Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Cerita Perjuangan Ivan 'Govinda' Capai Panggung Seventeen yang Hancur
24 Desember 2018 10:16 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB

ADVERTISEMENT
Ivan ‘Govinda’ merupakan sahabat dari para personel 'Seventeen' yang terjun ke lokasi terdampak tsunami Selat Sunda di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten. Ia berangkat untuk memastikan kondisi para personel serta kru 'Seventeen' yang berada di Tanjung Lesung Beach Resort, Banten.
ADVERTISEMENT
Kala itu 'Seventeen' tampil sebagai bintang tamu di acara gathering PLN, Sabtu (22/12) malam. Dua personel 'Seventeen', Herman (Gitar) dan Bani (Bas) diketahui menjadi korban meninggal dunia akibat terjangan gelombang. Sementara Andi, drummer Seventeen serta Dylan istri Ifan vokalis 'Seventeen' masih belum ditemukan hingga kabar ini ditulis. saat ini.
Ivan berangkat ke lokasi kejadian pada Minggu (23/12) pagi. Ia berangkat bersama ibunda Ifan, vokalis Seventeen, yang sejak Subuh panik mendengar pemberitaan gelombang tsunami yang terjadi.
“Melihat di televisi dengan kondisi lapangan yang sepertinya parah, saya didelegasikan teman-teman untuk menjemput. Mama Ifan, bersama tiga orang tim evakuasi lainnya,” ungkap Ivan saat ditemui di rumah duka Herman Sikumbang, gitaris Seventeen, Senin (24/12) dini hari tadi.

Ivan mengisahkan perjuangannya menuju daerah Tanjung Lesung di Pandeglang. Ia melihat kondisi yang memprihatinkan. Rumah serta beberapa jalan rusak terdampak gelombang yang menghantam.
ADVERTISEMENT
“Sampai Anyer itu 05.30 pagi. Anyer itu seperti kota mati. Jalan putus, ada jembatan retak, dan ada truk tangki yang stuck. Jadi kita lewat berbagai jalan alternatif, tapi enggak ketemu. Ternyata BMKG kan bilang lagi ada gempa susulan, jadi kita naik lagi,” tuturnya.
Ivan lantas mendapat informasi dari warga tentang jalan alternatif, yakni menyusuri daerah perbukitan Malimping menuju Tanjung Lesung. Tanpa pikir panjang, jalan aleternatif jadi pilihan terbaik.

Kondisi jalan yang menanjak dan berliku harus mereka lewati. Sampai akhirnya mereka bisa tiba di lokasi.
Di sana, ujar Ivan, mereka melihat kondisi yang lebih parah. Lokasi tempat para personel dan kru Seventeen manggung hancur akibat tersapu tsunami.
ADVERTISEMENT
“Keadaan saat itu memprihatinkan. Kita kebetulan bagi-bagi tugas, saya tugasnya bawa keluarga yang ada anak kecil dan ibu-ibu ke rumah sakit dan ada juga yang cari orang-orang. Termasuk ketemu Mas Ifan yang masih mencari istrinya,” kata Ivan.

Setelah bertemu Ifan, ia mulai mencari keluarga Seventeen lain yang diketahuinya juga terdampak tsunami. Sejak subuh ia tahu bahwa Oky, road manager Seventeen, dan Bani sang bassist ditemukan meninggal. Namun nasib Herman baru ketahui pada sore hari.
“Kalau Oky dari Jakarta sudah positif (meninggal). Di tengah perjalanan saya, di Cilegon, pukul dua atau tiga dini hari dapat info Kak Bani positif ditemukan (meninggal). Saat bagi tugas saya jalan ke Tanjung Lesung, kemudian dapat info kalau Mas Herman dan Mas Ujang positif ditemukan (meninggal) pukul tiga sore,” ucapnya.
ADVERTISEMENT
Ia pun memberi tahu siapa saja keluarga besar Seventeen yang masih belum ditemukan. Total ada tiga orang.
“Dylan istri dari Mas Ifan, Mas Andi drummer Seventeen, dan Bibi, dia seperti babysitter dari anak-anak. Mudah-mudahan semua bisa ditemukan dan bisa kembali seperti semula,” imbuhnya.