Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Daniel Mananta Kesulitan Tiru Dialek Belitung di 'A Man Called Ahok'
5 November 2018 16:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presenter berusia 37 tahun tersebut awalnya tak menyangka saat dirinya diberi tawaran untuk memerankan sosok mantan Gubernur DKI Jakarta itu dalam film. Ia bersyukur karena sang sutradara, Putrama Tuta, mampu mengarahkannya dengan baik agar terlihat seperti Ahok.
“Gue sendiri waktu pertama kali ditawari casting buat jadi Ahok, 'ah serius lu gue jadi Ahok?'’. Jadi, gue bersyukur banget ternyata direction dari Pak Tuta bisa membuat gue jadi mirip Pak Ahok, karena dia ambil angle yang tepat,” ungkap Daniel, saat dijumpai di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (5/11).
Mantan VJ MTV itu bercerita bahwa dirinya butuh waktu yang cukup lama agar bisa masuk ke dalam karakter Ahok. Berbagai cara dilakukan olehnya supaya bisa berperan sebagai Ahok dengan baik.
ADVERTISEMENT
“Kira-kira 6 bulan. Gue memang ada reading dulu, lalu setiap hari gue memang berusaha banget, lima menit saja, berperan sebagai Ahok. Di ruang tunggu atau sebelum nge-MC. Ya, nontonin video Ahok di YouTube dan mempelajarinya gitu,” tuturnya.
Pemilik clothing line Damn! I Love Indonesia itu menyebutkan kalau meniru gesture dan cara berdandan Ahok bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Ia juga cukup mudah mengimitasi suara Ahok yang cenderung serak.
“Dulu saya memang pernah kena musibah. Ada tumor di pita suara yang setelah dioperasi membuat suara saya serak. Ternyata, hal Itu jadi berkat, karena suara saya jadi mirip Ahok. Tapi saya memang tetap butuh 10 menit untuk mendalami karakter Ahok dan keluarin suara itu,” kata Daniel Mananta .
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, ada satu hal yang cukup menghambatnya saat menjalani proses syuting 'A Man Called Ahok'. Daniel Mananta kesulitan untuk mengaplikasikan dialek dari daerah Belitung, kota kelahiran Ahok.
“Logat Belitung itu beda sama Malaysia. Biarpun sama-sama bahasa Melayu, tapi Melayu Malaysia dan Belitung tuh beda. Contohnya, Melayu Malaysia itu misalnya ngomong ‘Anda’ itu jadi seperti ‘Ande’. Tapi, kalau Belitung ya, tetap ‘Anda’,” ujarnya.
Selain Daniel Mananta , ada beberapa aktor lain yang ikut berperan di film ‘A Man Called Ahok’, seperti Denny Sumargo dan Chew Kin Wah yang memerankan Kim Nam, ayah Ahok, saat muda dan tua. Selain itu, ada juga Edward Akbar yang memerankan Musyono. Beberapa musisi juga didaulat untuk menjadi pengisi soundtrack, termasuk NTRL dan Slank.
ADVERTISEMENT