Film Dokumenter 'Leaving Neverland' Dianggap Memfitnah Michael Jackson

28 Januari 2019 16:54 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Michael Jackson (Foto: AFP/CARL DE SOUZA )
zoom-in-whitePerbesar
Michael Jackson (Foto: AFP/CARL DE SOUZA )
ADVERTISEMENT
Michael Jackson memang sudah meninggal dunia sejak tahun 2009. Namun, pesona dan karyanya masih tetap dinikmati hingga kini oleh para penggemar beratnya.
ADVERTISEMENT
Selama hidup, layaknya selebriti, Michael Jackson pernah mengalami sejumlah kejadian tak menyenangkan dan berbagai tuduhan lainnya. Salah satunya ia dianggap pernah melakukan pelecehan terhadap anak di bawah umur. Namun, hal itu tidak terbukti.
Baru-baru ini, sebuah film dokumenter berjudul 'Leaving Neverland' diluncurkan. Film besutan Dan Reed yang tayang perdana di Sundance Film Festival pada 25 Januari lalu itu kembali mengangkat tentang pelecehan seksual yang dituduhkan pada Michael Jackson.
Michael Jackson (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Michael Jackson (Foto: Flickr)
'Leaving Neverland' menceritakan tentang dua orang pria, yakni Wade Robson dan Jimmy Safechuck, yang diduga pernah mengalami pelecehan seksual oleh Jackson saat mereka masih anak-anak. Sebelumnya, Robson dan Safechuck pernah menggugat Jackson atas dugaan pelecehan pada 2013 dan 2014. Namun, gugatan mereka ditolak pada tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Dilansir Variety, Jimmy Safechuck dulunya adalah model iklan minuman bersoda yang juga dibintangi Jackson. Keduanya bertemu untuk pertama kalinya saat Safechuck berumur 8 tahun. Sedangkan Wade Robson pertama kali bertemu pelantun 'Bad' itu saat usianya 5 tahun melalui sebuah kompetisi tari. Namun, Robson tumbuh besar di industri hiburan melalui 'The Wade Robson Project' yang pernah tayang di MTV pada 2003.
Jimmy Safechuck dan Wade Robson di Sundance Film Festival 2019 (Foto: YouTube.com/TheOtherScottM)
zoom-in-whitePerbesar
Jimmy Safechuck dan Wade Robson di Sundance Film Festival 2019 (Foto: YouTube.com/TheOtherScottM)
Di film 'Leaving Neverland', keduanya mengaku pernah mengalami pelecehan seksual oleh sang Raja Pop, seperti melakukan oral seks, masturbasi, dan menonton film porno. Film ini juga memperlihatkan dengan jelas hal-hal 'romantis' yang pernah Jackson lakukan dengan keduanya, seperti bermain 'nikah-nikahan' dan tidur di atas ranjang yang sama.
Kehadiran film ini tentu membuat marah para penggemar penyanyi yang melantunkan 'Billie Jean' tersebut. Mereka menuduh Robson dan Safechuck hanya mencari panggung untuk mendapatkan uang.
ADVERTISEMENT
Agensi Jackson, The Michael Jackson Estate, telah memberikan pernyataan terkait kehadiran 'Leaving Neverland'. Mereka menyebut film tersebut bukanlah film dokumenter, melainkan jenis pembunuhan karakter yang dialami Michael Jackson saat dia hidup, dan sekarang dalam kematiannya.
"Film ini mengambil tuduhan yang tidak didukung dan diduga terjadi 20 tahun yang lalu dan memperlakukan mereka sebagai fakta. Klaim ini adalah dasar dari tuntutan hukum yang diajukan oleh dua pembohong yang gugatannya telah ditolak hakim. Kedua penuduh pernah bersaksi di bawah sumpah bahwa peristiwa-peristiwa ini (pelecehan seksual) tidak pernah terjadi. Mereka tidak memberikan bukti independen dan sama sekali tidak ada bukti yang mendukung tuduhan mereka, yang berarti seluruh film bergantung hanya pada omongan dua penjahat itu," bunyi pernyataan tersebut.
ADVERTISEMENT
Pihak The Michael Jackson Estate juga menuduh Dan Reeds selaku sutradara, karena dia membatasi wawancara hanya untuk Safechuck dan Robson berserta keluarga mereka, di Sundance Film Festival. Reeds dianggap menghindari melakuan wawancara dengan orang-orang lain yang telah menghabiskan banyak waktu dengan Jackson semasa hidupnya.
Michael Jackson (Foto: AFP/TIMOTHY A. CLARY)
zoom-in-whitePerbesar
Michael Jackson (Foto: AFP/TIMOTHY A. CLARY)
"Dengan tegas, (kami) menyatakan bahwa dia (Michael Jackson) memperlakukan anak-anak dengan hormat dan tidak melakukan apa pun yang menyakitkan bagi mereka. Dengan memilih untuk tidak memasukkan suara-suara independen yang mungkin menentang narasi yang ingin dijual, sutradara (Dan Reeds) mengabaikan pengecekan fakta sehingga dia dapat membuat narasi dengan sepihak dan kalian tidak mendapatkan sesuatu yang seimbang," jelas The Michael Jackson Estate.
The Michael Jackson Estate menambahkan, selama 20 tahun, Wade Robson telah membantah di pengadilan dan dalam beberapa wawancara bahwa Jackson pernah melakukan pelecehan seksual terhadap dirinya. Dia juga sempat membantah hal tersebut saat Jackson sudah meninggal dunia. Bahkan, penari berumur 36 tahun itu bersyukur telah mengenal Jackson yang telah mendukung kariernya dan menyayangi keluarganya.
ADVERTISEMENT
"Film 'Leaving Neverland' adalah kenyataan bahwa, ketika Robson ditolak perannya dalam produksi 'Cirque du Soleil' Michael Jackson, tuduhan dan serangan darinya untuk Jackson tiba-tiba muncul," kata The Michael Jackson Estate.
Michael Jackson (Foto: Facebook @michaeljackson)
zoom-in-whitePerbesar
Michael Jackson (Foto: Facebook @michaeljackson)
Menutup pernyataan tertulisnya, The Michael Jackson Estate menuturkan bahwa mereka sangat bersimpati kepada seluruh korban pelecehan anak di dunia ini. Mereka juga mengakui bahwa 'Leaving Neverland' tidak merugikan para korban pelecehan. Namun, 'Leaving Neverland' adalah kasus yang melibatkan banyak uang untuk pihak-pihak tertentu, terutama The Michael Jackson Estate.
"Ini selalu tentang uang jutaan dolar yang berasal dari tahun 2013 ketika Wade Robson dan James Safechuck, yang berbagi firma hukum yang sama, meluncurkan klaim mereka yang gagal terhadap Michael. Sekarang, Michael tidak lagi di sini untuk membela diri, sedangkan Robson, Safechuck, dan pengacara mereka melanjutkan upaya untuk mencapai ketenaran dan hari gajian dengan mengolesi Jackson tuduhan yang sama, yang hakim bilang dia tak bersalah, ketika dia masih hidup," tutup pernyataan The Michael Jackson Estate.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, keluarga Jackson belum mau bicara banyak soal film 'Leaving Neverland'. Namun, keponakan Jackson, Taj Jackson, menuliskan melalui Twitter-nya bahwa pihak keluarga akan segerabuka suara.
"Ingat, kami bukti yang sebenarnya dan fakta-fakta lainnya, dan kami akan menghajar mereka (pihak film 'Leaving Neverland') dengan keras. Jangan kira keluarga kami diam saja. Itu yang bisa kami sampaikan sekarang," tulisnya.