news-card-video
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Cerita Tulus Bantu Usaha Pelestarian Gajah

1 September 2018 10:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulus (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Tulus (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Penyanyi solo pria, Tulus, diketahui memiliki kepedulian yang besar akan pelestarian gajah Sumatera. Ia berperan sebagai inisiator dalam kampanye Teman Gajah, yakni pengumpulan dana untuk pengadaan kalung pendeteksi lokasi bagi gajah.
ADVERTISEMENT
"Jadi, beberapa waktu lalu ketika saya ke hutan, itu saya dalam rangka mengantarkan kalung pendeteksi lokasi yang kita dapatkan," kata Tulus ditemui di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (31/8).
"Saya ingin lihat sendiri gimana sih bentuknya, gimana sih proses pemasangannya, bagaimana lingkungan hidupnya. Jadi saya berangkat ke situ lihat (langsung)," lanjutnya.
Adapun hutan yang dikunjungi Tulus adalah hutan Tesso Nilo yang berada di provinsi Riau. Menurut Tulus, hutan ini berdampingan langsung dengan perkebunan. Bukan hutan ekstrim karena sudah ada akses menuju ke sana.
Akan tetapi memang ada beberapa titik yang tidak dapat diakses dan tidak dapat dipaksakan. Sebab jika dipaksakan ditakutkan justru merusak habitat di sana. "Jadi sebisa mungkin datang ke sana, mencoba berinteraksi."
Tulus (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tulus (Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan)
Dalam kesempatan yang sama, Tulus juga mengutarakan pendapatnya mengenai larangan menaiki gajah. Berdasarkan yang ia ketahui hanya mahout alias pawang gajah atau tim ahli yang boleh menunggangi hewan bertubuh besar itu.
ADVERTISEMENT
"Yang saya ketahui memang regulasi terbaru di tahun ini, tidak ada satupun orang yang boleh menaiki gajah, kecuali Mahout. Mahout itu adalah orang yang bertanggungjawab untuk hidup gajah per gajah. Jadi setiap gajah itu ada penanggungjawabnya, Mahout. Kemudian tim ahli, atau di kondisi-kondisi tertentu. Itu informasi yang saya ketahui langsung dari teman-teman WWF dan teman-teman yang menjadi praktisi langsung di hutan," bebernya.
Meski kebanyakan orang hanya sekedar melihat lewat televisi atau tidak pernah bersinggungan langsung dengan gajah, pelantun 'Labirin' ini mengingatkan bahwa gajah memiliki peranan penting untuk kelestarian hutan.
"Kalau misalnya gajah tidak ada, ada banyak sekali flora-flora hutan yang tidak bisa berkembang dengan cepat semestinya. Jadi, regenerasi hutan sebagai paru-paru dunia akan rusak," tandasnya.
ADVERTISEMENT