Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Penyanyi Mytha Lestari mengaku pada Ramadhan kali ini mengurangi aktivitasnya di atas panggung. Ia memilih untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan tentunya merawat sang bayi.
ADVERTISEMENT
Perempuan berusia 27 tahun itu juga cukup antusias menjalani kegiatan di Ramadhan. Sebab, bulan puasa ini merupakan momentum dirinya menjadi seorang ibu.
"Jadi aku ngurusin anak, ngurusin suami, terus aku lagi ingin minta dipuasain dari kerjaan dulu di bulan Ramadhan ini, karena emang lagi ingin khusyuk semuanya," ucap Mytha Lestari, saat ditemui usai perilisan album '20 Tahun Berkarya Krishna Balagita' di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).
Selama Ramadhan, pelantun 'Aku Cuma Punya Hati' itu mengaku jadwal tidurnya terganggu. Hal itu dikarenakan bayi yang sering merengek minta susu pada tengah malam, dan ia juga harus mempersiapkan makanan sahur.
ADVERTISEMENT
Pelantun 'Tentang Mimpiku' itu menjelaskan bahwa susu yang diberikan kepada anaknya saat ini bukan merupakan ASI eksklusif. Sebab, air susunya hanya dapat keluar sampai bayi baru berumur 3 bulan. Padahal, Mytha berkeinginan memberikan ASI eksklusif selama dua tahun.
"Aku sih 'kan emang Kala (Mahatma Kala Maheswara) sudah berhenti ASI dari umur 3 bulan. Jadi aku Alhamdulillah sudah enggak kasih ASI lagi, jadi sudah bisa puasa," ungkap Mytha.
Mytha menjelaskan, setelah bayinya berumur sekitar tiga bulan, air susunya tidak dapat dikeluarkan lagi. Hal itu juga sempat membuatnya cemas dan tidak percaya, sebelum akhirnya mendapatkan penjelasan dari ibunya dan sejumlah dokter.
"Ternyata katanya emang ada genetik dari mama aku, tapi aku masih belum percaya sih apakah ini beneran genetik atau enggak. Karena mamaku bilang memang aku waktu aku kecil juga dia setop sampai 3 bulan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Pada saat itu aku juga inginnya sih dia sampai 2 tahun ya, eksklusif. Tapi pas tiga bulan sudah enggak keluar lagi, aku sampai ngobrol sama dokter ASI dan lain-lain, memang katanya sudah setop, sudah enggak ada jaringannya," kata Mytha menceritakan.
Sejumlah cara agar keinginannya memberikan ASI eksklusif kepada anak hingga berumur sekitar dua tahun, tetap dilakukan. Salah satunya dengan mengonsumsi segala jenis tumbuhan, seperti kacang-kacangan dan sayuran agar air susunya kembali keluar.
"Terus sudah gitu, ke dokter laktasinya sudah lebih dari 3 orang. Jadi ada first opinion, second opinion sama third opinion, benar-benar beda-beda orangnya, tapi tetap aja diusahain enggak bisa (keluar ASI-nya)," jelasnya.
Meski saat ini anaknya tidak lagi mendapatkan ASI, Mytha mengaku perkembangan buah hatinya juga relatif cepat dari rata-rata bayi seusianya. Mytha menuturkan anaknya sudah bisa melafalkan sejumlah kata seperti, 'mama', 'papa', hingga 'tidak'.
ADVERTISEMENT
"Dia sudah kayak ulet nangka, loncat sana-sini, dia juga makin pintar makannya. Enggak susah juga dan Alhamdulillah perkembangannya positif. Kalau menurut dokter, dia cepat untuk melakukan hal-hal yang dilakukan sekarang untuk anak umur 9 bulan, padahal itu mungkin sudah dilakukan buat anak umur 12 bulan atau setahun," tutur Mytha Lestari .