Denny Cagur Berharap Bisnisnya Dapat Diteruskan Anak-anaknya

8 April 2019 7:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komedian Denny Cagur dan istrinya, Santi Widihastuti Foto: Aria Pradana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Komedian Denny Cagur dan istrinya, Santi Widihastuti Foto: Aria Pradana/kumparan
ADVERTISEMENT
Komedian sekaligus presenter Denny 'Cagur' dan istrinya, Shanty Widihastuti, kembali membuka bisnis kuliner bernama 'Dapoer Bang Jali' di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan.
ADVERTISEMENT
Bisnis tersebut merupakan cabang kedua setelah membuka bisnis kuliner yang pertama di kawasan Depok, Jawa Barat, pada September 2018.
Dalam acara pembukaan bisnis itu, Denny dan istrinya memberikan santunan kepada sejumlah anak yatim dan memotong tumpeng sebagai rasa syukur atas bisnisnya tersebut. Mereka juga meminta doa dari anak-anak yatim agar bisnisnya dapat berjalan lancar.
Komedian Denny Cagur dan istrinya, Santi Widihastuti Foto: Aria Pradana/kumparan
Menurutnya, alasan mereka membuka bisnis kuliner di kawasan Bintaro karena banyaknya permintaan dari penikmat makanan yang sering datang berkunjung ke daerah Depok. Untuk memenuhi permintaan para pelanggannya, Denny Cagur melakukan survei langsung tempat yang cocok untuk bisnisnya.
"Sebelumnya memang ada beberapa tempat terus kita pilih, kita survei dan kita punya tim juga untuk melihat di sini. Ternyata traffic-nya oke, terus banyak juga kuliner di sekitar sini," ucap Denny 'Cagur' di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Sementara istri Denny, Shanty, menuturkan bahwa pengunjung di warung miliknya yang berada di kawasan Depok, banyak yang datang dari daerah BSD, Serpong, dan warga sekitar Tangerang.
"Karena mereka bilang inginnya sih, makan Dapoer Bang Jali setiap hari, tapi cuma bisa ke Depok, cuma weekend, kalau misalkan enggak kerja. Akhirnya, pertimbangan itu yang kita putuskan untuk membuka di Bintaro," lanjut Shanty.
Shanty menambahkan bahwa bisnis yang ada Bintaro dan di Depok tidak terlalu berbeda dalam segi menu hingga resep. Hanya saja, perbedaan terjadi dalam hal penyajiannya.
"Kalau di Depok kita lebih kayak warteg modern, kalau di sini kita ingin konsep yang baru. Jadi, makanannya bisa memilih di buku menu, tapi sudah mewakili itu semua," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Shanty mengatakan bahwa bisnis kulinernya lebih mengarah pada konsep makanan rumahan dan juga mewakili cita rasa masakan nusantara. Sehingga, bagi para perantau yang ingin merasakan sensasi makanan kampung, bisa mendatangi warungnya.
"Cuma kalau di sekitaran Jakarta ini pasti banyak juga 'kan perantau yang jauh dari keluarga. Mungkin ingin merasakan masakan rumahan yang harganya terjangkau, bisa mampir ke Dapoer kami," terang Shanty.
Denny sendiri mengaku dalam urusan bisnis, ia cukup fokus dengan Dapoer Bang Jali. Sementara, untuk menjalankan bisnis lainnya, ia belum terlalu memikirkan meski banyak ide-ide yang terlintas di pikirannya.
Pria berusia 41 tahun itu berharap bisnis yang dijalankannya saat ini, dapat diteruskan oleh anak-anaknya kelak ketika sudah dewasa. Apalagi, dia sadar bahwa setiap orang membutuhkan makan.
ADVERTISEMENT
"Karena aku akan menua, istri akan menua. Semoga nanti anak-anak bisa melanjutkan dan kita juga mikir ini akan menjadi bisnis jangka panjang buat kita. Makanya kita tekuni semuanya, kita terlibat langsung agar kita puas. Untuk sejauh ini, semuanya masih dalam target kita," terang Denny.
"Waktu awal, kita berpikiran ingin terjun ke bisnis, dan terpikirnya ke bisnis kuliner karena yang pertama ini setiap hari dan kalau bisnis yang lain mungkin perputarannya tidak cepat, tapi kalau ini kita bisa merasakan karena orang makan setiap hari dan itu salah satu kebutuhan kita. Makanya kita tinggal memberikan bagaimana makanan, menu dan tempat yang kita sajikan itu enak dan nyaman," lanjutnya.
Sebagai seorang figur publik, Denny tak memungkiri bisnis kuliner saat ini juga banyak dilakukan oleh kalangan artis. Namun, bukan berarti hal tersebut membuat mereka harus saling menjatuhkan untuk dapat pelanggan.
ADVERTISEMENT
"Malah kita saling tanya dan saling support. Toh, tempatnya beda-beda, segmen yang dibidik juga beda, dan karakter makanan otomatis mewakili karakter pembelinya, itu juga beda-beda," pungkas Denny 'Cagur'.