Garap Album di Atas Kapal Pinisi, Personel NOAH Mabuk Laut

12 September 2019 21:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
NOAH berfoto bersama perwakilan dari Musica Studios usai konferensi pers peluncuran album fisik ‘Keterkaitan Keterikatan’ di Jakarta, Kamis (12/9/2019). Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
NOAH berfoto bersama perwakilan dari Musica Studios usai konferensi pers peluncuran album fisik ‘Keterkaitan Keterikatan’ di Jakarta, Kamis (12/9/2019). Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
ADVERTISEMENT
Grup musik NOAH merilis album kedua yang bertajuk ‘Keterkaitan Keterikatan’, belum lama ini. Proses pembuatan album tersebut memakan waktu lebih dari 2 tahun.
ADVERTISEMENT
Pada 2017, grup musik yang masih beranggotakan Ariel, Lukman, Uki, dan David melakukan kegiatan bernama ‘7 Days in Paradise’. Selama 7 hari, mereka dikarantina di kapal pinisi Cheng Ho, yang berlayar di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Di kapal tersebut, grup musik asal Bandung, Jawa Barat ini melakukan latihan, proses kreatif album, hingga rekaman. Sayangnya, terdapat beberapa kendala ketika melakukan kegiatan tersebut.
“Sempat mabuk laut sih, salah set tanggal waktu itu. Kita dengan ide di kapal, di tengah laut lepas enggak ada apa-apa, tenang, pas tanggal itu lagi badai,” ujar Ariel saat ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (12/9).
Cuaca buruk yang disertai ombak dan angin yang besar, menjatuhkan barang-barang mereka di kapal. “Di lautan kita terombang-ambing, berjatuhan. Harusnya kreatif, jadi muntah-muntah semua,” katanya.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, mereka menuju ke sebuah pulau untuk menenangkan diri. Sesampainya di sana, para personel NOAH pun masih merasa pusing.
“Pulaunya diam, kitanya masih goyang. Jadi, maksimalnya empat hari berikutnya, kita cari tempat yang lebih tenang,” beber Ariel.
NOAH tampil dalam acara konferensi pers peluncuran album fisik ‘Keterkaitan Keterikatan’ di Jakarta, Kamis (12/9/2019). Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
Untungnya, kegiatan tersebut membuahkan hasil. Mereka mendapat ide untuk membuat beberapa lagu di album tersebut.
“Kita dapat banyak pondasi untuk lagu-lagu di album ini, meskipun belum ada satupun yang selesai, karena ada kendala,” imbuh David di lokasi yang sama.
“Jadi, target kita beresin ‘Wanitaku’, malah dapat kisi-kis lagu yang berikutnya. Tadinya kita mau fokus 1 lagu, malah fokus jagain alat takut berjatuhan,” timpal Lukman.
NOAH berfoto usai konferensi pers peluncuran album fisik ‘Keterkaitan Keterikatan’ di Jakarta, Kamis (12/9/2019). Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
Saat melakukan kegiatan tersebut, Uki yang kini telah hengkang dari NOAH, masih terlibat. Bahkan, dia ikut sampai tahap terakhir pembuatan album ‘Keterkaitan Keterikatan'.
ADVERTISEMENT
“Kita ada tiga kali mastering, di seluruh proses itu masih ada Uki, sampai titik terakhir banget masih ada. Keterlibatannya lebih teknis, mixing lagu dia semua. Dia yang lebih tahu balance mixing-nya,” pungkas Ariel.