Dirawat di Singapura, Anak Denada Rindu Jalan-jalan di Indonesia

Penyanyi Denada saat ditemui usai mengisi acara di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin, (1/7). Foto: Ronny

Anak semata wayang Denada, Shakira Aurum, menjalani perawatan di Singapura karena sakit leukimia. Sudah setahun lebih Shakira berada di sana. Anak berusia 6 tahun ini masih harus menjalani pengobatan selama 1,5 tahun lagi.

Selama pengobatan, Shakira hanya boleh berada di rumah dan rumah sakit. Ia belum mengantongi izin untuk sekolah maupun jalan-jalan ke tempat umum.

Denada mengatakan tidak mudah bagi Shakira untuk menjalani beragam pengobatan, salah satunya adalah kemoterapi. Ketika berada di rumah sakit, Shakira pernah mengungkapkan kerinduannya untuk bisa kembali ke Indonesia.

“Harus menjalani treatment ini, ya berat buat dia, jadi sering ngomong macam-macam, (misalnya), ’ibu, aku kangen rumah di Jakarta.’ Kadang kangen Banyuwangi, Bali, Medan, Surabaya, Mojokerto, dan lain-lain. Karena aku selalu bawa dia ke daerah Indonesia,” kata Denada di kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (5/7).

Shakira saat ini belum bisa untuk bepergian keliling Indonesia. Sebab, ia harus berada di lingkungan yang bersih.

Untuk menghilangkan rasa penat, Shakira diperbolehkan untuk berada di Children Center. Di sana, ia berkumpul bersama anak-anak lain yang juga menjalani kemoterapi.

Mereka melakukan sejumlah kegiatan bersama. Salah satunya adalah bernyanyi.

“Buatku, melihat dia melakukan itu dan melihat dia bahagia, do something, paling sedih adalah saat dia bilang, ’ibu, kapan sih aku sembuhnya?’” tutur Denada.

Penyanyi Denada saat ditemui usai mengisi acara di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Senin, (1/7). Foto: Ronny

Meskipun sedih setiap mendengar pertanyaan itu dari Shakira, namun Denada tetap berusaha untuk memberikan semangat pada anak kesayangannya tersebut.

“Aku selalu bilang, ’kamu udah sembuh kok, udah sehat.’ Kita besarkan hatinya agar dia semangat,” ucapnya.

Perempuan berusia 40 tahun ini pun memberitahu Shakira bahwa Children Center merupakan sekolah. Hal itu dia lakukan agar sang anak tidak merasa berkecil hati.

“Kita bilang di sana lagi mau senang-senang aja. Gimana caranya seolah-olah mindset dan semangat tumbuh kembali,” tutup Denada.