Film Live Action 'Aladdin' Lebih Kompleks, Namun Fun untuk Keluarga

22 Mei 2019 20:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Trailer film Aladdin. Foto: YouTube/@Walt Disney Studios
zoom-in-whitePerbesar
Trailer film Aladdin. Foto: YouTube/@Walt Disney Studios
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hingga saat ini, Disney telah memiliki total 11 film live-action dengan 'Dumbo' menjadi yang terakhir dirilis pada 29 Maret lalu. Setelah 'Dumbo', Disney akhirnya merilis film live-action 'Aladdin' pada 22 Mei di Indonesia. Film ini mengadaptasi animasi 'Aladdin' yang rilis pada 1992.
ADVERTISEMENT
Film live-action 'Aladdin' disutradarai oleh Guy Ritchie dan Jonathan Elrich serta Dan Lin di kursi produser. Tokoh Aladdin diperankan oleh Mena Massoud, sedangkan Naomi Scott memerankan tokoh Putri Jasmine dan Will Smith sebagai Genie.
Sejak Disney merilis trailer live action 'Aladdin', banyak orang yang berkomentar negatif mengenai buruknya CGI tokoh Genie. Nyatanya, kualitas CGI di film ini memang kalah jika dibandingkan dengan beberapa film live action Disney lain, seperti 'Alice in Wonderland' (2010), 'Maleficent' (2014), dan 'Beauty and the Beast' (2017).
Trailer film Aladdin. Foto: YouTube/@Walt Disney Studios
Namun, hal itu tidak bisa menjadi alasan bagi kalian untuk melewatkan film 'Aladdin'. Sebab, alur cerita yang disajikan menarik, lebih kompleks, namun tetap bisa dinikmati oleh semua kalangan, baik orang tua maupun anak-anak.
ADVERTISEMENT
Adegan petualangan dan laga di film ini cukup menegangkan dan seru, seperti film 'Indiana Jones'. Lelucon yang dilontarkan pun sesuai dengan berbagai meme yang berkembang di era milenial.
Film ini mengandung banyak adegan musikal. Lagu-lagu lawas seperti 'A Whole New World' dan 'Prince Ali' turut dinyanyikan dengan nuansa baru yang terasa lebih segar.
Trailer film Aladdin. Foto: YouTube/@Walt Disney Studios
Mena Massoud tergolong sukses memerankan tokoh Aladdin yang merupakan seorang pencuri miskin berhati mulia, tampan, dan mempesona. Untuk menghidupkan sisi komedi, Massoud banyak terbantu dengan kehadiran Will Smith sebagai Genie, tokoh Abu, monyet peliharaan Aladdin, dan karpet terbang ajaib yang gemar melakukan mimikri.
Will Smith yang mulanya dihujat karena dinilai tidak cocok memerankan Genie juga ternyata, tampil memuaskan. Genie versi Robin Williams di animasi 'Aladdin' memang melegenda, namun Smith sama sekali tidak berusaha mengimitasi. Dia justru menempatkan berbagai nuansa baru pada karakter tersebut.
ADVERTISEMENT
Selama menjadi Genie, Will Smith kerap pamer kemampuannya nge-rap. Hal itu mengingatkan penonton pada persona Fresh Prince, nama panggung Smith sebagai rapper di era '90-an.
Trailer film Aladdin. Foto: YouTube/@Walt Disney Studios
Perbedaan paling signifikan datang dari penggambaran tokoh Putri Jasmine di animasi dan live action 'Aladdin'. Intinya, Jasmine di film ini amat banyak menyampaikan pesan positif mengenai emansipasi wanita, dan Naomi Scott memerankannya dengan apik.
Secara alur cerita dan penggambaran tokoh utama, live action 'Aladdin' memang lebih baik dari versi animasinya. Namun, ruang gerak tokoh antagonis bernama Jafar yang diperankan oleh Marwan Kenzari menjadi amat terbatas.
Live action juga mengubah penggambaran dua karakter pendukung utama, yakni Sultan (Navid Neghbah) dan Iago (Alan Tudyk). Namun, memang ada penambahan tokoh baru bernama Dalia (Nazim Pedrad) yang akan membawa kejutan seru dalam film.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, live action 'Aladdin' sangat cocok untuk dijadikan tontonan keluarga Indonesia. Meski ada perubahan cerita beberapa bagian, pesan moral yang ingin disampaikan sama sekali tidak luntur.