Daniel Mananta vs Chicco Jerikho, Mana Aktor Film Biografi Favoritmu?

18 November 2018 18:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daniel Mananta vs Chicco Jerikho (Foto: Infografik: Sabryna Putri Muviola)
zoom-in-whitePerbesar
Daniel Mananta vs Chicco Jerikho (Foto: Infografik: Sabryna Putri Muviola)
ADVERTISEMENT
Nama Daniel Mananta dan Chicco Jerikho tentu sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Daniel Mananta lebih dikenal sebagai seorang presenter, sementara Chicco dikenal publik karena kiprahnya di dunia seni peran.
ADVERTISEMENT
Kesamaan di antara keduanya adalah sama-sama berkecimpung di dunia film. Bahkan, Chicco dan Daniel berperan dalam film biografi tokoh Indonesia.
Yang mana Chicco berperan sebagai pelatih sepak bola nasional, Sani Tawainella, dalam film 'Cahaya dari Timur: Beta Maluku'. Sementara, Daniel memerankan mantan gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama alias Ahok di 'A Man Called Ahok'.
Sehubungan dengan perannya tersebut, kumparan mengulas sedikit mengenai kedua aktor itu lewat berikut.
1. Chicco Jerikho
Chicco Jerikho tersenyum (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Chicco Jerikho tersenyum (Foto: Munady)
Pria kelahiran 3 Juli 1984 itu memulai kariernya di dunia hiburan pada tahun 2000 dengan menjadi model majalah. Chicco kemudian menjajal peruntungan di dunia akting melalui sinetron berjudul 'Cewe-cewe Badung'. Hanya saja, ia belum meraih ketenaran kala muncul di sinetron yang tayang pada 2005 tersebut.
ADVERTISEMENT
Namanya kemudian melambung ketika membintangi sinetron 'Cinta Bunga' pada 2007. Suami Putri Marino itu menjadi pemeran utama bernama Reno dan beradu akting dengan Laudya Cynthia Bella, yang berperan sebagai Bunga.
Karier lelaki blasteran Batak-Thailand kemudian banyak membintangi berbagai judul sinetron. Di antaranya 'Chelsea' (2008), 'Cinta Sejati' (2008), 'Cinta Bunga 2' (2009), 'Bayu Cinta Luna (BCL)' (2009), 'Sinar' (2010), 'Taxi' (2010), 'Aishiteru' (2011), 'Cahaya Cinta' (2011), dan 'Putri Nabila' (2012).
Ayah 1 anak ini juga menjajal kemampuannya di dunia layar lebar. Beberapa film yang dibintanginya pada awal karier, yakni 'Lawang Sewu' (2007), 'In the Name of Love' (2008), dan 'Merem Melek' (2008).
Aktor Chicco Jerikho saat berperan sebagai Sani Tawainella, di film 'Cahaya dari Timur: Beta Maluku'. (Foto: YouTube: Cahaya Dari Timur Movie.)
zoom-in-whitePerbesar
Aktor Chicco Jerikho saat berperan sebagai Sani Tawainella, di film 'Cahaya dari Timur: Beta Maluku'. (Foto: YouTube: Cahaya Dari Timur Movie.)
Akan tetapi, namanya mulai diperhitungkan di layar lebar setelah memerankan pelatih sekolah sepak bola Tulehu Putra, Sani Tawainella dalam 'Cahaya Dari Timur: Beta Maluku' (2014).
ADVERTISEMENT
Perannya sebagai Sani membuat Chicco meraih penghargaan sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2014 serta Pemeran Utama Pria Terbaik dan Pemeran Utama Pria Terfavorit di Indonesian Movie Awards 2015.
Tidak hanya penghargaan, berbagai pujian pun datang dari berbagai pihak karena Chicco sangat mendalami perannya sebagai seorang tokoh sepak bola Nasional. Chicco bahkan fasih bercakap-cakap dalam bahasa Maluku dalam film itu
Sejak saat itu, Chicco Jerikho meninggalkan dunia sinetron dan fokus di perfilman. Beberapa film layar lebar yang ia bintangi, yakni 'Filosofi Kopi' (2015), 'Aach... Aku Jatuh Cinta!' (2015), 'A Copy of My Mind' (2016), 'Bukaan 8', serta 'Filosofi Kopi 2: Ben & Jody' (2017),.
2. Daniel Mananta
ADVERTISEMENT
Pemeran Ahok, Daniel Mananta  (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Pemeran Ahok, Daniel Mananta (Foto: Munady)
Berbeda dengan Chicco, Daniel mengawali kariernya sebagai VJ MTV Indonesia pada Mei 2003. Namun kini, dirinya lebih dikenal sebagai salah satu presenter Tanah Air yang sukses.
Lelaki yang pernah menjadi penjaga toko pakaian ini mulai terjun di dunia hiburan Tanah Air setelah memenangkan ajang MTV VJ Hunt pada Mei 2003 lalu. Dia berhasil mengalahkan Arifin Putra, Fikri Ramadhan, dan peserta lainnya.
Beberapa tahun menjadi seorang VJ, lelaki 37 tahun itu menjadi pembawa acara ajang pencarian bakat 'Indonesian Idol' sejak musim ketiga pada 2006 sampai saat ini, menggantikan posisi Irgy Ahmad Fahrezi.
Sejumlah acara televisi pun juga dibawakan oleh Daniel. seperti 'The Voice Indonesia', 'Indonesian Television Award', 'Asian Idol' hingga 'Miss World'.
ADVERTISEMENT
Setelah tiga kali masuk dalam nominasi kategori Presenter Talent Show Terfavorit di ajang penghargaan 'Panasonic Gobel Awards', akhirnya pada 2013, Daniel berhasil membawa pulang penghargaan tersebut untuk pertama kalinya.
Di dunia peran sendiri, Daniel juga membintangi sejumlah film dan sinetron, yakni 'Rumah Dara' (2010) dan 'Antara Cinta dan Dusta' (2011). Lalu pada 2018, ia mendapat kepercayaan untuk memerankan tokoh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mantan gubernur DKI Jakarta dalam film 'A Man Called Ahok'.
Film ini terinspirasi dari buku 'A Man Called #Ahok: Sepenggal Kisah Perjuangan & Ketulusan'. Buku karya Rudi Valinka--empunya akun Twitter @kurawa--itu menyajikan profil dan masa kecil Ahok, lengkap dengan foto-foto, hingga hasil wawancara dengan orang-orang yang dekat dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
ADVERTISEMENT
Daniel mengaku sempat ketakutan dalam menjalani perannya di film ini. Ia takut salah ketika harus melakukan adegan kedekatan antara Ahok dan ayahnya. Apalagi selama ini Daniel tidak pernah melihat interaksi antara Ahok dan ayahnya.
Untuk itu, Daniel mengaku perlu untuk menyambangi Ahok di penjara Mako Brimob, Depok, untuk mempertanyakan beberapa hal.
Daniel Mananta di Film A Man Called Ahok (Foto: YouTube The United Team of Art)
zoom-in-whitePerbesar
Daniel Mananta di Film A Man Called Ahok (Foto: YouTube The United Team of Art)
“Memang ada pertanyaan yang saya tanyakan langsung, gimana perlakuan ayah Ahok pada beliau dan bagaimana seorang Ahok menanggapi ayahnya. Karena di budaya orang Tionghoa tuh, ngomong balik ke ayah itu tabu banget. Tapi, di film ini kelihatan memang ayah dan Ahok, mereka itu adu argumennya banyak banget,” kata Daniel.
Dari perbincangannya bersama Ahok, Daniel pun akhirnya menemukan titik terang untuk berperan di film ‘A Man Called Ahok’. Menurutnya, pernyataan langsung dari Ahok adalah bagian terpenting dalam proses produksi film secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
“Ya, Pak Ahok bilang, ‘Saya kalau di rumah tuh kalau mau ngomong balik ya ngomong saja. Yang penting, yang mau disampaikan itu kita yakin benar’. Jadi, di keluarga Pak Ahok itu memang selalu ada adu argumen, tapi positif. Setelah gue dengar itu, itu mempengaruhi akting gue di film ini secara keseluruhan,” ujarnya.
Hingga 18 November 2018, film 'A Man Called Ahok' sudah mencapai lebih dari 1 juta penonton sejak dirilis pada 8 November lalu. Saat ini, film tersebut masih tayang di sejumlah bioskop Indonesia.
Dari kedua selebriti tersebut, Chicco Jerikho atau Daniel Mananta, aktor film biografi favoritmu?