Cerita Upi Avianto Jadi Produser Film 'Kafir'

27 Juli 2018 12:13 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Upi Avianto. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Upi Avianto. (Foto: Munady Widjaja)
ADVERTISEMENT
Sutradara dan produser Upi Avianto selama ini telah menghasilkan beberapa karya film, seperti 'Realita Cinta dan Rock n Roll', 'Serigala Terakhir', dan 'My Stupid Boss'. Perempuan berusia 46 tahun itu juga sempat membuat film bergenre thriller bertajuk 'Belenggu'.
ADVERTISEMENT
Namun, Upi sama sekali tak pernah membuat fim horor. Berkat pinangan Chand Parwez dan Starvision akhirnya ia terlibat dalam sebuah film horor bertajuk 'Kafir'.
Upi dipercaya menjadi creative producer dan penulis naskah di film 'Kafir'. Bukan perkara mudah bagi Starvision untuk menggaet perempuan kelahiran Jakarta itu.
Pada awalnya, produser film 'Coklat Stroberi' itu terus menolak tawaran Starvision, yang memutuskan me-remake film televisi 'Kafir' yang tayang pada 2002. Alasannya, Upi tidak mau membuat film remake.
"Karena saya suka film horor, saya bilang saya buatkan skripnya, tapi saya enggak mau remake. Kalau mau kita ambil benang merahnya saja," kata Upi Avianto saat ditemui di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta, Kamis (26/7).
ADVERTISEMENT
Setelah keinginannya disetujui oleh Parwez, Upi mulai menarik satu benang merah dari tokoh dukun di film televisi 'Kafir' (2002), untuk kemudian dikembangkan kembali dengan alur cerita yang baru dan segar.
Upi merasa tidak mengalami kesulitan dalam proses pembuatan naskah. Ia sengaja memilih sutradara Azhar Kinoi Lubis untuk menggarap film 'Kafir'. Sebab, dia tahu kesulitan terbesar dalam membuat film horor adalah teknis di lokasi syuting dan menjaga kedisiplinan pemain.
"Kalau horor, orang pikir cuma sekadar nakut-nakutin, tapi sebenarnya bikin film horor itu susah karena teknis banget. Terus timing banget direction-nya harus benar, dan sangat teknikal," tutur Upi.
Upi Avianto. (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Upi Avianto. (Foto: Munady Widjaja)
Selain penulisan naskah, pemilihan tema, dan sutradara, Upi juga turun langsung untuk menjadi kurator musik. Ia percaya bahwa musik dan audio merupakan satu elemen penting yang mampu membuat film horor semakin mewah dan berkelas.Upi ingin lagu kesukaannya dari era 70-an milik Tetti Kadi didaur ulang dengan sederhana dan mencekam.
ADVERTISEMENT
"Gue tuh suka banget sama lagu ini (Mawar Berduri) dari zaman dulu kala. Jadi saya berpikir, nantinya kalau saya bikin film saya mau pakai lagu ini. Tapi, memang filmnya tuh belum pernah pas. Jadi, pas bikin film ini pakai lagu 'Mawar Berduri' aja dan Bapak (Parwez) juga senang," tutur Upi.
Upi juga tidak masalah melihat banyak pemain yang kurang tenar di jajaran cast film 'Kafir'. Ia enggan menjadi sama dengan banyak produser yang acap kali memilih artis dari jumlah followers Instagram ataupun paras bule yang menjual.
"Kita juga bisa kasih kesempatan ke pemain lain lagi untuk regenerasi. Kemarin saya ikut pilih juga pemain-pemainnya kan. Saya maunya yang lokal banget, makanya saya buru-buru ngajuin nama sebelum dimasukin yang bule-bule," ujarnya dengan senyum.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, saat ini film classic horror Indonesia selalu dikait-kaitkan dengan 'Pengabdi Setan' karya Joko Anwar yang sukses besar. Upi mengaku tidak masalah jika 'Kafir' nantinya dianggap sebagai 'Pengabdi Setan' KW.
Namun, Upi memastikan film 'Kafir' punya kisah uniknya sendiri, tanpa sama sekali terinspirasi dari karya sutradara berdarah Batak itu. "Untuk urusan kreatifnya saya serahkan kepada tim saya. Jadi, ketika mereka menawarka colour-colour seperti itu, sebenarnya saya sendiri sudah lupa warna 'Pengabdi Setan' seperti apa. Jadi ketika ditawarkan, ya sudah," ucap Upi.
Ia menuturkan sudah punya keinginan untuk menjadi sutradara film horor, hanya saja belum ada waktu yang tepat. "Sepeti yang saya bilang, horor itu saya suka banget, saya harus satu kali nanti bikin film horor," tandas Upi Avianto.
ADVERTISEMENT