Diversity, Easy Listening, dan Journey Gambarkan Album Rendy Pandugo
PerbesarADVERTISEMENT
Bersamaan dengan penampilannya di We The Fest 2017, solois Rendy Pandugo mengeluarkan album perdananya yang bertajuk 'The Journey'. Sebelas lagu yang ada di dalam album tersebut semua berbahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Namun konsep ini bukan karena tidak sengaja. Rendy memang ingin mewujudkan impiannya memiliki album solo yang belum pernah dilakukan.
"Karena gue tadinya mikir, kalau dapat chance untuk bikin album solo, gue pengin ngelakuin satu hal yang emang belum pernah dilakukan, yaitu salah satunya adalah bikin album bahasa Inggris. Makanya semua di albumnya berbahasa Inggris," kata Rendy ditemui sebelum manggung di We The Fest, JIEXPO Kemayoran, Jumat (11/8).
Selain itu, kata Rendy, ini merupakan proyek terakhir label rekaman Sony Music Entertainment untuk mengedarkan albumnya sampai Internasional.
Penyanyi berusia 32 tahun ini bercerita bahwa ia pernah beberapa kali menolak tawaran Sony Music. Alasannya, label rekaman sebesar itu susah untuk mengeluarkan album yang lirik lagunya berbahasa Inggris semua.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya pelantun 'I Don't Care' itu mengalah dengan Sony Music tapi dengan persyaratan. "Akhirnya gue ngalah dengan syarat gue pengin ada bahasa Inggrisnya di album," ujarnya.
PerbesarKesepakatan pun mencapai konsensus di mana Rendy mendapatkan janji dengan rasio 60:40 lagunya akan berbahasa Inggris.
Rendy kemudian bertemu dengan pihak Sony Music Asia Pacific dan disuruh untuk bernyanyi sambil bermain gitar di hadapan mereka. Ia membawakan 5 lagu kala itu, 3 lagu cover dan 2 lagu orisinil.
"Setelah gue perform mereka bilang, 'Let's make full english album'. Ya, gue ngerasa didengerin aja sih doanya meskipun waktu itu deal-nya 60:40," ceritanya.
Untuk kalian yang penasaran dengan album perdana Rendy bertajuk 'The Journey', ia memberikan tiga kata yang mendeskripsikan albumnya.
ADVERTISEMENT
"Diversity, easy listening, dan journey," katanya menutup wawancara dengan sejumlah awak media.