Europe on Screen 2018 Segera Digelar di 6 Kota

19 April 2018 14:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Europe on Screen. (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Europe on Screen. (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Salah satu festival film terbesar di Indonesia, Europe on Screen (EoS), akan kembali hadir untuk ke-18 kalinya. Tahun ini, acara yang diselenggarakan oleh Uni Eropa tersebut akan menayangkan 93 film dari seluruh negara di Eropa.
ADVERTISEMENT
Sama seperti tahun sebelumnya, kali ini acara tersebut juga akan digelar di enam kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar, dan Medan.
Festival Co-Director EoS 2018, Meininaputri Wismurti, mengatakan bahwa tahun ini, pihak penyelenggara ingin mencari lebih banyak penonton dari kalangan muda. Sehingga, sekarang mereka tak hanya memilih pusat kebudayaan saja untuk memutar film-film tersebut.
"Kami 'kan sering datang ke EoS, tapi kok penontonnya ini lagi, ini lagi, ya? Makanya, kita memutar di universitas-universitas gitu. Terus juga diputar di tempat nongkrong, yang mana orang sering datang ke situ. Kita juga sekarang nambah jumlah filmnya," ungkap wanita yang kerap disapa Putri tersebut dalam konferensi pers di Institut Francais d'Indonesie, Jakarta Pusat, Kamis (19/4).
Europe on Screen (Foto: Dok: Europe on Screen)
zoom-in-whitePerbesar
Europe on Screen (Foto: Dok: Europe on Screen)
Untuk di Jakarta, pemutaran film akan dilakukan di Erasmus Huis, Goethe Institue, Istituto Italiano di Cultura, Institute Francais d'Indonesie, Universitas Multimedia Nusantara, SAE Institue, Gandaria City dan Bintaro Xchange Mall.
ADVERTISEMENT
Tahun ini, EoS memiliki program dokumenter bertajuk #OurOcean yang mana akan menghadirkan film-film dengan tema kelautan sebagai bentuk tanggung jawab kita untuk melindungi laut, yang menjadi sumber daya untuk semua makhluk hidup.
"Kami berharap program ini akan meningkatkan kesadaran akan dampak pilihan hidup kita terhadap paru-paru dunia ini," ucap Vincent Guerend selaku Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia.
Putri juga menambahkan pemilihan tema ini adalah karena selama beberapa tahun belakangan, isu kelautan menjadi salah satu hal yang paling disoroti, baik dari sisi pemerintah, maupun masyarakat.
Untuk menyukseskan program ini, pihak penyelenggara telah mempersiapkan beberapa film tentang kelautan yang akan ditayangkan pada festival EoS ini. Putri berharap, dengan ditayangkannya film-film tentang kelautan ini, kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeliharaan laut bisa lebih meningkat.
ADVERTISEMENT
"Ada lima film tentang kelautan di EoS ini. Memang kita ingin mengalamatkan (EoS) ke isu-isu yang sedang hot di Indonesia juga," ucapnya.
Konferensi Pers Europe on Screen. (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Europe on Screen. (Foto: D.N Mustika Sari/kumparan)
Sederet film yang akan dihadirkan dalam festival ini antara lain adalah 'The Breadwinner', 'My Big Night', 'A Ciambra', 'Barbara', 'A Date for Mad Mary', dan masih banyak lagi.
Para penonton EoS juga akan diberi kesempatan untuk menyaksikan dua film Eropa sebelum rilis umum di bioskop, yakni film Jerman berjudul 'Submergence' dan film Prancis yang berjudul 'Based on True Story'.
Tak hanya sekadar menayangkan film-film terbaik di Eropa saja, EoS juga membuat program Short Film Pitch Project, yakni kompetisi film pendek yang dibuat untuk para filmmaker di Indonesia. Dari 122 pendaftar, telah terpilih 10 finalis yang akan merepresentasikan ide mereka di depan juri.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 3 proyek terpilih akan didanai oleh EoS, dan filmnya akan diputar di Eropa tahun 2019 mendatang.
Europe on Screen akan digelar pada 3-12 Mei mendatang. Pada Jumat (11/5) pihak penyelenggara juga akan menghadirkan surprise screening yang terbuka untuk umum. Seluruh penayangan film ini tidak dipungut biaya.