Dian Sastrowaryodo. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dian Sastrowaryodo. (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
Namun, tantangan yang dihadapi membuat pemenang Gadis Sampul 1996 ini banyak belajar. Dengan menjadi co-produser, Dian mengaku bisa berkontribusi lebih dalam membuat sebuah film.
ADVERTISEMENT
Pemain film 'Pasir Berbisik' ini pun memiliki tugas untuk mengulik dan menyajikan film dengan lebih menarik. Misalnya, seperti film-film dari Korea Selatan.
"Mereka kan mungkin genrenya juga sama-sama aja, genre cinta, genre horor. Cuman even genre cinta mereka lebih banyak, lebih rajin mengulik sehingga cerita cinta diceritakan dengan cara berbeda-beda dan menjadi sangat beragam. Kayaknya itu PR yang kita perlu kerjakan di industri kita ini, ingin kita kerjakan lewat kolaborasi ini," tutup Dian Sastrowardoyo.